17 August 2011

Pedihnya Hidup Dalam Belenggu Fitnah (4)

Penilaian fitnah terhadap cerita hidup IW masih saja dilontarkan oleh kubu Wishnutama Direktur Utama TransTV.Mereka tetap bersikukuh bahwa cerita hidup dan kisah nyata disini adalah fitnah terhadap kelompok mereka.


Tanggapan seperti itu tidak menjadikan kami surut langkah dalam membela martabat IW yang telah difitnah secara keji,kejam dan biadab.Hidup IW hancur berantakan akibat fitnah yang dilakukan oleh Wawan Julianto,anak didik IW yang disuruh oleh Wishnutama Direktur Utama TransTV.


Selain fitnah keji,kejam dan biadab, IW juga mendapat penindasan fisik dari kelompok Wishnutama Direktur Utama TransTV seperti percobaan pembunuhan,perburuan oleh Intel Polisi,Intimidasi oleh Intel Polisi,Penangkapan oleh Polda Metro Jaya serta cacian yang tidak manusiawi di Shout Box.


Apalah IW yang hanya karyawan staf,begitu mendapat perhatian khusus dari Managemen TransTV untuk dimonitor tindakannya melakukan publikasi atas cerita hidupnya di sebuah blog.


Setelah terungkap strategi yang dituturkan oleh IW pada edisi tanya jawab sebelumnya bahwa apa yang dilakukan kelompok IW sebelum model tanya jawab ini adalah merupakan api yang mendidihkan secangkir air untuk dinikmati menjadi secangkir kopi.


Tujuan itu belum tercapai secara utuh karena air yang akan dididihkan belum betul-betul mendidih karena tangki pemadam api yang dimiliki oleh lawan sungguh sangat kuat dan hebat.Mereka punya segalanya.Uang dan koneksi menjadi alat pemadam kebakaran yang ampuh dalam membungkam kasus ini ke permukaan.


Ishadi SK ternyata pernah mendemontrasikan cara memadamkan api dengan efektif yaitu mengirim SMS ke seluruh Direktur Utama Stasiun Televisi di Seluruh Indonesia.SMS itu efektif melakukan pressure terhadap stasiun televisi kompetitor agar tidak memblow up kasus perselingkuhan Wishnutama dengan Cut Tari,mantan presenter Insert! yang jatuh karena bermain dalam film blue bersama kekasihnya Ariel Peterpan.


Info tersebut sangat akurat karena dibeberkan langsung oleh seorang yang punya integritas baik dengan jabatan tinggi sebagai Kepala Departemen atau setingkat dengan Manager di Stasiun TV lain.

Cara-cara seperti itu sebenarnya bukan hanya terjadi pada kasus perselingkuhan Wishnutama dan Cut Tari.Cara-cara tersebut muncul sangat efektif di era teknoligi informasi ini.Handphone dengan banyak fitur telah melegalkan cara yang murah dan efisien tersebut.


Tidak terkecuali dengan kasus IW.Cara tersebut pastinya akan dipilih karena selain efektif,SMS telah menjadi bagian hidup dalam berkomunikasi yang murah dan efisien.


Cara SMS itu juga pernah diterapkan dalam persoalan ini guna memancing perkembangan kasus IW.Ishadi SK sering kita pancing dengan cara SMS agar kita tahu,progress apa yang terjadi di pihak lawan.

Apa yang terjadi disini merupakan contoh perang masa depan.Siapa yang menguasai teknologi informasi,dialah yang akan menjadi pemenang.


Cara-cara fisik seperti yang diterapkan oleh lulusan Military College of Vermont sudah tidak jamannya lagi.Di era Soeharto cara-cara serangan fisik seperti yang dilakukan oleh lulusan Military College of Vermont sering kita dengar dan membaca di media.Intimidasi dengan kekerasan mencabut kuku,menyetrum serta tindakan fisik lainnya yang dilakukan oleh tentara dan polisi di jaman Soeharto tidak lagi diterapkan dalam perang modern sekarang ini.


IW telah mendapat serangan fisik di jalan raya antara Tuban dan Babat Jawa Timur.Serangan tersebut sungguh memalukan bila tersebar beritanya di publik.


Bagaimana institusi pemberitaan yang kondang dan menjadi figur media di masyarakat ternyata melakukan tindakan fisik terhadap mantan karyawannya.


Setelah percobaan pembunuhan,mereka lalu mengirim Intel Polisi untuk mengecek efektifitas serangan mereka.Mereka ingin tahi secara akurat,apa yang terjadi pada IW setelah serangan yang mematikan tersebut.Hasilnya mereka mendapat informasi yang akurat dari Intel Polisi yang mereka bayar bahwa IW masih sehat dan segar bugar.


Kita tidak perlu panjang lebar menjelaskan kasus ini karena secara kronologis,cerita tentang kasus ini dapat pembaca simak pada kolom kecil pada blog ini.


Mari kita mulai lagi dengan tanya jawab agar persoalan ini dapat diberitakan secara luas di media seperti hal nya kasus Prita Mulyasari dengan RS OMNI Batavia Jakarta.


Tanya: Mas sebelum kita mulai kita klarifikasi dulu komentar yang ada di Shout Box.Apa tanggapan Anda?


Jawab: Ya saya juga baca di Shout Box kalau cerita disini fitnah dan saya bakal dapat azab.He he he memangnya dia apa sih.Sholat aja nggak pernah ngomong soal azab.Dulu orang itu pernah mendoakan usaha Siomay dan Es Doger saya bangkrut,sekarang mendoakan saya mendapat azab.Mulut seperti itu nggak baik.Berdoalah demi kebaikan meskipun orang itu menzalimi Anda.Saya meskipun bercerita disini,tapi cerita saya benar.Kalau ada yang tidak benar tolong di koreksi.Jelaskan di Shout Box, jangan cuman bilang fitnah...fitnah...fitnah tetapi faktanya Anda nggak tahu.


Makanya saya cerita ini membeberkan fakta,kalau ada yang salah ya disanggah aja, nggak perlu panggil Polisi.Kampungan itu.Yang intelek gitu loh...


Tanya: Lulusan Military College of Vermont USA loh Mas...


Jawab: Ha ha ha ha ha SIAP...


Tanya: He he he oke,Mas,dari hari ke hari wawancara ini semakin menarik karena ternyata Anda masih punya cerita yang masih disembunyikan dari publik.


Jawab: He he he saya ini berperang sudah siap dengan senjata dan peluru.Dari awal khan saya ceritakan bahwa saya ingin menghalau Ishadi SK dari jabatan Direktur Utama TransTV supaya digantikan oleh Wishnutama.Maksud saya bukannya tidak suka Ishadi SK menjadi Direktur Utama tetapi saya tidak tega berhadapan dengan lawan yang sudah uzur.


Kalau dulu Mc Tyson sempat melantang petinju uzur karena sudah tidak ada lagi petinju yang dapat menghadapi Mc Tyson itu cerita lain.Tapi tujuan saya menghalau Ishadi SK ya seperti itu.Saya ingin head to head dengan Tama.Saya ingin membuktikan bahwa saya adalah juara sejati dalam perang abad millenium.


Tanya: Ha ha ha Mas bercanda nich...


Jawab: Loh ini asli statemen saya.Meskipun saya terpuruk dengan hebat tapi ada tujuan hidup.Saya harus bisa bangkit dengan cara saya.Sekarang belum bisa bangkit karena Tama menggunakan cara-cara kasar.Nggak mutu sekelas Direktur Utama di perusahaan besar TransTV melakukan tindakan fisik terhadap mantan karyawannya yang cuman menulis di internet.


Tanya: Nggak intelek itu Mas...


Jawab: He he he betul itu.Nggak intelek.Mosok cuman nulis dibalas dengan serangan fisik.Direktur nggak mutu itu.


Tanya: Oke,kita mulai lagi dengan tanya jawab seputar penderitaan Anda.Ada yang mau disampaikan?


Jawab: Begini.Saya akan bercerita lagi mulai awal saya dipecat hingga sekarang.Khusus tentang penderitaan.


Tanya: Mas punya tujuan dengan cerita penderitaan Anda?


Jawab: Saya tidak bombastis menceritakan semuanya.Gaya saya munkin disebut bertutur.Saya bercerita menunjukkan penderitaan akibat difitnah oleh Wawan,anak didik saya itu.Yang jelas tujuan saya adalah menunjukkan akibat yang terjadi bila seseorang mendapat fitnah keji.


Penderitaan saya lengkap.Makanya saya mau cerita supaya orang lain tidak mengalami seperti yang saya alami.Selain itu saya ingin mengingatkan pada pembaca di blog ini agar tidak sekali-kali melakukan fitnah terhadap siapapun.


Fitnah itu sangat kejam.Orang yang difitnah itu menderita seumur hidup.Keluarganya juga ikut menderita.Sakit rasanya kalau kita difitnah.Saya ingin ceritakan kesakitan orang yang difitnah supaya mereka tahu akibat fitnah.


Beda dengan orang yang dibunuh.Setelah pembunuhan itu dia tidak merasakan sakit lagi.Kalau orang difitnah dia terus merasakan sakit selama hidupnya.


Tanya: Oke,kesakitan Mas mulai kapan terjadi?


Jawab: Saya mulai merasakan sakit akibat fitnah itu sejak di pecat tanggal 13 Februari 2006.Setelah itu kesakitan saya memuncak hingga sekarang.


Tanya: Penderitaan apa yang terhebat melanda Anda?


Jawab: Begini.Setelah dipecat saya mencoba bangkit dengan mencari pekerjaan lagi.Saya mendapat panggilan dari sebuah perusahaan plastik.Ketika saya datang ke perusahaan itu untuk memenuhi panggilan wawancara,belum sempat saya masuk ke areal perusahaan,badan saya limbung.Kepala saya sakit luar biasa dan pusing.


Lalu saya tidak jasi memenuhi panggilan kerja itu.Saya troumatis bekerja di perusahaan.Saya pulang dan menuju sebuah Wartel.Tujuan saya menghubungi Pakde saya yang mencoba menyelamatkan jiwa saya.


Saya curhat pada Pakde saya.Saya bilang kalau pusing dan sakit di kepala.Terus Pakde saya meminta saya datang kerumahnya.ALhamdulillah setelah saya datang ke rumah beliau,seseorang yang saya kenal baik menghubungi saya.Dia dulu manager saya di perusahaan industri keramik.Dia meminta saya datang mengajukan lamaran kerja.Setelah itu saya diterima bekerja disana.Saya mau kerja sama orang itu karena dia baik sama saya.


Saya kembali ke perusahaan itu karena dulu saya tidak punya cacat dalam bekerja.Balik kandang begitu.Setelah penangkapan oleh Polda Metro Jaya yang 'main-main' saya dipecat dari perusahaan itu.Nama baik saya dirusak oleh penangkapan cara kampungan seperti itu.Hingga sekarang belum ada niat baik untuk bertanggung jawab meskipun orang yang menangkap saya sudah membantu memberikan sedikit uang bantuan pada keluarga saya.


Tanya: Baik,Mas waktu dipecat bagaimana ceritanya?


Jawab: Mungkin ada yang pernah saya ceritakan sebelumnya,tapi baiklah saya ulangi lagi supaya tahu apa yang terjadi saat itu.Saya dapat masukan dari Tuti,stafnya Latif Harnoko Kepala Departemen HRD.


Apa yang disampaikan Tuti adalah murni cerita dia.Tuti menjelaskan bahwa sebelum memutuskan pemecatan saya,Noko bertemu dengan Azuan Syahril dan Wawan Julianto.


Dari mulut Noko saya juga mendapat informasi tentang proses pemecatan saya.


Begini saya jelaskan lagi.Noko mengatakan bahwa pemecatan saya harus diberikan kompensasi.Deal dengan saya waktu itu saya mendapatkan 4 bulan gaji yang dibayar tiap bulan.

Noko kemudian menjelaskan kompensasi itu pada Azuan Syahril di forum meeting itu.Entah kenapa,Wawan Julianto lalu berkomentar seperti ini: "DIPECAT KOK DAPAT KOMPENSASI?" begitu kata Tuti pada saya di telephone mengutip omongan Wawan Julianto.


Tetapi pernyataan Wawan Julianto kemudian dibantah oleh Azuan Syahril.Noko mengatakan bahwa Azuan Syahril itu orangnya baik dan agamis.Dia tidak mau zalim pada saya dengan tidak memberi kompensasi itu.


Tanya: Wawan yang Mas didik dan dipromosikan mengatakan begitu itu Mas?


Jawab: Iya.Kalau tidak percaya tanya aja sama Tuti,staf HRD anak buahnya Noko.


Tanya: Biadab juga orang itu,anak siapa sih Mas?


Jawab: Biarlah,nggak perlu.Mungkin karena rasa ambisinya merebut jabatan Saut Siahaan,dia memperlakukan saya seperti itu.Saya sih legowo.Silakan ambil dan nikmati kursi jabatan itu.Dari foto-fotonya khan terlihat betapa bahagianya Wawan bersama keluarganya.Bisa liburan ke Bali...he he he lumayan...sudah jadi orang sukses dia bisa pakai jas bagus anaknya pake jas berdasi kupu-kupu...itu setelah saya didik.Coba nggak masuk TransTV dan saya didik,kerja di pabrik jadi teknisi listrik dia...


Tanya: Ha ha ha terus?


Jawab: Wah ceritanya udah panjang nich,capek lagi,gantian dong saya yang minta break sekarang....


Tanya: Ha ha ha ha ha ha ha bisa aja.....IW ini lucu loh.Ketika Outbound Angkatan Pertama TransTV bersama 40 orang tim termasuk Ishadi SK,Alex Kumara dan Atik Nur (sekarang menjabat Direktur Utama Trans7),IW itu mendapat gelar juara peserta terlucu.Jadi jangan kemana-mana.Tetaplah datang ke blog ini.Ajak teman-teman Anda datang karena selain dramatis,cerita yang ada disini juga lucu dan asik gitu.


Karena nara sumber yang ownernya cerita ini yang minta break maka kami sebagai karyawan NURUT DONG!