06 January 2012

Insyaallah Ada Jalan (12)

Perjalanan hidup kadang menjadi jalan panjang yang harus ditempuh menuju akhir yang tiada tahu batasnya.Kadang juga menjadi jalan pendek yang mudah untuk diselesaikan.

Liku kehidupan yang serba tiada tahu telah lekat dengan kodrat manusia.Kesulitan hidup juga demikian.Namun apapun yang kita hadapi,semua itu bisa dibaca sebagai kemudahan.Hanya perlu ketelitian kita.Bila kita salah membacanya pasti kesalahan yang kita dapatkan,walaupun demikian kesalahan itu masih tetap dapat diterjemahkan lagi dengan cara membaca kembali,menelitinya dengan seksama kemudian mengkoreksi dan membubuhkan jawaban yang benar.

Apa yang disampaikan diatas sering kita dapatkan ketika kita mulai mengenal kata belajar.Masuk playgroup,taman kanan-kanan,sekolah dasar,hingga pada jenjang tertinggi yang kita mampu.Setiap kali guru kita memberi persoalan-persoalan.Mulai soal harian,tengah semester hingga kenaikan.Semuanya penuh dengan persoalan.Guru-guru kita melatih kita menghadapi persoalan mulai yang ringan hingga hitungan yang sangat komplek.Mereka melatih kepekaan kita menghadapi persoalan hidup yang kian komplek.Tak hanya itu.Mereka mengajarkan cara menghadapi persoalan yang mereka ajukan.Berat ringan persoalan yang diajukan tergantung kita.Bila kita rajin belajar,pasti kita bisa menjawab persoalan yang mereka ajukan namun sebaliknya bila kita malas belajar,malas berlatih,malas membaca,malas belajar,yang ada hanya putus asa.

Tidak mudah berputus asa menjadi lekat dalam diri IW, semua jalan berliku yang ditemuinya diselesaikannya dengan baik.

Masuk penjara Polda Metro Jaya,tidak menjadikannya jera seperti yang diinginkan oleh penghamba-penghamba hukum yang merasa dirinya sudah paling benar.

Penjara menjadi bagian pelajaran baru bagi IW.Belajar tentang kehidupan narapidana.Bagaimana mereka para narapidana itu dapat hidup dengan kejahatannya.Bertahan hidup dengan cara yang kejam.Beginikah kita bila dihadapkan dengan persoalan hidup berat?Harus menjadi jahat?Harus menyingkirkan orang lain agar kita bisa hidup tenang?Mengapai kesuksesan dengan membunuh?Banyak pertanyaan yang belum dapat dijawab disini bila kita belum bertanya pada IW.

Guna mempersingkat waktu,mari kita ikuti tanya jawab ini hingga akhir yang belum kita tahu kapan akan berakhir:

Tanya: Mas,apa kabar?

Jawab: Baik saja.

Tanya: Lama kita break nich,banyak pengunjung yang menunggu cerita Mas.Ada yang berkomentar minta diteruskan,ada yang bilang suka dsb tapi ada juga yang penasaran hingga terus memonitor perkembangan di blog ini.Komentar Mas?

Jawab: He he he syukurlah kalau begitu.Cerita disini masih panjang.Pengalaman hidup yang saya lalui begitu padat dengan cerita sehingga bila diceritakan dalam waktu yang pendek akan sangat menyita waktu saya.Sementara dengan aktivitas jualan sekarang,waktu ini sedikit sekali.Jadi ya mohon maaf kalau saya nggak bila cerita setiap hari.Tapi saya janji bahwa cerita itu akan saya sampaikan.

Tanya: Pantas kalau kita minta Mas cerita jawaban Mas di SMS pasti "sorri lg ngelayanin pelanggan".

Jawab: Ha ha ha iya,sorri banget.Memang begitulah kalau lagi rame ya sibuk kalau lagi sepi ya cari kesibukan he he

Tanya: Oke,boleh tahu bagaimana kalau warung lagi sepi?

Jawab: Ini yang mau saya ceritakan.Saya punya kesibukan baru.

Tanya: Apa itu Mas?

Jawab: Saya latihan menembak.

Tanya: Emang bisa Mas di warung latihan nembak?

Jawab: Bisa.Senapannya Sniper Riffle.Sangat halus.Low noise.Nggak berisik.Apa lagi bahasanya nih?

Tanya: Ha ha ha pakai apa?Nembak apa juga Mas?

Jawab: He he he nggak percaya.Musuhnya itu bisa terbang.Bentuknya mirip Stealth B-117 milik US Air Force.

Tanya: Wah bikin penasaran nich.Jelaskan dong...

Jawab: Baik saya jelaskan ya.Begini.Setiap kali saya melayani pembeli Siomay atau Es Doger,saya sering diserang "Stealth" itu.Benda terbang.Mereka masuk diareal larangan terbang.Kalau mereka masuk,musuh pastinya.Mereka harus ditembak jatuh supaya nggak ganggu saya kerja.Paham nggak?

Tanya: Ha ha ha ha tahu tahu jawabnya LALAT!

Jawab: Nah sudah pinter khan.Makanya diinternet itu butuh "http" biar te tep pinter he he he

Tanya: Ha ha ha bisa aja.Terus gimana?

Jawab: Dulu khan pernah saya tangkap pakai jebakan,tapi sering lolos.Terus saya belikan lem lalat tapi juga masih sering lolos,terus anak saya Irfan itu suka mainan karet gelang.Dia putuskan karet gelang itu buat nembak cecak.Melihat itu saya jadi mikir kalau cecak diganti lalat bisa nggak ya?Soalnya lalat itu khan bisa terbang dan gerakannya cepat.Mulanya ragu tapi terus saya coba dan belajar menembak pakai karet gelang dan sekarang sudah mahir menembak Stealth.

Tanya: Ha ha ha oh jadi senapan sniper itu karet gelang?

Jawab: Betul.Silent banget.Nggak bersuara tahu-tahu musuhnya sudah terkapar.Mati.

Tanya: Ini ilustrasi apa beneran Mas?Soalnya Mas penuh dengan ilustrasi.

Jawab: Ya tergantung siapa yang membaca cerita saya.Kalau yang membaca fine aja ya menganggap ini cerita saya tapi kalau nggak fine ya mikirnya pasti ilustrasi...

Tanya: Ha ha ha bisa aja.Ngeles nich...

Jawab: Suer kok.Saya betul-betul nembak lalat bukan Tama kok.Nggak level lah kalau Tama disamakan dengan lalat.

Tanya: Ha ha ha ha baru buka cerita nich...

Jawab: He he he pinter kamu ya menjebak dengan kata-kata...

Tanya: Abis Mas susah kalau nggak dipancing nggak mau cerita...

Jawab: Masak sih.Cerita saya nggak ada yang disembunyikan kok.Blak-blakan.Asli nggak dibumbui seperti kata Tama di Shout Box.Emang Siomay apa dibumbui he he he

Tanya: Ha ha ha rendang balado Mas,dibumbui uenak loh...

Jawab: Ha ha ha ha rendang balado?Itu masakan favourit saya.Ada ceritanya lagi...

Tanya: Apa pula nich Mas?

Jawab: Saya punya kesan mendalam dengan rendang balado di Batam.Asik banget...

Tanya: Pasti sama mantan ya...

Jawab: Pinter kamu.Seratus buat jawaban itu...

Tanya: Ayo dong cerita...

Jawab: Ntar ah...nggak enak kalau dia baca.Kapan kapan aja ada edisi khusus Love Story gitu...

Tanya: Mas gitu sih...pasti digantung.Banyak yang nunggu cerita Mas loh...

Jawab: Ha ha ha ha ntar ajah...nti kalau istri saya baca gimana.Perang dunia ke 4 nti...

Tanya: Oke deh kalau nggak bisa maksa.Terus lalat gimana tuh...

Jawab: Begini.Saat lagi sepi daripada cuman ngelamun,saya suka cari kesibukan.Selain menyapu areal warung,saya mungkin juga bersih-bersih warung agar kelihatan sedap dilihat mata.Kemudian kalau sudah selesai dan masih sepi ya itu tadi,nembak lalat.

Tanya: Caranya?

Jawab: Kita kasih umpan dulu...

Tanya: Email kek gitu...

Jawab: Ha ha ha tahu aja.Jangan dibelok-belokkan gitu dong...

Tanya: Abis...terus gimana?

Jawab: Yah setelah kasih umpan,oh ya umpannya harus sesuai dengan selera lalat itu.Bisa kasih gula atau tape.Yang paling disukai ya tape itu.Kasih sedikit ditempat yang biasa disukai lalat terus siapkan senjata dengan memotong karet gelang yang baru tarik tarik sedikit biar lentur bidik dan tesssss kena deh...

Tanya: Berapa banyak lalat yang kena setiap hari?

Jawab: Lumayan banyak.Dulu pernah pakai lem lalat tapi nggak efisien.setiap hari harus beli lem lalat Rp 1000,- perlembar.Selesai pakai dibuang.Kalau 10 hari sudah Rp 10.000,-.Boros jadinya.Kalau pakai karet gelang murah.Rp 1000,- sudah dapat 25 karet bisa dipakai lebih lama.Putus ganti lagi yang baru.Efektif lagi.Begitu kena langsung mati.

Tanya: Ada pengaruhnya nggak setelah pakai karet gelang?

Jawab: Ada.Lalat-lalat itu tahu kalau warung saya dipersenjatai dengan Senjata Anti Pesawat Terbang.Makanya sejak saya pakai karet gelang,lalat-lalat itu keder nggak berani kalau saya ada disitu.

Nembak Lalat:


Tanya: Kok bisa Mas?

Jawab: Ya begitulah.Begitu saya keluar warung,lalat-lalt itu datang.Terus saya masuk warung lagi pegang senjata karet,mereka pada kabur.Sampai tempat sampah yang biasanya banyak lalat,sekarang bersih nggak ada lalat sedikitpun.Takut kali ditembak jatuh...

Tanya: Ha ha ha bisa aja Mas ini...jadi hobby nembak dong sekarang...

Jawab: Ya sebagai pengisi waktu aja.Kalau sepi kadang jenuh nungguin pembeli.Kalau rame capek melayani pembeli.Dulu pernah saking ramenya yang datang membeli Siomay di warung saya itu,saya sampai kepleset jatuh gara-gara nginjak batu.

Tanya: Ha ha ha kok bisa?

Jawab: Ya waktu itu ada pesanan 3 porsi.Yang 1 porsi saya duluin.Terus saya ambil piring lain di meja yang diduduki orang itu.Begitu selesai saya ambil eh kok kaki saya nginjak batu yang posisinya pas banget bikin saya terjungkal.Persis kayak di film karton Scobidu.Kayak nginjek kulit pisang.Wah semua yang ada di nampan jatuh didepan orang yang pesan Siomay.Cewek lagi.Cakep lagi.Ala mak malunya bok.......

Tanya: Ha ha ha ha ha ha kacau...bisa gitu yah...ha ha ha ha

Jawab: Muka saya bingung tahu nggak.Mau taruh dimana muka nih.Kalau bisa dilepas tak taruh didompet kali.Uh...malu banget sama cewek itu....

Tanya: Ha ha ha ha ha Mas salah tingkah kali....

Jawab: Ye namanya celaka ya bukan karena itu lagi.Saya khan lagi serius melayani pembeli...kalau kemudian nggak konsen terus nginjek batu siapa tahu ya nggak.....he he he

Tanya: Ha ha ha nggak kebayang deh...

Jawab: He he he he biarin aja lah.Jadi cerita nih di blog...

Tanya: Ha ha ha ha dapat bahan baru nich...eh Mas topiknya cerita Mas yang lain dong.Yang sekarang lagi ditunggu pembaca blog yang seru gitu...

Jawab: Lha ngobrolnya ngelantur sih...

Tanya: Wah iya,ndah panjang ceritanya...

Jawab: Lha gimana,mau disambung lagi ceritanya...terserah sih....

Tanya: Ngantuk nich Mas...gimana ya?Disambung lain hari aja deh...

Jawab: Ya terserah...saya siap aja...

Tanya: Oke deh...maaf pembaca blog yang budiman.IW masih menyimpan rapat cerita yang sebenarnya terjadi.Tunggu saja ya...kalau nggak sabar malah IW nggak cerita sama kita.Bye bye sampai jumpa lagi...