03 September 2013

Cara memasang keramik lantai (Bagian 1)

Mas IW sedang memasang keramik lantai


Pernahkah Anda tahu seorang Tukang Batu memasang keramik lantai dirumah Anda ? Bagaimana menurut Amda ? Mudah ? He he he he memang itulah yang ada dibenak kita.

Memasang keramik lantai TIDAK semudah yang dibayangkan orang !

Mas IW akan bercerita dengan pengalamannya memasang keramik lantai. Keranik lantai banyak ragam dan ukurannya. Ada yang 20X20, 30X30 dan 40x40.

Biasanya rumah yang agak besar memasang keramik lantai 40X40.

Dengan pengalaman pernah bekerja di sebuah perusahaan keramik, Mas IW mencoba, seberapa sulitnya memasang keramik lantai.

Peralatan kerja memasang keramik lantai
Ah paling tinggal tempel. Khan bentuknya kotak semua dan ukurannya presisi.

Setelah Mas IW mencoba, eh ternyata SULIT LOH...

Sebelum Mas IW bercerita dengan kesulitannya memasang keramik lantai, Mas IW akan menjelaskan dahulu apa saja yang perlu disiapkan untuk memasang keramik lantai.

Pertama, Anda harus punya peralatan untuk memasang keramik lantai seperti, cangkul untuk mencampur semen dengan pasir. Cetok yaitu alat untuk mengambil campuran semen dan pasir yang sudah teraduk (bahasa Jawa nya : LULUH).

Kedua, Anda harus punya mesin gerinda. Mesin gerinda yang ada dipasaran berdaya Watt tinggi sehingga kalau rumah Anda menggunakan instalasi listrik 450 Watt, maka mesin gerinda ini TIDAK bisa Anda gunakan karena GAK kuat listriknya. Cara lainnya adalah Anda harus punya GENSET.

Gerinda dan genset untuk memotong keramik lantai
Setelah peralatan itu Anda siapkan, Mas IW akan menjelaskan bagaimana bekerja memasang keramik lantai:

Pertama, campur semen dan pasir. Ratio perbandingannya adalah 1 semen, 3 pasir. Kalau mau agak lembut campurannya, bisa ditambahkan 1 bagian kapur.

Kedua, penggunaan air perlu diperhatikan karena kalau kebayakan air dan campuran menjadi agak encer maka pemasangan keramik bakal gak bagus. Nantinya bakal banyak keramik yang OMPONG, jadi kalau keramik sudah dipasang, terus sudah kering semennya, maka ketika diketuk dengan jari, terdengar punya TOK, TOK, TOK gitu. Kalau pemasangan keramik yang sempurna, ketika sudah kering semennya, tidak ada bunyi.

Ketiga, ketebalan adonan semen dan pasir juga diperhatikan. Kalau permukaannya tebal, maka sebaiknya adonan semen dan pesir dibuat agak KESET. Kalau KESET, nanti keramik gak gampang TURUN ketika kita ratakan dengan PALU dan BALOK KAYU.

Dan kalau ketebalannya tipis, sebaiknya agak encer dan semennya lebih banyak. Ketika adonan sudah diletakkan dimedia pemasangan, taburkan semen agar nanti keramiknya bisa cepat lengket dengan adonan.

Berapa permukaan ketebalan tersebut ?

Mas IW memberi perkiraan saja. Permukaan yang tipis, yaitu 3X ukuran ketebalan keramik sedangkan permukaan adonan tebal yaitu lebih dari 5 X ukuran ketebalan keramik.

Nah sementara gitu aja yach info dari Mas IW, ntar dilanjut lagi ya....... bay.......