10 June 2011

Kisah Asmara di TransTV (4)

Kita mulai saja tanya jawab ini sebagai penyambung dari cerita sebelumnya.Kita juga akan menceritakan pengalaman-pengalaman yang terjadi pada IW yang berkisah tentang percobaan pembunuhan di jalan raya antara Tuban dan Babat, intimidasi yang dilakukan oleh intel polres Tuban,penangkapan oleh Polda Metro Jaya,di dalam penjara Polda Metro Jaya,penangguhan penahanan,kisah penderitaan IW,bangkit dari penderitaan dan masih banyak cerita yang dibuat bersambung.

Semoga cerita ini tidak disalahartikan negatif dengan delik pencemaran nama baik tetapi anggaplah ini sebagai pelajaran hidup bagaimana kita bangkit dari fitnah.Percayalah bahwa Allah SWT tidak akan menguji kita diluar batas kemampuan kita.Hanya orang yang tidak mampu saja yang terpuruk dan tidak bangkit lagi.Kisah kebangkitan IW dari pernderitaan akibat fitnah akan menjadi pelajaran penting dalam hidup.

Mari kita mulai saja perbincangan ini:

Tanya: Mas,kita mulai lagi.Apa yang membuat kisah asmara Anda begitu lekat dalam kenangan Anda?

Jawab: Selain dia begitu perhatian pada saya ada yang membuat kita jadi dekat sekali waktu itu.

Tanya: Boleh diceritakan Mas?

Jawab: Begini,kita bekerja mati-matian demi perusahaan.Waktu itu semangat kita dikobarkan oleh Alex Kumara.Obsesi Alex Kumara bisa membalas dan menunjukkan pada RCTI bahwa dia mampu menyaingi RCTI.Kita terbawa dengan obsesi Alex Kumara.Ini terbukti hingga saat ini warna biru Alex Kumara begitu lekat dengan TransTV.

Alex Kumara adalah penyuka warna biru.Setiap ke kantor dia tidak lepas dari warna biru pada baju kerjanya.

Jadi tipikal TransTV yang blue adalah Alex Kumara yang menciptakan bukan Ishadi SK apalagi Wishnutama.

Nah karena semangat yang dikobarkan itu kita mesti tunjukkan prestasi dengan bekerja sebaik mungkin,waktu itu,termasuk menyelesaikan tugas mengurus perijinan frekwensi di Departemen Perhubungan Jakarta.

Ketika itu yang mendapat tugas adalah dia dan saya hanya mendampingi saja.

Suatu saat entah kenapa,Ishadi SK mengirim surat ke Menteri Perhubungan Agum Gumelar yang isinya menyatakan bahwa proses perijinan frekwensi dipersulit oleh pejabat-pejabat di Departemen Perhubungan Jakarta berdasarkan laporan dari dia.

Ujung-ujungnya dia di black list di Departemen Perhubungan Jakarta.Dia tidak bisa lagi mengurus perijinan itu karena terbentur persoalan surat Ishadi SK.

Dia curhat sama saya di sebuah cafe.Sambil saya pegangi tangannya saya tenangkan dia.Dengan kejadian itu praktis dia "kehilangan pekerjaan".Dia kalut dengan situasi itu.Saya coba bantu dia dengan mencari alternatif supaya dia tetap dapat menyelesaikan pekerjaannya.

Ketika itu saya hanya bisa menghiburnya supaya tidak terlalu sedih dengan situasi itu.Sambil sesenggukan menangis lirih,dia menyandarkan kepalanya ke dada saya,terus dia bilang begini "apa salah gue kok jadi begini?".

Sepulang dari cafe,seperti biasa saya termenung di kolam ikan yang saya buat untuk refresing.Dengan ditemani sebungkus Marlboro,saya habiskan dengan berpikir apa jalan keluarnya.

Hingga pukul 02.00 pagi,saya belum juga menemukan ide buat memberi jalan keluar bagi persoalannya.

Saya kemudian tertidur di kursi malas di kolam ikan itu.

Tanya: Kalau kemudian Anda belum menemukan ide terus bagaimana Mas?

Jawab: Saya terbangun dari tidur karena hawa dingin menggigit sekali waktu itu.Nah saat terbangun itu saya menemukan jalan bagi dia.

Tanya: Terus Mas?

Jawab: Besoknya saya bertemu dia di kantor.Saya panggil dia ke ruangan saya.Belum sempat saya bicara eh dia sudah bicara duluan.

"Mas,gue sengaja nggak undang Isk ke Ultah gue,eh dia nelpon,sebel gue" katanya.

Waktu itu saya cuman tertawa kecil mendengar aduannya.Memang dia lagi Ultah saat itu dan saya tidak ceritakan bagaimana Ultah dia ya......penuh kenangan lah.

Dia kemudian cerita tentang ekses surat Ishadi SK terhadap dia dan Departemen Perhubungan Jakarta.Selain dia di black list di kantor pemerintah itu,dia juga cerita bahwa beberapa pejabat di Departemen Perhubungan yang berhubungan kerja dengan dia,digeser posisinya.

Itu yang membuat dia tidak suka dengan Ishadi SK.

Kemudian saya mulai sampaikan ide saya. "Bagaimana kalau kita proses di Dinas Perhubungan Daerah saja" kata saya pada dia membuka pembicaraan.

"Tapi Mas,perijinan frekwensi khan harus di Jakarta" katanya.

"Khan belum ada undang-undang yang menentukan begitu,itu khan kebiasaan" jawab saya.

Memang saat itu frekwensi masih menjadi rebutan antara pusat dan daerah.Apalagi dengan adanya otoritas daerah yang lebih besar,maunya daerah juga mengelola frekwensi yang menjadi ranah publik di daerah.Pertanyaannya mengapa ranah publik menjadi urusan pusat sementara daerah tidak punya otoritas mengendalikan frekwensinya?

Dengan argumen itu kemudian kita mengajukan usulan ke managemen supaya mengurus frekwensi ke Dinas Daerah menyikapi otonomi daerah.

Sejak itu kemudian pengurusan frekwensi dilakukan di daerah sampai terjadi petaka di Purwokerto.Frekwensi yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Purwokerto ternyata sudah di proses oleh TPI di Departemen Perhubungan Jakarta.Apes memang....

Tanya: Wah panjang juga ceritanya Mas,terus apa yang membuat kesan Anda dengan dia?

Jawab: Saya bisa membantu dia membuka jalan supaya dia bisa bekerja lagi.Tidak mati langkah di TransTV.

Tanya: Selain itu?

Jawab: Ada hikmahnya kemudian,saya bisa membalas Ishadi SK yang mengganggu pekerjaan dia.Kedua,persoalan proses perijinan pusat dan daerah menjadi tesis S2 dia di UI.Saya senang bisa membantu selesainya tesis dia.Memberi sebuah persoalan untuk dibuka di forum ilmiah.Senang banget....

Tanya: Mas,kita coba tanggapi tentang komentar diluar konteks nih, Mas dianggap tidak katakan tampan untuk memiliki gebetan,apa komentar Mas?

Jawab: Ha ha ha ha khan sudah saya katakan bahwa saya tidak memancing perempuan untuk dekat dengan saya.Saya dikatakan si buruk rupa,saya tahu siapa yang bicara?

Tanya: Siapa Mas?

Jawab: Ceritanya begini,setelah saya di putus dipecat oleh Noko,saya jalan dengan Ambang Purwadi dan Lambok Sibarani,teman-teman baik saya.

Waktu itu saya ke Mall di Mampang.Saat makan bareng Ambang bicara begini "Mas saya tidak sampai hati mau ngomong,Wishnutama waktu di meeting bersama di Studio 1 menjelek-jelekkan Mas" katanya.

"Bicara apa Mbang" tanya saya."Gini, Mas dibilang item,jelek, pokoknya nggak enak Mas" lanjut Ambang.Perkataan Ambang Purwadi diiyakan oleh Lambok Sibarani yang Kepala Departemen Maintenance Studio di TransTV waktu itu.

Saya kemudian bisa menyimpulkan bahwa yang suka menjelek-jelekkan fisik saya,saya katakan itu Wishnutama.

Dia bilang saya si buruk rupa,item, jelek dll.Oke lah dia ganteng tetapi sayang dia ganteng punya gebetan LONTE seperti Cut Tari.Malu-maluin TransTV aja.

Tanya: Wah ternyata Wishnutama ya Mas?

Jawab: Yah dia lah yang suka jelek-jelekin saya.Meskipun saya jelek tetapi istri saya cantik pacar saya cantik-cantik dan pintar.Mereka bukan LONTE seperti pacar-pacar Wishnutama.

Tanya: Baik Mas kayaknya kita sidahi dulu wawancara ini semoga yang membaca menjadi tahu siapa yang menyulut persoalan fitnah ini.

Kita break dulu ya...Mas IW lagi naik darah nih.......

TO BE CONTINUE..........................