08 December 2013

Mas IW INGIN ZIARAH ke PETILASAN JOYOBOYO

Kapan bisa kesana ?
Setelah kurang lebih 1 tahun, Mas IW baru bisa menemukan apa maksud yang terkandung dalam kata NOTO NOGORO yang disampaikan oleh Raja Kediri, Prabu Sri Aji Joyoboyo.

Dengan memahami kata itu, Mas IW harus mengakui bahwa Raja Kediri itu SAKTI MANDRAGUNA dan beliau bisa mengetahui bagaimana Indonesia kedepannya.

Berbekal Analisa Numerologi, Mas IW menterjemahkan maksud dari PESAN Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo yang TERMASHUR !

Sebagai Penyambung Lidah Joyoboyo, rasanya belum lengkap bila Mas IW belum tahu dimana PETILASAN Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo yang termashur itu.

Ingin rasanya Mas IW berziarah ke makam Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo, namun dengan keadaan ekonomi yang sedang SULIT, rasanya Mas IW hanya BISA berangan-angan saja.

Petilasan Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo rupanya tidak terlalu jauh dari kota tempat tinggal Mas IW di Lengkong Nganjuk Jawa Timur yang bersebelahan dengan Kediri.

Letak Petilasan Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo hanya sekitar 10 km, ± 5 menit dari Kota Kediri dan sekitar 40 km dari Lengkong Nganjuk. Situs ini dipercayai sebagai tempat moksa Prabu Sri Aji Joyoboyo yang terkenal sebagai Raja Kediri abad XII dan juga ramalan Jongko Joyoboyo nya. Situs - situs yang ada di kawasan budaya ini seperti Sendang Tirto Kamandanu, Palinggihan Mpu Bharada, dan juga Arca Totok Kerot. Banyak pengunjung yang melakukan ziarah di situs ini dan puncak ritual di Pamuksan tanggal 1 Suro dengan ribuan pengunjung dari berbagai daerah untuk prosesi ritual

Sosok Prabu Joyoboyo memang mengundang kekaguman. Ini pula yang jadi alasan, mengapa wisatawan banyak yang datang ke petilasannya. Termasuk ke Sendang Tirta Kamandanu. Sendang ini dulunya kolam dengan sumber air alami yang memiliki banyak fungsi, salah satunya menambah kekuatan lahir dan batin manusia. Tanggal 26 April 1980, sendang ini mulai dipugar. Karena tempat ini dianggap sebagai bagian tak terpisah dari petilasan Sang Prabu. Desain barunya. Sendang ini menjadi kawasan taman segi empat berukuran 1.016 meter persegi.

Bangunan utama, kolam pemandian yang airnya selalu mengalir melalui tiga tingkatan. Yaitu sumber, tempat penampungan, dan kolam pemandian. Kolam ini dilengkapi dengan Arca Syiwa Harihara (perdamaian) dan Ganesha. Selain itu, tempat ganti pakaian, gapura, tempat mengambil air, dan pagar. Sedang bangunan pelengkap terdiri dari halaman, gapura utama (Kori Agung dan Candi Bentar), dan pagar dengan patung dewa di masing-masing sudut . Masing-masing Bathara Wisnu, Brahma, Bayu, dan Indra.
Begitulah sekelumit cerita tentang petilasan Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo, dan mungkin suatu saat nanti kalau Mas IW ada rejeki, Mas IW berencana untuk singgah di Petilasan Raja Kediri, Sri Aji Joyoboyo.
Mohon doa restu pembaca blog ini.