15 November 2011

Intermezzo:The Assassin (2)

Berkhayal merupakan bagian dari kodrat manusia,memimpikan sesuatu dan berusaha menjadikannya kenyataan adalah sunnatullah mungkin begitu kata K H Abdullah Gymnastiar yang biasa dipanggil Aa Gym,ustad kondang yang sudah tidak laku jualannya.

Manusia yang memiliki kodrat berkhayal, tadinya hanya bercerita memimpikan dapat terbang seperti layaknya burung.Ada cerita tentang Nabi Muhammad yang terbang dengan Bouroq atau Gatotkaya yang dalam seri pewayangan memiliki sayap yang dapat digunakan untuk terbang ke nirwana.

Teknologi kemudian mewujudkan khayalan-khayalan manusia itu hingga kemudian tercipta pesawat-pesawat terbang yang dapat mengarungi angkasa luas hingga ke luar bumi dan planet.

Tak puas dengan cerita khayalan untuk terbang,manusia berkhayal dapat menaklukkan kedalaman bumi ini dan kemudian tercipta kapal-kapal yang mampu mengarungi dalamnya bumi.

Apakah khayalan itu akan tercipta untuk kebaikan atau keburukan,ibarat sebilah pisau.Bisa untuk kebaikan dan bisa untuk membunuh.

Ah apalah arti prakata diatas,tulisan itu hanyalah prolog atas apa yang akan nanti kita obrolkan dengan IW,korban fitnah keji dan kejam seorang Wishnutama Direktur Utama TransTV.Mari kita simak obrolan santai ini menyambung obrolan pada edisi lalu.

Tanya: Mas,kita mulai lagi obrolan kemarin,mumpung belum basi ceritanya...

Jawab: Ha ha ha kayak di News aja ngejar deadline.

Tanya: Ha ha ha ha Mas tahu aja kalau kita lagi nguber narasumber.

Jawab: Ya nggak apa-apa,sekarang waktu saya agak banyak kok...

Tanya: Lho kok bisa?Jualannya gimana?

Jawab: Sejak musim hujan saya jualan cukup sampai jam 17.00 WIB saja.Jualan laris manis.Sudah nggak ngoyo kayak dulu.Sekarang orang pada nyari dagangan saya.

Tanya: Wah kabar baik nih.Untung banyak dong...

Jawab: Jualan jangan mikirin untung dulu.Maintenancenya yang harus dipertahankan supaya jualan jadi stabil.Nggak perlu untung banyak-banyak tetapi kalau lumintu kata orang Jawa,yah cukuplah.Kita main omset aja.Biar untung cuman Rp 1.000,- tapi kalau omsetnya gede ya lumayan buat bikin dapur ngebul he he he

Tanya: Oke...Mas kita terusin edisi yang lalu nih soalnya pengunjung blog ini semakin hari semakin banyak.Artinya cerita Mas disini semakin menarik dibaca orang.Malah dari data statistik blog,pengunjungnya banyak dari Malaysia.Komentar Mas?

Jawab: Alhamdulillah.Bagi saya sudah cukup puas dengan kinerja teman-teman semua.Jadi persoalan pribadi saya sudah jadi konsumsi publik.Beban hidup saya sudah lebih ringan daripada dulu yang persoalan ini saya tanggung sendiri.Saya juga senang dengan apresiasi masyarakat Malaysia pada blog ini.Mereka suka dengan cerita hidup saya.Dulu saya juga punya teman yang bekerja di RTM Malaysia.Kartu namanya masih saya simpan buat kenang-kenangan.Pernah saya ingin ke Malaysia lewat Singapore tapi karena waktunya terbatas saya nggak jadi ke Malaysia.Mudah-mudahan saya bisa ke Malaysia dengan cara lain he he he

Tanya: Kalau diundang RTM atau masyarakat Malaysia ke sana gimana?

Jawab: Wah dengan senang hati.Saya akan penuhi undangan dari masyarakat di Malaysia.Blog ini kondang di sana jadi mereka ingin mengetahui dengan jelas kasus saya.Siapa tahu khan???

Tanya: Mudah-mudahan Mas.Kalau media di Indonesia khan sudah membungkam kasus Anda.Siapa tahu TV3 atau RTM mau mengangkat cerita Mas di sana.

Jawab: He he he Amin aja.Saya nggak dendam kok dengan media Indonesia yang membungkam kasus ini.Saya paham dengan budaya ewoh pakewoh itu.Karena sama-sama media kemudian kasus saya dibungkam rapat.Tapi ya itu tadi,semakin rapat kita membungkus bangkai,semakin kuat bau bangkai itu.

Tanya: Oke,kita mulai dengan berandai-andai nih...

Jawab: Ha ha ha yang kemarin ya...tapi jangan mudah merubah skenario.Saya bingung jadinya.

Tanya: Nggak Mas,kita buat alur yang natural gitu...gimana?

Jawab: Ya ya ya saya ngerti...terus mulai dari mana?

Tanya: Kita mulai dengan kemampuan Mas...

Jawab: Misalnya?

Tanya: Persenjataan...

Jawab: Oke.Soal senjata sebenarnya mudah.Kalau di Jakarta,banyak sumber-sumber senjata.Mau yang legal atau nggak.Gampang itu yang penting ada duit pasti jadi.

Tanya: Mas kayak teroris aja nih...

Jawab: Ha ha ha nggak gitu.Saya kebetulan tahu sumber-sumbernya.Saya suka gaul.Dulu saya bergaul dengan bandar narkoba.Mereka juga punya link ke sumber-sumber senjata.Jadi ya kebetulan saja sih...

Tanya: Serem banget ngobrol sama Mas...

Jawab: Biasa aja.Kita khan kalau banyak bergaul pasti tahu apa saja.Dan kebetulan lagi waktu saya dipenjara Polda Metro Jaya,saya punya banyak teman yang pekerjaannya menjadi penjahat.

Tanya: Nah yang ini belum cerita...

Jawab: Iya nanti lama-lama khan nyape juga ceritanya.

Tanya: Apa cerita dari dalam penjara yang Mas punya...

Jawab: Saya punya teman mulai dari pencopet,penjambret,penodong,pemalsu STNK,penipu,pembunuh,perampok,pemalsu uang dan banyak lagi sampai bandar narkoba.Komplit pokoknya.

Tanya: Wah pengalaman Mas tambah lagi dari mereka...

Jawab: Ya gitu lah.Saya tahu soal modus operandi perampokan nasabah bank.Ceritanya seru.Mereka punya organisasi rapi yang setiap orang punya spesialisasi tertentu.He he he

Tanya: Gile....

Jawab: He he he jadi menjebloskan saya ke penjara Polda Metro Jaya bukan berarti saya terus keder dengan pressure mereka.Malah tambah semangat,tambah ilmu,tambah pengalaman,tambah teman he he he

Tanya: Salah asumsi mereka ya Mas...

Jawab: Yo i,dengan pengalaman hidup yang lengkap,itu sama saja dengan latihan paramiliter.Sudah punya basic militer dapat tambahan lagi dengan pengalaman orang.Makin lihai saja kita.

Tanya: Nah kalau begitu mudah dong membunuh Anji dan Wishnutama?

Jawab: Gampang itu.Nanti bisa dibuat kayak lakon film.Ada skenario nya.

Tanya: Mas,misalnya Wina kemudian meminta Mas dengan bentuk paket.Jadi 2 orang sekaligus dibunuh,gimana?

Jawab: Ya nggak masalah.Khan kalau revolver itu isinya ada 6 butir peluru.One shot one kill.Baru 2 yang hilang tinggal 4 ya nggak...

Tanya: Kalau meleset tembakannya masih ada sisa peluru Mas...

Jawab: Kurang lebih begitu.Kalau 2 target saya nggak bisa kerja sendiri.Karena begitu saya tembak satu target,polisi muncul,saya mesti lari dulu.Jakarta macet lah,larinya nggak bisa kencang.

Tanya: Tapi punya opsi lain nggak?

Jawab: Ada sih.Wina harus pegang peran penting.Undang Anji dan Tama di sebuah kamar hotel dalam satu waktu.Jangan sampai Anji dan Tama tahu kalau mereka jadi target saya.Setelah mereka muncul,satu per satu saya habisi.Mudah khan...

Tanya: Oh iya boleh juga opsi Mas itu.

Jawab: He he he yang penting caranya aja.Silent!

Tanya: Kalau kita sudah cerita di blog ini mereka pada tahu dong...

Jawab: Belum tentu.Masih banyak jalan menuju Roma...

Tanya: Ha ha ha bisa aja...

Jawab: He he he boleh coba kalau nggak percaya...

Tanya: Mas kita ngobrol gini,mereka sudah bergidik loh...

Jawab: Biarin aja.Jangankan begini.Waktu dulu kita cuman berekpresi dengan teknologi saja mereka sudah kalang kabut.Lapor polisi he he he

Tanya: Apalagi kalau beneran...

Jawab: Ya iya lah.Kalau ada penyandang dana mewujudkan omongan kita disini wow jadi cerita menarik nih...

Tanya: Dan Wina jadi penyandang dananya....

Jawab: Syukur-syukur kalau Wina mau membiayai operasi yang ada di blog ini,buat membalas sakit hatinya pada 2 laki-laki banci,Anji-NG dan Tama.He he he

Tanya: Mereka itu banci abis ya Mas...

Jawab: Tul itu.Nggak salah.Terutama Wishnutama!

Tanya: Contohnya...

Jawab: Yah masak kalau diburu wartawan infotainment mesti kabur dari pintu belakang...

Tanya: Kok tahu Mas?

Jawab: Ya waktu kasus selingkuh dengan Cut Tari khan wartawan infotainment pada nyanggong di lobby TransTV,eh si Tama ngacir dari pintu belakang Studio 1.Nggak gentle...Direktur Kampungan...

Tanya: Ha ha ha Chairul Tanjung punya direktur kampungan?

Jawab: Kalau jabatan Direktur itu mestinya elegan.Kasus apapun dihadapi termasuk isu atau gosip.Wartawan ya dihadapi saja.Kalau ada pertanyaan jawab dengan diplomatis,itu intelek namanya bukannya lari...ngacir tunggang langgang di buru wartawan.Wartawan ya kerjaannya memburu berita.Kita nggak perlu takut dengan itu.Hadapi dengan gentle...gitu...

Tanya: Waktu kasus batalnya Wina,Janda Wishnutama untuk menikah dengan Anjing eh Anji,Wishnutama nggak ada komentarnya Mas?

Jawab: Ya itu laki-laki pengecut.Nggak beda waktu kasus sama Cut Tari.Kalau saya jadi dia,diburu wartawan untuk klarifikasi kasus Wina ya saya jawab begini "oh soal itu,begini,saya dan Wina sudah bercerai jadi persoalan itu sudah menjadi persoalan masing-masing,tentang trouma anak-anak ya nanti akan saya pikirkan solusinya"...khan jawaban begitu gentle dan intelek daripada ngacir....

Tanya: Iya bener juga tuh Mas...

Jawab: Nah ya khan,laki-laki itu harus tegar dalam menghadapi apapun persoalan hidup.Saya tadinya stress dengan persoalan hidup saya tapi kemudian saya pikir rugi kalau saya terus stress.Daripada mikirin stress yang nggak tahu kapan selesainya ya jalanin aja apa yang ada didepan kita.Realistis aja...sekarang miskin ya jalani hidup miskin dulu kalau kita mau ikhtiar pasti ada jalan.Siapa tahu besok sudah meningkat nggak miskin lagi ya nggak...

Tanya: Betul Mas,dengan kondisi tekanan hebat seperti itu Mas tetap survive...

Jawab: Itu nggak beda dengan latihan di paramiliter.Kita dipressure dengan kondisi yang sangat minim.Kalau kita bisa hidup berarti kita termasuk dalam elite.Pasukan inti.Di Kopassus maupun Denjaka jumlahnya nggak lebih dari 10 orang loh...

Tanya: Wah tahu juga Mas?

Jawab: Yah kebetulan saja ada teman dari sana.Mereka cerita sama saya gitu aja sih...

Tanya: Oke,nih sudah panjang cerita kita Mas.Cukup buat edisi santai sebelum kita kembali ke topik kebangkitan Mas lagi.

Jawab: Oh ya kenapa kok edisinya melenceng ke soal Wina Natalia?

Tanya: Yah soalnya lagi headline.Biasalah news kalau lagi headline,disini juga ikutan headline gitu Mas...

Jawab: Ha ha ha bisa aja kalian ini.Ya okelah setuju aja.Toh kerja kalian cukup membuat repot musuh kita...

Tanya: Ha ha ha ha tahu aja Mas.

Jawab: Ya sudah kalau begitu nanti dilanjut lagi kapan hari....

Tanya: Nah pembaca blog kalau edisi dulu yang nutup pembicaraan adalah wartawan sekarang yang nutup narasumber.Baru tahu khan...siapa yang mau melarang.Suka-suka lah....sampai jumpa lagi....