04 December 2013

Mengenal Joyoboyo, Raja Kediri pencetus NOTO NOGORO

Makam Joyoboyo di Kediri
Joyoboyo, Raja Kediri
Belum lengkap rasanya kalau kita tidak mengenal siapa Joyoboyo. Setelah Anda membaca banyak posting tentang JOYOBOYO di blog ini, marilah kita mengenal sedikit tentang JOYOBOYO.

Maharaja Jayabaya adalah raja Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157. Nama gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Sumber: wikipedia.

Prabu Jayabaya adalah tokoh yang identik dengan ramalan masa depan Nusantara. Terdapat beberapa naskah yang berisi “Ramalan Joyoboyo”, antara lain Serat Jayabaya Musarar, Serat Pranitiwakya, dan lain sebagainya. Ramalan Jayabaya biasa disebut juga Jangka Jayabaya.

Dikisahkan dalam Serat Jayabaya Musarar, pada suatu hari Jayabaya berguru pada seorang ulama bernama Maolana Ngali Samsujen. Dari ulama tersebut, Jayabaya mendapat gambaran tentang keadaan Pulau Jawa sejak zaman diisi oleh Aji Saka sampai datangnya hari Kiamat.

Salah satu Ramalan Jayabaya tentang tanah Jawi (Jawa) pada khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya di akhir zaman nanti:

RAMALAN JOYOBOYO:

wolak waliking jaman
ngger anakku
lamun benjang
yen wis ono pratondo

Sepisan:
akeh tani mati kaliren, nandur upo, ngunduhe molo,
akeh wong kuto mati, ngupoyo upo, ananing gendro

Kapindo:
pamong njaluke diemong, prajurit njaluke dijogo
pemimpin njaluke dipimpin, penjamin njaluke dijamin

Ketelu:
ratu tingkahe bolo dupakan, majikan dadi karyawan
guru tindakane nista , murid brangasan brandalan

Kapat:
rakyat tandang gawe, pamonge meneng wae
santri sholat wengi, ustad sore turu kepati

Kelimo:
wengi rame dugeman awan sepi ora makaryo
tonggo teparo sirno kadang ora ono crito

Kenem:
wong tumindak olo malah di subyo subyo
wong tumindak miguno malah di singkirno
wong kang salah malah oleh kanugrahan
wong kang bener malah nompo kesulitan

ngger anakku
kuwi pratondo wolak waliking zaman.
zamane adoh soko rakhmat lan barokah

sing podo ngati ati,
ngugemi amanah gusti
kang mayungi rino wengi
mugi mugi gusti Alloh

maringi kekuatan lan leteguhan iman
tansah sabar lan pasrah ing pinaringan
tansah eling lan waspodo ing tumindak.
Amiin

Terjemahannya:
zaman yang terbalik
ngger (panggilan pada anak kecil laki-laki) anakku
 

pada suatu saat nanti
datang zaman dengan pertanda

Pertama:
banyak petani mati kelaparan ditanam padi, dituai kesusahan
banyak orang kota mati, cari makan, yang ditemui pertikaian

Kedua:
pegawai negeri , minta dilayani tentara minta dilindungi
pemimpin negeri, minta dipimpin, penjamin minta jaminan

Ketiga:
presiden sebagai bawahan majikan sebagai karyawan
guru bertindak nista, muridnya berangasan brandal

Keempat:
rakyat bekerja keras, pegawai negeri malas
santri sholat malam, ustadz tertidur pulas

Kelima:
malam rame dugem kalau siang sepi tak ada kerjaan
tetangga entah kemana, saudara tak tahu rimbanya

Keenam:
orang bertindak durjana malah di puja puja
orang berbuat yang berguna disingkirkan
orang yang salah malah dapat penghargaan
orang yang benar malah mendapat kesulitan


ngger anakku
itu pertanda zaman yang terbalik balik
zaman orang jauh dari rakhmat barokah
berhati hatilah
 

menjalani dan memenuhi amanah gusti
selalu memayungi ummatnya siang malam
semoga gusti Alloh memberi kekuatan dan keteguhan iman
selalu sabar pasrah atas kehendaknya
selalu ingat, waspada dalam bertindak
Amiin


SEMOGA BERMANFAAT, ikuti terus analisa NUMEROLOGI + Ramalan JOYOBOYO hanya di blog ini bersama Mas IW, seorang Bakul Siomay dari Lengkong Nganjuk Jawa Timur Indonesia, Sang Penyambung Lidah Joyoboyo.

Salam