11 November 2011

Bangkit dari belenggu fitnah (9)

Pada edisi lalu kita coba ungkap kesulitan IW dalam menghadapi persoalan hidupnya.Apa yang disampaikan tetap dalam koridor fakta yang terjadi sekarang ini.Semua yang tertulis dalam blog ini adalah kisah hidup nyata yang tidak ditambah maupun dikurangi.

Cerita ini bukan bermaksud menjelek-jelekkan atau black campaign terhadap TransTV namun hanyalah sebagai ajang menuangkan ekspresi dan semacam otobiografi semata.

Sudut pandang kita kadang bisa berbeda tetapi hendaklah semua itu disikapi dengan kedewasaan.Mengedepankan emosi hanyalah akan berimbas pada diri kita sendiri.

Apalah artinya sebuah tulisan di blog,kalau kemudian menjadi sebuah persoalan hukum.Bukannya selesai masalah ini tetapi menjadi lebih besar dari perkiraan semula.

Menutup blog ini bukan juga menyelesaikan masalah tetapi justru pembredelan blog akan menjadi opini publik yang menarik untuk dibahas pakar-pakar teknologi informasi.

Demokrasi yang menjadi harapan di Indonesia hendaknya juga disikapi dengan legowo.Menerima bahwa ini adalah era baru dalam bidang informasi.

Menuangkan ekspresi dalam bentuk apapun menjadi tanggung jawab masing-masing dan hal itu tidak perlu aturan hukum yang mengikat erat demokrasi yang ingin diwujudkan.

Yang penting bahwa apa yang disampaikan bukanlah fitnah, tulisan apapun sah-sah saja di internet.

Tidak perlu kita jelaskan panjang lebar bagaimana kedewasaan menyikapi kasus ini,mari kita mulai lagi dengan bincang-bincang dengan nara sumber kasus ini:

Tanya: Mas kemarin kita sudah sampaikan kesulitan ekonomi Anda,apa yang Anda hadapi sekarang?

Jawab: Oke, terimakasih dan saya sudah membaca tulisan tentang itu.Banyak persoalan hidup saya yang menjadi prioritas.Yang utama sekali adalah ekonomi.Badan saya turun draktis sejak saya buka warung dan berjualan 2 menu makanan favorit.Siomay dan Bakso.Istri saya mengira saya kena diabetes.Dia minta saya periksa ke dokter.Saya bilang darimana dapat duit mau periksa diabetes.Dia cuman diam saja.Kemudian saya jelaskan kalau badan saya kurus mikirin keluarga.Dan dia juga diam saja he he he

Tanya: Bener Mas, ketika Anda mejeng dengan motor Yamaha V-xion kelihatan sekali perbedangan dengan foto saat berpose bersama Chairul Tanjung.Anda waktu itu terlihat gemuk.Banyak pikiran Mas?

Jawab: Yah begitulah.Selain banyak pikiran,jualan juga belum stabil,kerja lebih keras dan asupan makanan yang kurang baik.Namun demikian saya masih bersyukur pada Allah karena dengan rejeki yang saya terima sekarang ini Alhamdulillah Allah masih membukaan pintu buat keluarga.Yang penting kita mau ikhtiar dan memohon pada Allah,pasti Allah akan beri jalan.Walaupun saya sampai menjadi pemulung,tetapi tetap itu rejeki buat saya.

Tanya: Mas bener nggak sih foto yang Anda kirim itu?Itu barang-barang bekas yang mau dijual?

Jawab: Betul itu.Saya bukan ahli merekayasa foto.Kalau nggak percaya tanya saja sama Roy Suryo he he he pakar telematika.Itu asli foto saya ketika saya sesudah mengumpulkan barang-barang bekas lalu saya ikat di motor butut saya dan saya jual ke pengepul barang bekas.Lumayan kok hasilnya bisa buat makan 2 hari.

Tanya: Lha jualannya bagaimana?Masak bisa mengumpulkan barang bekas lalu jualan.

Jawab: Oh nggak paralel gitu.Jadi begini.Setiap hari saya coba mengumpulkan barang bekas lalu ketika saya capek atau istri saya kecapaian,kita nggak jualan dalam 1 atau 2 hari.Kita istirahat gitu.Nah preparenya ya itu barang-barang yang sudah saya kumpulkan kemudian dijual.Setelah dapat duit kita spare untuk istirahat nggak jualan Siomay.Gitu...

Tanya: Untuk mengumpulkan itu berapa lama?terus dapatnya berapa kilo?

Jawab: Nggak lama lah mungkin ya 1 sampai 2 minggu.Saya beli dari tetangga yang punya barang bekas yang mau dijual.Nanti setelah barangnya terkumpul ya saya sortir lagi.Mana yang plastik dan besi.Cuman ada 2 macam barang bekas yang mau diterima sama pengepul barang bekas.Ya itu yadi plastik dan besi.Kalau berapa kilo saya nggak pernah hitung tetapi saya tahunya dalam rupiah.Kalau barang segitu seperti yang ada dalam foto ya sekitar 50 ribu.Kadang saya bisa kirim 2 kali sehingga saya bisa dapat 100 ribu.Cukuplah buat istirahat 2 hari.

Tanya: Wah berat juga hidup Mas...

Jawab: Saya dapat wejangan dari Pakde saya.Jangan lihat keatas.Lihatlah kebawah.Masih banyak orang yang hidup lebih sulit dari kita.Jadi berkacalah pada sesuatu yang realistis.Hidup ini sulit jangan dipersulit lagi.Kita mesti tawakal dalam menghadapi hidup yang semakin sulit.Jangan dikira Wishnutama itu hidupnya enak.Belum tentu loh.Persoalan hidup pasti akan muncul saat kita hidup dan selesai saat kita dikubur.

Tanya: Iya Mas,kita melihat Wishnutama orang yang memfitnah Mas dan menjebloskan Mas ke penjara terlihat seperti tidak punya masalah namun akhir-akhir ini mulai muncul masalah-masalah hidupnya seperti perceraian dan kisah istrinya Wina Natalia yang menjadi bulan-bulanan pers.

Jawab: Hidup di dunia ini tidak kekal.Banyak yang akan dihadapi dengan hidup kita besok atau lusa.Mungkin sekarang saya miskin tapi tahun depan saya jadi juragan Siomay.No body know.Orang hidup itu diukur ketika mati.Apa yang dia tinggalkan didunia ini.Contoh yang ingin saya sampaikan seperti Soekarno.Ketika hidup nggak ada yang menceritakan tentang dia tetapi setelah mati baru terungkap semua.Sama juga dengan Hitler,Mussolini atau Soeharto.Atau saya lah contohnya.Mungkin setelah mati hutang-hutang saya diungkap sama orang-orang he he he saya jadi bingung kalau ngomongin hutang.Bukannya bermaksud berhutang.Saya punya prinsip jangan sampai punya hutang tetapi ternyata jalan hidup saya berbeda,justru hutang saya banyak dan belum terbayar.

Tanya: Yah sabar saja Mas mungkin ada rejeki lain yang nanti akan menutup hutang Mas.

Jawab: Kadang saya bermimpi begini.Kayak polisi di Makassar yang nyanyi saat dinas terus atasannya marah.Eh malah jadi bintang.Diundang nyanyi di tv.Pikiran saya begini kalau ada TV yang mengangkat cerita saya kemudian saya masuk TV paling tidak ada royalti buat saya.Mimpi saya hutang-hutang saya tertutup dengan royalti itu he he he

Tanya: Ha ha ha jangan mimpi Mas.Mana ada TV atau media yang berani mengangkat cerita Mas.Mereka sudah dibungkam rapat sekali.Waktu Mas ditangkap tahun 2008 saja mana ada media yang mengekpos penangkapan Mas.

Jawab: Yah itulah media kita.Independensinya belum baku.Mereka lebih banyak menguber berita yang punya nilai jual.Kalau cerita saya nggak ada nilai jualnya he he he

Tanya: Mas bukan tokoh sih...

Jawab: Ha ha ha apalah saya...

Tanya: Tapi jelek-jelek Mas dipecat Wishnutama harus minta ijin sama owner,komisaris Chairul Tanjung loh...

Jawab: Ah itu khan omongan Lambok Sibarani.Bukan saya yang ngomong.Apa benar ya tanya saja sama Lambok Sibarani.

Tanya: Oke,Mas ini pertanyaan pamungkas nich,Mas begitu tegar dan bertanggungjawab penuh dengan keluarga ketika menghadapi katakanlah musibah ini.Apa resepnya?

Jawab: Saya punya prinsip juga bahwa saya adalah kepala rumah tangga.Sebagai kepala rumah tangga,saya adalah komandan batalyon.Anak buah saya adalah istri dan anak-anak saya.Sebagai komandan batalyon saya harus mampu memimpin keluarga saya.Masalah apapun saya komunikasikan dengan mereka karena ini keadaan genting.SIaga satu.Nanti kalau kondisi membaik saya akan komunikasikan juga bahwa keadaan telah membaik atau siaga dua dan begitu seterusnya.Jadi kalau saya marah atau tegas terhadap istri dan anak-anak saya,mereka tahu semua bahwa saya sedang bertempur dengan waktu.

Tanya: Rumit juga mikirnya Mas.

Jawab: Nggak sih cuman pengandaian saja.Andaikan kondisi itu dengan keadaan.Kalau Anda suka dengan militer ya seperti itu pengandaiannya tetapi Anda bisa ganti dengan apa yang Anda suka.Gitu saja...

Tanya: Wah Wishnutama berarti nggak lihai dalam militer padahal dia ahli militer.Keluarganya sekarang morat-marit Mas...

Jawab: Yah gimana ya.Saya menyayangkan saja.Kasihan saya sama anak-anak nya.Mungkin secar financial mereka tercukupi tetapi seperti yang disampaikan para psikolog anak,keadaan anak-anak wishnutama secara moril mereka sudah down.Apalagi melihat ibunya gagal menikah lagi keadaan itu makin parah.Saya cuman berdoa pada Allah agar Wina Natalia dan anak-anaknya tetap mendapat rahmat dan lindungan dari Allah SWT.Tetap tabah menghadapi cobaan hidup jangan panik menghadapi semua ini dan mohon pertolongan dari Allah SWT.Kalau perlu masukan bisa kontak saya,mudah-mudahan mereka sabar.Sabar adalah kunci menuju kemenangan atas cobaan hidup.

Tanya: Mas tidak dendam pada mereka?

Jawab: He he he yang menzalimi saya khan Wishnutama bukan Wina atau anak-anaknya.Jadi ya saya justru bila Allah menghendaki ingin melindungi Wina dan anak-anaknya.Terus terang saya prihatin dengan mereka.

Tanya: Wishnutama itu nggak tanggung jawab...

Jawab: Entahlah,manusia macam apa dia.Mungkin ya begitulah karakternya.

Tanya: Apa bukan karena Wina yang curhat di SCTV sehingga nama baik Wishnutama tercoreng di media.

Jawab: Kalau pendapat saya,saya akan bela Wina.Nggak mungkin Wina curhat di SCTV kalau Tama nggak kebangetan.Perempuan itu akan setia pada suami bila sang suami mampu memimpin keluarga.Menghadapi persoalan apapun suami harus dan wajib menyelesaikan dengan sebaik-baiknya.Saya saja pernah selingkuh tapi saya bertanggung jawab pada istri.Selingkuh ya just fun aja.Kalau minta menikah ntar dulu.Apa ya saya mampu melakukannya?Apa saya bisa adil nantinya?Dan itu semua harus dipikirkan matang.

Tanya: Ha ha ha makanya Mas dibilang nggak gentle...

Jawab: He he he he biarin aja lah.Gentle itu tolok ukurnya pertanggungjawaban.Sebagai komandan dalam rumah tangga kita musti membawa pasukan kita ke medan pertempuran dan targetnya harus menang.Kalau dia mau ikut peperangan hidup seperti ini ya silakan.Saya siap saja.Saya bukan komandan yang mudah menyerah.

Tanya: Ha ha ha boleh juga prinsip Mas ini...Wishnutama sudah kalah satu set dengan Mas...

Jawab: Dia cuman menang di duit saja.Kemampuan boleh ukur sendiri.

Tanya: Ha ha ha oh ya Mas,ini kiriman foto apa Mas?Boleh jelaskan?

Jawab: Oh itu foto makanan favorit.Namanya tiwul.Makanan rakyat miskin.Murah meriahTerkenal saat Soeharto jadi Presiden.Karena takut kelaparan,rakyat Indonesia disuruh makan tiwul.Nah dengan keadaan susah seperti sekarang,setiap hari saya makan tiwul.Jadi bahan dasarnya ketela terus dimasak dengan gula jawa terus dikasih parutan kelapa.Enak kok nggak mati loh meskipun setiap hari makan tiwul he he he

Tanya: Ha ha ha bisa aja Mas ini.Oke Mas,waktu kita terbatas nich.Semoga lain waktu bisa kita teruskan lagi ngobrolnya.Asik nich ngobrol sama Mas Imam.Sampai lupa waktu.....daaag.