27 March 2013

Serangan anggota Kopassus ke LAPAS Cebongan Sleman Tidak Perlu Terjadi Bila

"SUDAH DIEKSEKUSI PAK"

Kalau mau merunut kasus serangan anggota Kopassus ke LAPAS Cebongan Sleman Jogjakarta, seharusnya tidak perlu terjadi.

Pertama, kasus serangan anggota Kopassus ke LAPAS Cebongan Sleman dipicu oleh pembunuhan salah seorang anggota Kopassus di Hugo's Cafe Jogjakarta.

Pertanyaannya, apa urgensinya seorang anggota Kopassus, kesatuan elite Indonesia berada di Hugo's Cafe, memang boleh setiap warga negara di Republik Indonesia yang demokratis, silakan kalau mau pergi ke Hugo's Cafe, tetapi seorang anggota pasukan elite, enggak boleh sembarangan pergi ke tempat hiburan.

Anggota pasukan elite, dimanapun di dunia ini, adalah pasukan dengan karakter mesin pembunuh NO 1 di korps militer . Jangan main-main dengan membiarkan pasukan elite berkeliaran. Kalau mereka teler sedikit saja, enggak perlu pakai senjata buat bunuh orang ! Mereka bisa patahkan leher orang hanya dengan sekali tekuk !

Harus ada KONTROL KETAT oleh MILITER terhadap anggota mereka. HARAM hukumnya anggota militer berada di BAR, CAFE, LOKALISASI, TEMPAT PERJUDIAN, POM BENSIN, PARKIR, KARAOKE, PANTI PIJAT dan TEMPAT UMUM LAINNYA !

Mereka adalah manusia yang dilatih membunuh ! BERBAHAYA berada di tempat UMUM !

Kedua, kasus serangan anggota Kopassus adalah BUKTI NYATA, bahwa militer Indonesia TIDAK MAMPU mengontrol anggotanya !

Dengan penjelasan pertama tersebut, kuat dugaan bahwa terjadi balas dendam pada 4 orang pembunuh anggota Kopassus di Hugo's Cafe Jogjakarta.

Kalau hal itu terjadi saat perang, semua orang maklum, tetapi ini dalam keadaan damai, mereka kurang kerjaan sehingga harus cari gara-gara dengan melakukan serangan pada komplek LAPAS yang minim persenjataan.

Agak memalukan sebenarnya mental prajurit yang melakukan serangan itu. Harusnya target mereka adalah markas besar musuh yang dijaga super ketat, nah yang ini hanya sebuah LAPAS kecil, diserang anggota Kopassus. Pasti KEOK. Green Barret pasti KETAWA dengan kelakuan mereka !

Berikut kronologi serangan anggota Kopassus ke MARKAS BESAR LAPAS Cebongan JGJ:

Jumat
08.15. Kepala Lapas Cebongan, Sukamto, mendapat informasi bahwa 11 tahanan akan dititipkan oleh Polda DIY ke Cebongan.

12.30. Sukamto mendapat laporan dari anak buahnya bahwa dari 11 tahanan, ada empat tahanan berkaitan dengan pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Santoso.

13.30. Kepala Lapas meminta penambahan personel keamanan kepada Kepolisian Resor Sleman dan Mlati. Polisi menjamin akan ada pengamanan tertutup.

18.30. Sukamto mendapat informasi dari anak buahnya bahwa ada gerombolan sedang masuk ke Yogya terkait kasus pembunuhan anggota Kopassus. Dia langsung berkoordinasi dengan anak buahnya untuk meningkatkan keamanan.

23.00. Kepala Lapas Cebongan menghubungi Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Yogyakarta, Rusdianto. Dia mengusulkan agar kepolisian menambah jumlah personelnya di Cebongan. Rusdianto berjanji akan menelepon Kepala Polda Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo.

23.30. Rusdianto menghubungi Kepala Polda DIY, tapi teleponnya mati. Ia lalu menghubungi Direktur Narkoba Polda DIY dan meminta penambahan personel polisi di Cebongan.

Sabtu
00.30 WIB. Penyerangan sekitar 15 menit itu terjadi.
  • Sekelompok orang bersenapan laras panjang datang dengan lima minibus Toyota Avanza dan Innova. Ada juga saksi yang melihat lima orang mengendarai sepeda motor.
  • Lima belas orang di antaranya melompati pagar yang tingginya tak sampai 1,5 meter. Sekitar dua-lima orang berjaga di luar penjara.
  • Satu orang menggedor gerbang penjara dan menyodorkan surat meminjam tahanan.
  • Setelah mengancam akan meledakkan Lapas, 15 penyerang masuk ke ruang portir. Di sana mereka sempat menyiksa delapan sipir.
  • Dari ruang portir, sebagian menyebar. Ada yang menuju ruang kepala lapas untuk mengambil kamera CCTV. Ada juga yang menjemput Kepala Keamanan Lapas Margo Utomo untuk mengambil kunci blok dan sel empat tahanan yang diincar.
  • Empat penyerang masuk ke blok empat tahanan itu. Tapi hanya satu yang masuk ke sel dan menembak empat tahanan itu. 

Referensikan Blog Ini dengan nama domain : www.kisahhidupiw.blogspot.com