18 January 2012

Insyaallah Ada Jalan (14)

Kebahagiaan seseorang diukur dari kedamaian dalam meniti kehidupannya.Kedamaian itu mungkin setiap orang tidak sama tolok ukurnya namun kedamaian dihati adalah ukuran yang mendekati bagaimana seseorang bahagia dalam kehidupannya.

Ketika hati merasakan senang atau hati menyatakan kegundahan,semua akan terbersit dalam tinkah laku kehidupannya.Bagaimana seorang anak kecil harus terenggut kebahagiaannya manakala kasih sayang orang tuanya tidak berada dalam kehidupannya atau bagaimana hati seorang anak ketika tahu orang tuanya sedang mengalami kesusahan.

Semua itu juga akan direpresikan dalam cerita disini,bagaimana anak-anak IW harus mengalami penderitaan juga selain ayah mereka yang difitnah oleh seorang yang sangat kejam dan keji.

Anak-anak IW mungkin tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya dengan ayah mereka.Mungkin mereka marah ketika menghadapi penderitaan bersama ayahnya atau mungkin ketika mereka tahu peristiwa ini,mereka sudah beranjak remaja dan tahu ketika sudah dewasa,oh ternyata begitu...

Setiap peristiwa dalam hidup kita akan menjadi sebuah rekaman yang suatu saat diputar ulang untuk disampaikan kembali sebagai sejarah kehidupan seseorang.Rekaman itu bisa berupa foto-foto,video maupun cerita panjang di internet.

Baiklah,begitu panjang prolog yang kita sampaikan,namun demikian semoga prolog-prolog yang kita sampaikan bukan sebuah bahasa basi yang tidak dimengerti.Kami hanya ingin menghaturkan cerita disini dengan penggambaran betapa pedihnya bila kita juga mendapat fitnah dari seseorang itu.

Mari kita ikuti perbincangan seru bersama IW,korban fitnah keji dan kejam yang dilakukan oleh Wishnutama Direktur Utama TransTV:

Tanya: Mas,apa kabarnya?Lama kita tidak cerita.Banyak yang menunggu cerita Anda...bagaimana hari ini,kita cerita apa pada pembaca setia blog ini?

Jawab: Baik saja kabarnya.Syukur bila blog ini masih tetap dikunjungi.Saya hanya khawatir bila blog ini sepi pengunjung.Jualan souvenir kita jadi nggak laku he he he he he

Tanya: Ha ha ha ha memang ada yang komentar begini.Kok jualan juga ya...khan blog ini gratis...katanya...

Jawab: Yah apa yang salah dengan itu?Blognya memang disediakan gratis tetapi untuk mengakses itu khan tetap bayar.

Tanya: Betul.Maksudnya juga dibisniskan gitu Mas...

Jawab: Ya nggak apa-apa toh...kalau kita punya potensi untuk menjual khan boleh aja diselipi jualan...ada yang salah bila kita melihat sempit pendapat itu.Mustinya kita dididik bukan untuk jadi bangsa kacung.Menjadi karyawan julukannya memang mentereng tetapi itu kacung...masih budak yang dibayar.Kalau kita mau menjadi bangsa yang maju dan mandiri lepas dari hutang 1800 Trilyun,didik anak bangsa ini dengan jualan.Ketika seseorang dapat survive dengan berjualan itu artinya bangsa kita berdaya.Apa yang dikatakan Bung Hatta bahwa rakyat kita kurang diberdayakan ya itu tadi.Kita bangsa kacung...belum bisa mandiri.Harus dirubah paradigmanya.Jadilah bangsa mandiri dengan memberdayakan rakyat.Saya yakin bila bangsa ini bisa mandiri,kemiskinan pasti kikis.

Tanya: Mas kalau semua jualan nanti siapa yang beli terus kalau semua jadi pengusaha siapa yang jadi buruh?

Jawab: Ha ha ha ha ha itu ungkapan klasik,ungkapan ketidakmampuan.Bahasa jawanya ngeles...ngeles dari ketidakberdayaan.Contoh: wah saya nggak bisa jual bakso nanti kalau nggak laku gimana?saya bisanya cuman jadi sopir.Nah kalau sudah begitu orang itu cari lowongan kerja terus.Nggak maju pikirannya.Nggak tertantang menjalani kehidupan ini.Dunia ini sudah disetting sama Allah.Cari rejeki apa saja bisa.Mau yang halal atau yang haram juga bisa.Mengapa takut kalau semua orang jualan terus nggak ada yang beli?Mengapa takut kalau semua jadi pengusaha terus nggak ada yang jadi buruh?Yang penting ada jalan dalam bergelut dengan kehidupan yang serba tidak pasti begini.Jadi ketika seorang buruh menghadapi PHK massal,nggak usah bersedih.Masih ada jalan.Insyaallah rejeki itu ada,Allah sudah menebar rejeki ini dimana-mana.Kalau kita sedih dan tidak mampu menghadapi itu semua ya putus asa endingnya mati gantung diri kita.

Tanya: Oke.Terus cerita yang mau Mas sampaikan apa?

Jawab: Oh ya ngelantur obrolan kita nih.Begini.Saya jualan Panekuk sekarang.

Tanya: Wah tambah menu lagi?

Jawab: Iya.Tapi yang ini bukan dijual diwarung melainkan keliling naik motor.

Tanya: Kok keliling lagi?

Jawab: Hidup ini dihadapkan pada persoalan.Kita harus bisa menjawab soal-soal itu.Nah sekarang ini musim hujan.Nggak tentu.Jualan juga begitu.Nggak tentu hasilnya.Apakah saya menyerah dengan persoalan itu?Tidak.Saya melihat persoalan hujan terjadi pada siang hingga malam hari.Jam jualan Siomay.Es Doger sudah pasti nggak laku.Bakso sudah saya stop karena badan saya drop sampai 15 kg karena terlaku capek.Apakah saya menyerah?Tidak.Saya coba dengan hal baru.Di Lengkong belum ada makanan Panekuk yang dijual keliling.Saya coba riset disekolah-sekolah belum ada.Yang ada makanan tradisional seperti martabak atau roti bakar atau sosis goreng dll.Saya ingin mencoba jualan Panekuk,biasa sensasional he he he oh iya saya kebetulan punya kenangan indah dengan Panekuk...

Tanya: Ha ha ha ha ha kenangan indah gimana Mas?Yang jual Panekuk cantik terus Mas pacarin gitu?

Jawab: Bukan...

Tanya: Ha ha ha ha pasti sama mantan kekasih nih...

Jawab: He he he tahu aja.Kok kamu nebak bener terus sih...

Tanya: Ha ha ha Mas itu ceritanya gampang dirunut.Jadi mudah menebaknya.

Jawab: Boleh juga tebakannya...he he he

Tanya: Ceritanya gimana Mas,pengalaman indah dengan Panekuk?

Jawab: Begini.Saya diajak makan Panekuk di puncak.Enak banget.

Tanya: Yah gimana nggak enak,sudah ditraktir,yang traktir cantik...apalagi kekasih...

Jawab: He he he mau cerita nggak?

Tanya: Ha ha ha ha ha sorry,terus gimana?

Jawab: Nggak jadi deh...nggak enak nih...

Tanya: Ha ha ha takut sama bini di rumah ya?

Jawab: He he he he entar perang dunia ke 10 lagi...

Tanya: Cerita aja Mas,kita pengen tahu...

Jawab: Ntar kalau terjadi apa-apa gimana?

Tanya: Khan cuman cerita...

Jawab: Gimana ya?

Tanya: Ayo dong Mas,cerita biar seru...

Jawab: Baik tapi saya nggak tanggung jawab kalau ada apa-apa...

Tanya: Jamin Mas,nggak akan ada apa-apa...

Jawab: Kok kamu yakin sekali?

Tanya: Filling aja Mas...kalau terjadi ya apa-apa juga sih...

Jawab: Ha ha ha ha pengecut lu...sembunyi terus...

Tanya: Cuman menyesuaikan skenario Mas...

Jawab: Oke deh,saya nyerah.Begini.Ketika makan Panekuk.Kue itu saya potong-potong seukuran dadu.

Tanya: Terus...

Jawab: Dia tanya sama saya,kok seperti itu?Apa nggak suka dengan Panekuk.

Tanya: Terus...

Jawab: Ya saya jawab biar enak makannya.Tinggal pakai garpu tusuk telan...gitu...

Tanya: Terus...

Jawab: Dia rupanya menerima penjelasan saya.Tapi memang enak banget Panekuk di puncak itu.Selain masih hangat,vla nya manis kayak madu,udara puncak mendukung.Asik sih...

Tanya: Enak Tenan.....

Jawab: He he he pengen khan...

Tanya: Pengen Mas jadi orang kayak Mas.Happy terus...

Jawab: Ha ha ha ha hidup itu susah...jadi jangan bikin lebih susah...enjoy aja!

Tanya: Terus ceritanya...

Jawab: Oke setelah itu selesai makan,saya melihat ada sisa Panekuk dibibirnya.

Tanya: Nah ini nih yang HOT...

Jawab: Hot apaan...Panekuk sudah dingin lagi...

Tanya: Ceritanya yang HOT Mas...

Jawab: He he he mau terusin nggak ya?

Tanya: Terusin dong sudah panas nih...

Jawab: Nggak jadi deh...

Tanya: Yah Mas nggak gentle...

Jawab: Ha ha ha ha nyindir yah....

Tanya: Ha ha ha ayo terusin dong...

Jawab: Oke tak terusin tapi jangan ada yang marah membaca cerita ini...

Tanya: Jamin Mas...

Jawab: Yah setelah itu saya coba bersihkan sisa Panekuk dibibir itu dengan jari telunjuk saya...

Tanya: Ceileh...enak betul...

Jawab: Ya enak dong...

Tanya: Ha ha ha terus...

Jawab: Mulanya dia kaget...

Tanya: Pura-pura itu Mas...

Jawab: He he he bisa aja

Tanya: Ha ha ha ha terus...

Jawab: Eh dia pegang tangan saya...

Tanya: Ha ha ha ha pasti mau jilat jari Mas...

Jawab: Emang jari gue Panekuk apa?

Tanya: Ha ha ha ha terus gimana?

Jawab: Ya betul yang kamu bilang...

Tanya: Nah khan...ape gue kate...

Jawab: He he he saya ndah ndak sabar...

Tanya: Pasti Mas cium ya...

Jawab: He he he he no comment deh...

Tanya: Wah pasti rahasia lagi...nggak seru dong...

Jawab: Nggak deh.Itu jangan dimasukkan ke skenario ah...

Tanya: Nah terus gimana ceritanya?

Jawab: Ya udah...cuman itu aja...

Tanya: Yah nggak asik nih.Rahasia lagi-rahasia lagi .Dan pembaca blog,kami mohon maaf sekali lagi mohon maaf karena cerita diatas sudah dipotong oleh Badan Sensor Film.Jadi ya mohon maaf sekali lagi deh biar impas....Sampai jumpa lagi.Salam.....