Setiap muslim pasti punya harapan setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Tak terkecuali dengan IW.Lebaran yang biasanya dipenuhi dengan suasana gembira,berkunjung ke sanak keluarga, bercengkrama dengan keluarga, menikmati liburan lebaran dan semua hal yang menyenangkan, sekarang, harus dilaluinya dengan kesedihan.
IW telah melewatkan masa-masa lebaran.Kegembiraan yang dulu dijalani telah lewat.Semua hanya tinggal kenangan masa lalu.
Sejak tahun 2006,IW sudah tidak dapat lagi menikamati lebaran yang indah bersama keluarga dan handai taulan.Kala itu IW dipecat dengan alasan menitipkan absensi ke seorang Office Boy, dan sejak pemecatan itu,IW bergelut dengan recovery ekonominya.Memang IW bisa bekerja kembali saat itu, tetapi bagaimana masa lebaran itu hanya dilaluinya dengan gaji kecil standar UMR?Upah Mencekik Regional?Upah yang pro pengusaha Cina?
Tahun 2009 lebih parah lagi keadaan keuangan IW karena di PHK dari tempat kerjanya dengan alasan IW tidak dapat menunjukkan Surat Ijin Keluar Kota/Rumah secara tertulis dari Polda Metro Jaya,institusi yang melakukan penangkapan ilegal terhadap IW.
Tidak sepatutnya IW ditangkap dengan pasal-pasal yang ada dalam Undang-Undang ITE yang baru akan berlaku pada 2010.Saat itu IW ditangkap pada tanggal 13 Desember 2008 yang 2 hari lagi menjadi hari Ulang Tahun TransTV,sebuah institusi media yang dilahirkan dari tangan dingin IW.
Pengadilan Hubungan Industrial Surabaya telah menganulir Tunjangan Hari Raya IW karena Pengadilan telah menjatuhkan vonis PHK mulai bulan Juni 2009 yang beberapa bulan lagi akan diberikan THR bagi semua karyawan perusahaan itu.IW hanya gigit jari ketika tahu bahwa THR nya telah dianulir oleh Pengadilan Hubungan Industrial Surabaya yang berpihak pada Perusahaan.Putusan tinggal putusan,nasib IW belum baik,IW hanya berharap bantuan dari sanak keluarganya agar dapat berlebaran seadanya.Selain THR yang dianulir oleh Pengadilan,uang masa skorsing selama proses di Pengadilan Hubungan Industrial Surabaya juga dianulir oleh Pengadilan.Apalah arti Pengadilan di Indonesia.Pengadilan yang berpihak pada Perusahaan tidak dapat memperjuangkan kaum papa,buruh yang termarginalkan dalam masa merdeka sekarang ini.Hanya kaum yang beruang saja yang diperhatikan oleh Penguasa Republik Indonesia.Cita-cita luhur Bung Karno dan pejuang kemerdekaan agar rakyat sejahtera hanyalah cita-cita semata.
Tahun 2010,IW juga tidak dapat berlebaran.Dengan kondisi ekonominya yang morat-marit dan usahanya yang belum lancar telah membuat kata Lebaran menjadi impian yang dinanti.
Tahun 2011 ini IW hanya berharap bahwa ada keajaiban sehingga suasana lebaran itu dapat singgah sebagai pelipur lara setelah lama tidak dapat menikmati lebaran yang indah bersama dengan keluarganya.
Nasib IW dengan usaha Siomay dan Es Doger yang belum stabil dan menopang hidupnya membuat IW harus bekerja lebih keras lagi.
Setiap bulan IW masih belum dapat memenuhi kebutuhan biaya sekolah seperti SPP,membayar buku dan biaya lainnya.Tak terkecuali setiap bulan IW masih berkutat dengan ketidakberdayaannya untuk membayar listrik.
Namun bukanlah IW yang hanya berpasrah tangan.Selain berjualan Siomay dan Es Doger dipinggir jalan,IW juga menerima service perbaikan peralatan rumah tangga seperti kompor LPG dan regulator,perbaikan HP dan peralatan elektronik rumah tangga serta peralatan memasak yang menggunakan listrik.
Yang menyedihkan,anak-anak IW sejak tahun 2009 tidak pernah lagi dapat dibelikan baju baru seperti dahulu.IW hanya mampu memberi mereka sesuap nasi pada keluarganya.Itupun hanya bisa dilakukan 2 kali sehari saja.Sarapan yang dulu menjadi kebiasaan keluarga,sejak kasus ini,tidak pernah lagi ada.Anak-anak IW hanya sarapan dengan makanan seadanya.Jagung yang ditanak bersama parutan kelapa menjadi menu utama pada pagi hari bagi keluarga IW.Makan siang dan malam dilalui dengan menu nasi dan tahu tempe.Bila ada keuntungan lebih,mereka bisa makan dengan ikan pindang atau ikan asin.Bila ada lebih lagi,hari jualan baik barulah mereka bisa menikmati daging ayam.
Semua itu telah dijalaninya dengan penuh kepasrahan.Kesabaran IW dan keluarganya menunggu rejeki yang diberikan Allah SWT dengan jualan Siomay dan Es Doger,hanya itu yang bisa diharapkan sekarang.
Penghasilan yang hanya Rp 25.000,- per hari dari jualannya tidaklah cukup untuk berlebaran dengan pakaian baru,kue kering yang renyah,sirop marjan yang manis,ketupat rendang yang lezat dan semua kebiasaan yang tinggal kenangan.
Meskipun dihadapkan pada kondisi ekonominya yang tidak kunjung baik,IW cuman bisa berdoa semoga Allah SWT tetap ada di hatinya dan menolong hambanya yang sedang mengalami cobaan hidup.
Berat memang cobaan yang dialami IW akibat FITNAH KEJI yang dilakukan oleh Wishnutama Direktur Utama TransTV yang tidak punya hati.Biadab!
Impian IW untuk dapat berlebaran pada tahun ini semoga dapat menjadi kenyataan dan kegembiraan anak terkecilnya, gelak tawa anak terkecilnya akan muncul pada lebaran tahun ini.
Semoga Allah SWT mendengar bisikan hati hamba-Nya.Amin.
Tak terkecuali dengan IW.Lebaran yang biasanya dipenuhi dengan suasana gembira,berkunjung ke sanak keluarga, bercengkrama dengan keluarga, menikmati liburan lebaran dan semua hal yang menyenangkan, sekarang, harus dilaluinya dengan kesedihan.
IW telah melewatkan masa-masa lebaran.Kegembiraan yang dulu dijalani telah lewat.Semua hanya tinggal kenangan masa lalu.
Sejak tahun 2006,IW sudah tidak dapat lagi menikamati lebaran yang indah bersama keluarga dan handai taulan.Kala itu IW dipecat dengan alasan menitipkan absensi ke seorang Office Boy, dan sejak pemecatan itu,IW bergelut dengan recovery ekonominya.Memang IW bisa bekerja kembali saat itu, tetapi bagaimana masa lebaran itu hanya dilaluinya dengan gaji kecil standar UMR?Upah Mencekik Regional?Upah yang pro pengusaha Cina?
Tahun 2009 lebih parah lagi keadaan keuangan IW karena di PHK dari tempat kerjanya dengan alasan IW tidak dapat menunjukkan Surat Ijin Keluar Kota/Rumah secara tertulis dari Polda Metro Jaya,institusi yang melakukan penangkapan ilegal terhadap IW.
Tidak sepatutnya IW ditangkap dengan pasal-pasal yang ada dalam Undang-Undang ITE yang baru akan berlaku pada 2010.Saat itu IW ditangkap pada tanggal 13 Desember 2008 yang 2 hari lagi menjadi hari Ulang Tahun TransTV,sebuah institusi media yang dilahirkan dari tangan dingin IW.
Pengadilan Hubungan Industrial Surabaya telah menganulir Tunjangan Hari Raya IW karena Pengadilan telah menjatuhkan vonis PHK mulai bulan Juni 2009 yang beberapa bulan lagi akan diberikan THR bagi semua karyawan perusahaan itu.IW hanya gigit jari ketika tahu bahwa THR nya telah dianulir oleh Pengadilan Hubungan Industrial Surabaya yang berpihak pada Perusahaan.Putusan tinggal putusan,nasib IW belum baik,IW hanya berharap bantuan dari sanak keluarganya agar dapat berlebaran seadanya.Selain THR yang dianulir oleh Pengadilan,uang masa skorsing selama proses di Pengadilan Hubungan Industrial Surabaya juga dianulir oleh Pengadilan.Apalah arti Pengadilan di Indonesia.Pengadilan yang berpihak pada Perusahaan tidak dapat memperjuangkan kaum papa,buruh yang termarginalkan dalam masa merdeka sekarang ini.Hanya kaum yang beruang saja yang diperhatikan oleh Penguasa Republik Indonesia.Cita-cita luhur Bung Karno dan pejuang kemerdekaan agar rakyat sejahtera hanyalah cita-cita semata.
Tahun 2010,IW juga tidak dapat berlebaran.Dengan kondisi ekonominya yang morat-marit dan usahanya yang belum lancar telah membuat kata Lebaran menjadi impian yang dinanti.
Tahun 2011 ini IW hanya berharap bahwa ada keajaiban sehingga suasana lebaran itu dapat singgah sebagai pelipur lara setelah lama tidak dapat menikmati lebaran yang indah bersama dengan keluarganya.
Nasib IW dengan usaha Siomay dan Es Doger yang belum stabil dan menopang hidupnya membuat IW harus bekerja lebih keras lagi.
Setiap bulan IW masih belum dapat memenuhi kebutuhan biaya sekolah seperti SPP,membayar buku dan biaya lainnya.Tak terkecuali setiap bulan IW masih berkutat dengan ketidakberdayaannya untuk membayar listrik.
Namun bukanlah IW yang hanya berpasrah tangan.Selain berjualan Siomay dan Es Doger dipinggir jalan,IW juga menerima service perbaikan peralatan rumah tangga seperti kompor LPG dan regulator,perbaikan HP dan peralatan elektronik rumah tangga serta peralatan memasak yang menggunakan listrik.
Yang menyedihkan,anak-anak IW sejak tahun 2009 tidak pernah lagi dapat dibelikan baju baru seperti dahulu.IW hanya mampu memberi mereka sesuap nasi pada keluarganya.Itupun hanya bisa dilakukan 2 kali sehari saja.Sarapan yang dulu menjadi kebiasaan keluarga,sejak kasus ini,tidak pernah lagi ada.Anak-anak IW hanya sarapan dengan makanan seadanya.Jagung yang ditanak bersama parutan kelapa menjadi menu utama pada pagi hari bagi keluarga IW.Makan siang dan malam dilalui dengan menu nasi dan tahu tempe.Bila ada keuntungan lebih,mereka bisa makan dengan ikan pindang atau ikan asin.Bila ada lebih lagi,hari jualan baik barulah mereka bisa menikmati daging ayam.
Semua itu telah dijalaninya dengan penuh kepasrahan.Kesabaran IW dan keluarganya menunggu rejeki yang diberikan Allah SWT dengan jualan Siomay dan Es Doger,hanya itu yang bisa diharapkan sekarang.
Penghasilan yang hanya Rp 25.000,- per hari dari jualannya tidaklah cukup untuk berlebaran dengan pakaian baru,kue kering yang renyah,sirop marjan yang manis,ketupat rendang yang lezat dan semua kebiasaan yang tinggal kenangan.
Meskipun dihadapkan pada kondisi ekonominya yang tidak kunjung baik,IW cuman bisa berdoa semoga Allah SWT tetap ada di hatinya dan menolong hambanya yang sedang mengalami cobaan hidup.
Berat memang cobaan yang dialami IW akibat FITNAH KEJI yang dilakukan oleh Wishnutama Direktur Utama TransTV yang tidak punya hati.Biadab!
Impian IW untuk dapat berlebaran pada tahun ini semoga dapat menjadi kenyataan dan kegembiraan anak terkecilnya, gelak tawa anak terkecilnya akan muncul pada lebaran tahun ini.
Semoga Allah SWT mendengar bisikan hati hamba-Nya.Amin.