11 March 2013

Presiden SBY HARUS tetap WASPADA !

SBY atau 127
Tanda-tanda akan kejatuhan SBY sudah terdeteksi dalam analisa numerologi IW sejak kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 97004 di Gunung Salak Bogor pukul 14.43 WIB yang menewaskan 45 orang penumpangnya.

Dalam analisa numerologi itu dijelaskan secara grafik bagaimana pergantian kepemimpinan di Indonesia bakal terjadi. Ada 2 garis yang dominan pada analisa numerologi IW. Garis itu disebut Garis Pandawa dan Garis Kurawa.

Garis Pandawa membawa aura Presiden Soekarno sedangkan Garis Kurawa membawa aura dari Presiden Soeharto.

Presiden saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono atau disingkat SBY atau dalam numerologi adalah angka 127 adalah Presiden yang membawa aura Presiden Soeharto atau berada pada Garis Kurawa.

Garis Kurawa didalam perjalanan pemerintahan akan penuh dengan KORUPSI KOLUSI dan NEPOTISME seperti yang terjadi pada jaman Presiden Soeharto.


Apakah itu sebuah kebetulan, bisa juga mungkin kebetulan atau mungkin IW mendapatkan "wangsit" dengan menemukan grafik analisa numerologi pergantian Presiden di Indonesia, hanya Tuhan Yang Maha Tahu.

Yang pasti, Presiden SBY telah membaca juga tanda-tanda akan kejatuhannya. Ini disampaikan SBY ketika akan melawat ke Hungaria.

Mudah-mudahan analisa numerologi yang disampaikan IW di blog ini menjadi bahan bagi SBY untuk tetap waspada selama memerintah hingga selesai pada 20 Oktober 2014 :


Presiden SBY: Laporan Intelijen, Ada yang Ingin Goncang Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para elite politik dan kelompok-kelompok tertentu agar jangan keluar dari jalur demokrasi. Ia meminta agar jangan ada upaya untuk membuat pemerintahan terguncang. Hal itu dikatakan Presiden di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu ( 3/3/2013 ), menyikapi pantauannya dan laporan Badan Intelijen Negara yang diterima terkait kondisi perpolitikan di Indonesia.

"Saya hanya berharap kepada para elite politik dan kelompok-kelompok tertentu, tetaplah berada dalam koridor demokrasi. Itu sah. Namun, kalau lebih dari itu, apalagi kalau lebih dari sebuah rencana untuk membuat gonjang-ganjing negara kita, untuk membuat pemerintah tidak bisa bekerja, saya khawatir ini justru akan menyusahkan rakyat kita," katanya.

Presiden mengatakan, seharusnya semua pihak menjaga stabilitas politik sepanjang tahun ini dan tahun 2014 agar pemilu 2014 bisa berjalan demokratis, aman, dan tertib. Jika negara terguncang, kata dia, tidak baik untuk kehidupan ke depan.

Presiden lalu kembali menyinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di tengah kemerosotan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata dia, berada di urutan kedua di negara-negara G-20. Ia meminta semua pihak untuk menjaga hasil itu.

"Jangan sampai dengan sangat susah payah kita menjaga perekonomian kita tetap tumbuh, tapi kemudian harus tercabut karena keadaan dalam negeri yang tidak kondusif. Misalnya stabilitas politik, stabilitas sosial, dan situasi keamanan terganggu akibat hiruk-pikuk politik yang dilakukan oleh sejumlah elite politik dan kelompok-kelompok tertentu. Kalau itu terjadi, rakyat juga yang akan menderita," papar Presiden.

Editor :Inggried Dwi Wedhaswary
Sumber: Kompas

Referensikan Blog Ini dengan nama domain : www.kisahhidupiw.blogspot.com