Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan segala ragam isinya termasuk dengan aturan-aturan dan hukumnya.
Hukum yang berlaku didalam Al Qur'an telah dijabarkan secara luas oleh para cendikiawan serta alim ulama.
Salah satu yang disebut adalah tentang fitnah.
Tidak ada seorangpun didunia ini yang rela difitnah termasuk pada jaman Nabi-Nabi terdahulu.Justru Islam menempatkan fitnah sebagai sesuatu yang keji melebihi pembunuhan.
Fitnah terhadap Islam sering kali membuat umat Islam menjadi marah dan murka hingga terjadi perbuatan anarkis.
Contoh tersebut terjadi ketika seorang Yahudi membuat film Fitna yang diikuti oleh kemarahan besar umat Islam sedunia.
Tak terkecuali dengan IW.Fitnah yang dilakukan oleh mantan anak didiknya bernama Wawan Julianto,orang suruhan Wishnutama Direktur Utama TransTV telah merubah hidupnya berbalik 180 derajat.
Untuk mengungkap betapa pedih fitnah yang diterima IW,kita mulai dengan tanya jawab interaktif ini:
Tanya: Mas,kita mulai lagi dengan tanya jawab.Apa yang Anda rasakan hidup dengan fitnah?
Jawab: Sulit saya bayangkan.Perasaan saya begitu berkecamuk antara pedih,sedih,marah dan murka.Hingga kini saya masih belum bisa menerima perbuatan Wawan Julianto yang dulu saya didik,saya promosikan,saya bimbing dan kemudian dia memfitnah saya.Kadang saya ingin sekali memutar arah jarum jam sehingga pada saat Wawan Julianto memfitnah saya,film itu bisa saya hapus.
Dan saya gantikan dengan film yang baik.Mungkin saya bersama dengan keluarga dia jalan bersama dengan keluarga saya dan kita ke Ancol atau ke pantai Marina.Ah mungkin cuman khayalan saja.
Tanya: Mungkin Mas punya pendapat dari teman-teman Mas?
Jawab: Yah ada,saya punya sahabat karib.Namanya Winno Alkatiri.Saya sering share dengan dia.Ketika saya mendapat info dari Pratiknyo bahwa saya katanya mau melakukan sabotase,saya share dengan Winno.Waktu itu Winno memberi tanggapan begini "Lo pelihara anak macan!Sudah besar lo diterkam!".
Saya baru sadar ketika Winno mengatakan itu.Tapi sudah terlambat.
Tanya: Bagaimana Anda mendidik Wawan Julianto?
Jawab: Begini.Ada 3 orang yang saya promosikan.Mereka adalah Wawan Julianto,Rahmadi Makmur dan Aris K.Satu lagi Yuda Kurniawan.Mereka saya bawa dari jabatan semula operator pemancar di Stasiun Joglo Jakarta.
Ketiganya saya beri kebebasan untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke S1.Saya cuman pesan atur waktu baik-baik jangan sampai mengganggu pekerjaan.Dan mereka bisa menyelesaikan S1 nya.
Setelah itu,saya menetapkan mereka menjadi operator uplink.Uplink itu saluran untuk siaran ke satelit.
Karena ruangan uplink belum ada,saya perjuangkan supaya uplink mendapat space ruangan dan saya ajukan usulan saya ke direksi.Rupanya usulan saya diterima sehingga kemudian mereka berdinas tidak lagi seperti tinggal dalam gubuk.
Saya juga benahi ruangan uplink termasuk menyediakan telephone dan PC untuk internet.Karena saya dekat dengan Winno,Kepala Departemen IT di TransTV,saya mudah meminta PC dan jaringannya.
Kemudian tidak seberapa lama.Saya mulai set-up departemen.Empat orang anak didik saya,saya ajukan jabatannya menjadi supervisor.Setelah itu mereka saya beri anak buah.Departemen menjadi besar karena menangani seluruh sistem siaran teresterial dan satelit termasuk siaran langsung.
Banyak orang terkesan dengan pekerjaan kami meskipun kami digaji kecil tanpa lembur bila melewati 40 jam kerja seminggu.Waktu itu loyalitas benar-benar saya tanamkan untuk kemajuan perusahaan (itu dulu).
Setelah departemen mulai besar,managemen berubah total ketika Alex Kumara dihembus isu fitnah.Alex Kumara akhirnya hengkang ke SCTV.
3 orang yang saya didik,perangainya berubah.1 orang masih setia dengan saya.Dia bernama Yuda Kurniawan.Saya sayang sama anak itu.Patuh dan kerjanya bagus.
3 orang yang saya didik bersekutu menyingkirkan saya.Wawan Julianto,Rahmadi Makmur dan Aris K.
Akhirnya saya mengiyakan pendapat Winno Alkatiri,sahabat saya."Lo pelihara anak macan!Sudah besar lo diterkam!".
Tanya: Apa perlakuan Wawan terhadap Anda?
Jawab: Banyak.Dia pernah mengadu ke Azuan Syahril.Dia ngomong sama Azuan Syahril kalau saya ngomong di Surabaya begini "Wawan Menikam Saya Dari Belakang".
Tanya: Ceritanya bagaimana Mas?
Jawab: Begini.Saya ketemu Albert Kepala Stasiun di Surabaya.Saya bilang kalau Wawan menikam saya dari belakang.Kemudian Albert ngomong ke Rizky Rahmadianti anak buahnya.Nah oleh Rizky Rahmadianti omongan saya disampaikan ke Wawan.Kemudian dia mengadu ke Azuan Syahril.
Tanya: Tapi memang benar Wawab menikam Anda dari belakang?
Jawab: Banyak yang dia adukan ke Azuan.Rupanya fitnah-fitnah itu dia komunikasikan juga dengan Azuan sehingga kelihatan saya itu jelek banget kerjanya.
Azuan pernah ngomong sendiri sama saya waktu di Hotel Santika Surabaya.Katanya saya suka manjang-manjangin tugas ke luar kota.Saya tanya siapa yang ngomong?Azuan Syahril menjawab kalau yang kasih info Wawan!
He he he benar-benar anak durhaka orang itu.
Tanya: Oke,Wawan Julianto Anda tuduh yang melakukan fitnah di internet.Banyak yang belum yakin bahwa yang menyuruh seorang Direktur bernama Wishnutama.Komentar Anda?
Jawab: Begini logikanya.Seorang karyawan akan dinilai juga perilakunya.Dengan alasan apapun kalau kemudian dia misalnya melakukan klarifikasi di internet tetapi bukan bagian dari tugas kerjanya.Apapun alasannya,dia salah.
Dan kesalahan itu telah memicu pertengkaran hebat membuat nama baik perusahaan tercoreng.
Dengan keadaan itu apapun alasannya dia harusnya mendapat hukuman berat.Pecat misalnya.Tetapi kenapa dilindungi?Kenapa Latif Harnoko tidak mampu bertindak memecat Wawan Julianto?
Pasti Wawan Julianto punya kartu.Siapa yang suruh dia lancang melakukan klarifikasi sembrono seperti itu?Azuan?Tama?Berani Noko sama mereka?
Tanya: Seumpama Wawan dipanggil Noko kemudian Wawan menjawab "Saya disuruh Pak Tama",mungkin begitu?
Jawab: Tidak salah dugaan Anda?Mana berani Noko meskipun Kepala HRD menghukum Wawan?
Tanya: Jadi dugaan Wawan Julianto yang melakukan fitnah terhadap Anda adalah orang yang disuruh Wishnutama?
Jawab: Silakan Anda duga sendiri.Logikanya masuk kok...
Tanya: Baik Mas,rupanya diskusi kita panjang juga nih,kita lanjutkan lain waktu dan kesempatan.Sekali lagi jangan lewatkan kesempatan mengikuti cerita disini...
Hukum yang berlaku didalam Al Qur'an telah dijabarkan secara luas oleh para cendikiawan serta alim ulama.
Salah satu yang disebut adalah tentang fitnah.
Tidak ada seorangpun didunia ini yang rela difitnah termasuk pada jaman Nabi-Nabi terdahulu.Justru Islam menempatkan fitnah sebagai sesuatu yang keji melebihi pembunuhan.
Fitnah terhadap Islam sering kali membuat umat Islam menjadi marah dan murka hingga terjadi perbuatan anarkis.
Contoh tersebut terjadi ketika seorang Yahudi membuat film Fitna yang diikuti oleh kemarahan besar umat Islam sedunia.
Tak terkecuali dengan IW.Fitnah yang dilakukan oleh mantan anak didiknya bernama Wawan Julianto,orang suruhan Wishnutama Direktur Utama TransTV telah merubah hidupnya berbalik 180 derajat.
Untuk mengungkap betapa pedih fitnah yang diterima IW,kita mulai dengan tanya jawab interaktif ini:
Tanya: Mas,kita mulai lagi dengan tanya jawab.Apa yang Anda rasakan hidup dengan fitnah?
Jawab: Sulit saya bayangkan.Perasaan saya begitu berkecamuk antara pedih,sedih,marah dan murka.Hingga kini saya masih belum bisa menerima perbuatan Wawan Julianto yang dulu saya didik,saya promosikan,saya bimbing dan kemudian dia memfitnah saya.Kadang saya ingin sekali memutar arah jarum jam sehingga pada saat Wawan Julianto memfitnah saya,film itu bisa saya hapus.
Dan saya gantikan dengan film yang baik.Mungkin saya bersama dengan keluarga dia jalan bersama dengan keluarga saya dan kita ke Ancol atau ke pantai Marina.Ah mungkin cuman khayalan saja.
Tanya: Mungkin Mas punya pendapat dari teman-teman Mas?
Jawab: Yah ada,saya punya sahabat karib.Namanya Winno Alkatiri.Saya sering share dengan dia.Ketika saya mendapat info dari Pratiknyo bahwa saya katanya mau melakukan sabotase,saya share dengan Winno.Waktu itu Winno memberi tanggapan begini "Lo pelihara anak macan!Sudah besar lo diterkam!".
Saya baru sadar ketika Winno mengatakan itu.Tapi sudah terlambat.
Tanya: Bagaimana Anda mendidik Wawan Julianto?
Jawab: Begini.Ada 3 orang yang saya promosikan.Mereka adalah Wawan Julianto,Rahmadi Makmur dan Aris K.Satu lagi Yuda Kurniawan.Mereka saya bawa dari jabatan semula operator pemancar di Stasiun Joglo Jakarta.
Ketiganya saya beri kebebasan untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke S1.Saya cuman pesan atur waktu baik-baik jangan sampai mengganggu pekerjaan.Dan mereka bisa menyelesaikan S1 nya.
Setelah itu,saya menetapkan mereka menjadi operator uplink.Uplink itu saluran untuk siaran ke satelit.
Karena ruangan uplink belum ada,saya perjuangkan supaya uplink mendapat space ruangan dan saya ajukan usulan saya ke direksi.Rupanya usulan saya diterima sehingga kemudian mereka berdinas tidak lagi seperti tinggal dalam gubuk.
Saya juga benahi ruangan uplink termasuk menyediakan telephone dan PC untuk internet.Karena saya dekat dengan Winno,Kepala Departemen IT di TransTV,saya mudah meminta PC dan jaringannya.
Kemudian tidak seberapa lama.Saya mulai set-up departemen.Empat orang anak didik saya,saya ajukan jabatannya menjadi supervisor.Setelah itu mereka saya beri anak buah.Departemen menjadi besar karena menangani seluruh sistem siaran teresterial dan satelit termasuk siaran langsung.
Banyak orang terkesan dengan pekerjaan kami meskipun kami digaji kecil tanpa lembur bila melewati 40 jam kerja seminggu.Waktu itu loyalitas benar-benar saya tanamkan untuk kemajuan perusahaan (itu dulu).
Setelah departemen mulai besar,managemen berubah total ketika Alex Kumara dihembus isu fitnah.Alex Kumara akhirnya hengkang ke SCTV.
3 orang yang saya didik,perangainya berubah.1 orang masih setia dengan saya.Dia bernama Yuda Kurniawan.Saya sayang sama anak itu.Patuh dan kerjanya bagus.
3 orang yang saya didik bersekutu menyingkirkan saya.Wawan Julianto,Rahmadi Makmur dan Aris K.
Akhirnya saya mengiyakan pendapat Winno Alkatiri,sahabat saya."Lo pelihara anak macan!Sudah besar lo diterkam!".
Tanya: Apa perlakuan Wawan terhadap Anda?
Jawab: Banyak.Dia pernah mengadu ke Azuan Syahril.Dia ngomong sama Azuan Syahril kalau saya ngomong di Surabaya begini "Wawan Menikam Saya Dari Belakang".
Tanya: Ceritanya bagaimana Mas?
Jawab: Begini.Saya ketemu Albert Kepala Stasiun di Surabaya.Saya bilang kalau Wawan menikam saya dari belakang.Kemudian Albert ngomong ke Rizky Rahmadianti anak buahnya.Nah oleh Rizky Rahmadianti omongan saya disampaikan ke Wawan.Kemudian dia mengadu ke Azuan Syahril.
Tanya: Tapi memang benar Wawab menikam Anda dari belakang?
Jawab: Banyak yang dia adukan ke Azuan.Rupanya fitnah-fitnah itu dia komunikasikan juga dengan Azuan sehingga kelihatan saya itu jelek banget kerjanya.
Azuan pernah ngomong sendiri sama saya waktu di Hotel Santika Surabaya.Katanya saya suka manjang-manjangin tugas ke luar kota.Saya tanya siapa yang ngomong?Azuan Syahril menjawab kalau yang kasih info Wawan!
He he he benar-benar anak durhaka orang itu.
Tanya: Oke,Wawan Julianto Anda tuduh yang melakukan fitnah di internet.Banyak yang belum yakin bahwa yang menyuruh seorang Direktur bernama Wishnutama.Komentar Anda?
Jawab: Begini logikanya.Seorang karyawan akan dinilai juga perilakunya.Dengan alasan apapun kalau kemudian dia misalnya melakukan klarifikasi di internet tetapi bukan bagian dari tugas kerjanya.Apapun alasannya,dia salah.
Dan kesalahan itu telah memicu pertengkaran hebat membuat nama baik perusahaan tercoreng.
Dengan keadaan itu apapun alasannya dia harusnya mendapat hukuman berat.Pecat misalnya.Tetapi kenapa dilindungi?Kenapa Latif Harnoko tidak mampu bertindak memecat Wawan Julianto?
Pasti Wawan Julianto punya kartu.Siapa yang suruh dia lancang melakukan klarifikasi sembrono seperti itu?Azuan?Tama?Berani Noko sama mereka?
Tanya: Seumpama Wawan dipanggil Noko kemudian Wawan menjawab "Saya disuruh Pak Tama",mungkin begitu?
Jawab: Tidak salah dugaan Anda?Mana berani Noko meskipun Kepala HRD menghukum Wawan?
Tanya: Jadi dugaan Wawan Julianto yang melakukan fitnah terhadap Anda adalah orang yang disuruh Wishnutama?
Jawab: Silakan Anda duga sendiri.Logikanya masuk kok...
Tanya: Baik Mas,rupanya diskusi kita panjang juga nih,kita lanjutkan lain waktu dan kesempatan.Sekali lagi jangan lewatkan kesempatan mengikuti cerita disini...