Nasi putih, sayur toge dan tahu, tips hidup hemat cara IW |
Ketika IW terpuruk, kehidupannya berubah 180 derajat. Secara ekonomi, IW terpuruk habis-habisan sejak difitnah. Dengan modal Rp 200.000,- , IW mencoba bangkit dari keterpurukannya.
Waktu 3 tahun dengan uang Rp 200.000,- , IW dapat bertahan hidup. Warung Siomay yang dibukanya memang tidak memberi omset berlebihan, hanya cukup untuk bertahan hidup dalam 1 hari. Pendapatan IW tidak lebih dari Rp 25.000,- sehari. Dengan beban keluarga, IW harus putar otak lebih cepat dari sebelumnya.
Mencari penghasilan lain kadang ada kadang tidak. Kalaupun ada tidaklah cukup buat makan. Pendapatan lain biasanya dialokasikan buat membayar listrik, LPG dan biaya tak terduga seperti sumbangan kegiatan sekolah dll.
Rp 25.000,- untuk jaman sekarang tidaklah besar. Uang sebesar itu habis buat beli beras, sayuran dan lauk pauk. Kalaupun ada akan disisakan buat bekal sangu anak-anak ke sekolah.
Tidak mudah memang hidup menderita. Apalagi secara ekonomi kondisi terpuruk. IW harus berhemat luar biasa. Terutama kebutuhan makan. Kalau lagi nggak ada uang, keluarga IW harus bisa makan seadanya.
Nasi putih, sayur toge dan tahu, cukuplah untuk mengganjal perut selama 1 hari. Lumayan, masih bisa makan daripada kelaparan.
Camilan? Dulu ketika masih bekerja, camilan lumrah disediakan. Apakah dalam bentuk gorengan, kripik atau camilan yang lain.
Sekarang ini, kalau lagi pengen, camilan bisa berupa tempe mbos yang harganya Rp 1.000,- serta petis udang. Tempe mbos adalah sari dari tahu. Ampas tahu istilahnya. Dari ampas tahu kemudian dibuat namanya tempe mbos.
Dengan Rp 1.000,- keluarga IW menikmati tempe mbos + petis udang. Lumayan daripada nggak ada camilan dirumah.
Referensikan Blog Ini dengan nama domain : www.kisahhidupiw.blogspot.com