23 October 2012

Siklus Kepresidenan Republik Indonesia




Untuk menjelaskan secara logika serta rasional siklus kepresidenan Republik Indonesia, silakan menyimak penjelasan IW beserta ilustrasi gambar diatas.

Alam semesta ini berisi angka-angka. Dibutuhkan kepekaan untuk menterjemahkan angka-angka tersebut. Bagaimana sebuah planet seperti bumi ini ternyata berisi angka-angka. Jarak tempuh antara Jakarta dan Bogor ternyata ada angkanya. Dan seterusnya, pasti Anda sudah paham tentang itu.

Selain angka, ada juga gelombang. Gelombang di lautan adalah ilustrasi yang mendekati dengan maksud dari penjelasan ini. Dan gelombang tersebut didalam fisika serta penerapannya pada bidang elektronika adalah Sinusoida atau biasa disebut Sinus.

Ilustrasi tentang angka dan gelombang Sinus diambil pendekatannya seperti sebuah Radio FM. Ada pemancar Radio FM serta Penerima Radio FM.

Siapa sangka sebuah Radio FM ternyata memancarkan siarannya dengan gelombang sinus. Ada gelombang sinus suara dan gelombang sinus pembawa (carrier). Kedua gelombang tersebut dipadukan dan kemudian dipancarkan ke udara bebas. Dibutuhkan "kepekaan" dalam menangkap siaran Radio FM tersebut. Peralatan yang dibutuhkan adalah sebuah penerima Radio FM yang dapat memprosesnya kembali menjadi gelombang sinus suara agar dapat didengar informasi yang dikirimkan oleh pemancar Radio FM tersebut.

Sama dengan sinyal yang dikirimkan oleh SEJARAH KEPRESIDENAN REPUBLIK INDONESIA. Sinyal tersebut ternyata berbentuk gelombang SINUS yang beraturan.

Ada 2 gelombang sejarah tersebut. Yaitu gelombang sinus Presiden Soekarno dan gelombang sinus Presiden Soeharto. Mereka memiliki perbedaan phase. Pergeseran phase terjadi karena pembawanya juga berbeda.

Phase Presiden Soekarno memiliki perhitungan yang lebih komplek dibandingkan dengan phase Presiden Soeharto yang nilanya tetap yaitu angka 1 atau dalam phytagorean adalah A, J dan S.

Pergerakan gelombang sinus Presiden Soekarno harus menambahkan angka variable yang beraturan yaitu +1. +2, +3 dan seterusnya.

Pada tahun 2014, ternyata gelombang sinus Presiden Soekarno mendekati titik pertemuan. Sehingga dipastikan bahwa tahun 2014 adalah TAHUN PRESIDEN SOEKARNO.

Pada tahun 2014, angka yang dipilih oleh Presiden Soekarno adalah angka 7 yang dalam phytagorean merupakan huruf G, P dan Y.

Prabowo Subianto kemungkinan besar dipilih oleh Presiden Soekarno untuk memimpin Republik Indonesia menuju pada satu titik lagi kedepan yaitu KETURUNAN LANGSUNG dari Presiden Soekarno.

Jadi begitulah sinyal sejarah yang dibawa oleh Pemancar Radio FM tentang siklus  kepresidenan Republik Indonesia yang dijelaskan oleh IW, Numerolog Indonesia yang berhasil menguak misteri Kecelakaan Sukhoi SSJ 100 97004 pada 9 Mei 2012 atau 9.5.12 di Gunung Salak Bogor Jawa Barat Indonesia yang menewaskan 45 orang penumpangnya.

Demikian siaran Radio ini disampaikan, terimakasih atas pemahaman Anda tentang Sinyal Sejarah Kepresidenan Republik Indonesia ini. Sekali diudara tetap diudara. Salam hangat dari studio. Merdeka!