06 July 2011

Perseteruan IW VS TAMA di TransTV (1)

Ada banyak pembaca yang ketika berkunjung ke blog ini menanyakan ada apa sebenarnya antara IW dan Tama?

Sebelum kita menyampaikan cerita IW perihal perseteruan antara IW dan Tama,kita akan jelaskan profil mereka ketika sama-sama bekerja di TransTV sebuah stasiun televisi ternama di Indonesia.

Tama dulunya bekerja di Indosiar dan kemudian direkrut oleh Chairul Tanjung (owner TransTV) melalui Head Hunter.Dia terpilih masuk ke TransTV karena tidak ada orang yang capable di bagian Produksi TransTV.Rizal (orang bawaan Ishadi SK) yang diharapkan mampu memimpin departemen produksi ternyata mengecewakan CT.Rizal akhirnya hengkang ke RCTI bersama seorang anak buahnya yang kemudian menjadi Bos-nya, Indra Ramadhan.

Ketika masuk pertama kali,Tama mendapat jabatan sebagai Kepala Divisi Produksi yang setingkat dengan General Manager.pada 2001.

Dan IW direkrut oleh Alex Kumara bersama Saut Siahaan untuk memperkuat jajaran di departemen Teknik Transmisi,ujung tombak stasiun broadcasting.Masuk pada pertengahan 2000 sebagai koordinator teknik transmisi.

Mereka sama-sama masih muda kala bergabung dengan TransTV.Usia mereka hanya terpaut 2 tahun.Masih sama-sama memiliki emosi tinggi.

Dari jabatan mereka,memang Tama lebih tinggi dari IW tetapi dari senioritas IW lebih dahulu babak belur membangun TransTV.

Singkat kata kita mulai tanya jawab perihal perseteruan IW dan Tama yang sekarang telah menjadi Direktur Utama TransTV.

Tanya: Mas kita mulai dengan topik perseteruan Anda dengan Wishnutama.Bagaimana awal ceritanya?

Jawab: Sebelumnya saya mau klarifikasi dulu.Dalam cerita ini kesannya saya bermusuhan dengan Ishadi SK dan Tama.Klarifikasi saya begini.Ada 2 persoalan.Pertama persoalan pribadi yang saya diamkan sampai saya dipecat dari TransTV dengan Ishadi SK.Ishadi SK telah mengganggu pekerjaan saya dan mantan saya.Saya dendam dan kebetulan ketika saya berseteru dengan Tama,Ishadi SK ikut campur sehingga saya ladeni juga.Ishadi SK sempat frustasi dengan balas dendam saya dan kemudian dia di geser jabatannya oleh CT.

Sekarang posisi saya head to head dengan Tama.Keadaan itu memang saya harapkan karena sebenarnya saya tidak punya kepentingan apa-apa dengan si tua Ishadi SK.Saya yang masih muda tidak mungkin tega bertarung dengan petinju gaek.Ya nggak?

Nah dengan posisi head to head,membuat saya lebih agresif dalam membalas dendam saya terhadap Tama.

Tanya: Mas kenapa CT gak pecat Ishadi SK?

Jawab: Oh itu karena waktu Ishadi SK bantuin CT membangun TransTV sudah ada komitmen bahwa Ishadi SK mau bantuin CT asal tidak di pecat.Ishadi SK trouma dipecat sama Harmoko Menteri Penerangan jaman Soeharto.Dan asal tahu saja Ishadi SK pernah tulis cerita pemecatannya itu dimilis.Saya juga pernah baca bagaimana Ishadi SK kemudian menjelek-jelekkan Harmoko.Mungkin kasus dengan saya ini,karmanya Harmoko.

Tanya: He he he terus cerita perseteruan dengan Wishnutama?

Jawab: Begini ceritanya,saat Alex Kumara hengkang ke SCTV,terjadi kekosongan jabatan teknik.Muncul nama Zainal Rachman orang kepercayaan CT di Para Group.Menjadi caretaker rupanya Zainal yang orang hukum tidak menguasai medan.Terjadi konflik antara Saut Siahaan dengan Singgih soal penangkal petir.Banyak peralatan teknik yang hancur karena pilihan sistim penangkal yang dipilih Saut Siahaan tidak bagus sehingga Singgih harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki.

Waktu itu posisi saya menjadi penengah.Daripada ribut-ribut lebih baik diselesaikan dan saya ikut dalam perbaikan itu.Rupanya etikat baik saya diterjemahkan buruk oleh Saut Siahaan.Saya dikira memihak Singgih.Ribut jadinya.Zainal Rachman yang tidak tahu soal teknis akhirnya hengkang karena persoalan itu.

Maaf saya akan cerita blak-blakan sekarang.Saya berbuat begini karena masih ada yang tidak percaya dengan cerita disini.Sekali lagi cerita ini bukan fitnah dan saya tidak buat-buat.Ini kenyataan yang terjadi pada saya.Sumber-sumber cerita yang dulu saya simpan,akan saya beberkan juga seperti pelecehan seksual peserta Kontes Cantik Indonesia yang dilakukan oleh Tama,sindiran Tama pada Ishadi SK dan lainnya saya akan blak-blakan disini biar semua tahu.

Kemudian setelah Zainal Rachman hengkang,departemen dipegang oleh Ratna Mahadi.Saut Siahaan masih berseteru dengan geng Singgih yang kemudian ditangani oleh HRD.

Ratna Mahadi yang memegang depertemen operasional sebagai direktur rupanya berseteru dengan CT.Akhirnya Ratna Mahadi hengkang juga ke ANTEVE.Saut Siahaan yang merasa tidak ada orangnya lagi di TransTV kemudian balik kandang ke RCTI.

Karena 2 jabatan kosong kemudian CT menunjuk Tama menjadi Direktur Operasional dan Azuan Syahril menggantikan posisi Saut Siahaan.

Nah kala itulah perseteruan saya dengan Tama mulai.

Tanya: Wah panjang nich ceritanya,terus bagaimana Mas?

Jawab: Saya diparkir waktu itu.Saya sih cuek aja.Yang penting digaji ya nggak?Terus suatu hari saya mendapat info bahwa yang akan menggantikan Saut Siahaan adalah RICO mantan manager teknik di Metro TV.Orang itu adalah teman Tama waktu di Indosiar.Karena teman itulah Tama ingin Rico masuk membantu dia di TransTV.Rico sempat datang "main" ke stasiun transmisi Joglo.

Saya tahu kalau Rico mau direkrut Tama itu infonya dari Jufri Kusuma,Jufri itu dulu orangnya Alex Kumara.Waktu di TransTV,Jufri menjadi konsultan teknik studio.

Ketika Alex Kumara hengkang ke SCTV,jabatan Jufri Kusuma dipertanyakan oleh Tama.Ishadi SK juga pernah memberi intruksi supaya Jufri Kusuma tidak boleh masuk ke gedung TransTV di lantai 2 dimana Jufri Kusuma sempat mendapat ruang oleh Alex Kumara.Info larangan itu saya dapatkan dari Lambok Sibarani,Kepala Departemen Maintenance Trans7.

Info itu kemudian saya cross check ke teman-teman lainnya seperti Hariswan dan Jerrico Carayugan di MetroTV.Ternyata positif Rico mau masuk ke TransTV.

Info lain yang menyertai masuknya Rico ke TransTV adalah Rico dipecat dari Metro TV sebagai manager Teknik karena melakukan perbuatan menerima fee dari pabrikan peralatan pemancar di Bandung,Falcon.

Menurut Hariswan,Rico memiliki 3 motor Harley Davidson di rumahnya.

Info itu kemudian saya teruskan ke Dudi Hendra Kusuma yang menjabat Direktur Finance dan HRD.Saya bukannya tidak setuju bila Rico masuk ke TransTV tetapi saya hanya ingin TransTV tidak dibobol oleh perbuatan Rico yang tercela.

Usaha saya melindungi TransTV dari sepak terjang Rico rupanya keliru.Oleh Dudi kabar itu disampaikan ke Latif Harnoko Kepala HRD.Dan celakanya Noko menyampaikannya ke Azuan Syahril orang kepercayaan Tama.

Tanya: Terus Mas?

Jawab: Suatu hari saya baru pulang dari Pasaraya Manggarai dengan masih memakai Jean Biru.Waktu sampai di tempat kos,saya mendapat telephone dari Azuan.Dia meminta saya datang ke Istana Bogor.Karena yang meminta Azuan maka saya buru-buru ganti pakaian dengan seragam hitam.Kemudian saya naik taksi ke Istana Bogor.

Rupanya disana sudah ribut.Tama teriak-teriak didepan orang banyak sambil memanggil-manggil nama saya " Mana Imam...mana Imam..." begitu kata Ari teman saya dari PT Telkom Satelit Jakarta.

Terus saya ditarik oleh Noko ke sebuah tempat di taman Istana Bogor.Sempat dia bilang begini "Pak Imam nanti sabar ya,pokoknya jangan melawan,orang nya memang temperamen".Saya nggak ngerti apa yang dibilang Noko,tahu-tahu dari arah lain datang Tama digandeng Azuan menuju arah saya.

Tanpa ba bi bu, Tama menunjuk-nunjuk muka saya dan berkata begini " asal tahu aja ya departemen lu, gue yang pegang" katanya.

Mendapat pelecehan seperti itu,enteng saja saya jawab "emang gue pikirin,ambil aja" kata saya.Karena saya terlihat berani eh si Tama ngomong begini "kalu lu baik dengan gue,gue juga bisa baik ma lu".Kemudian dia jabat tangan dengan saya.Dengan ogah-ogahan saya terima jabatannya tapi dalam hati saya akan balas kamu yang telah melecehkan nama baik saya didepan orang banyak!.

Memang,tadinya saya mau hantam kepala Tama tetapi ketika sadar bahwa itu acara kenegaraan yang dihadiri Presiden Megawati Sukarnoputri,saya urungkan niat saya.Saya juga melihat banyak anggota PasPamPres berkeliaran di sekitar taman.

Tanya: Mas,cerita Anda seru nich,tapi maaf kami potong dulu.Tahan cerita Anda,kita lanjutkan lain waktu.Terimakasih.


TO BE CONTINUE................