Bulan puasa ini sungguh bulan yang penuh berkah bagi siapa saja. Kalau kita punya salah, alangkah baiknya kalau kitapun meminta maaf pada orang yang pernah kita sakiti.
Sekedar flashback. Ketika perang cyber terjadi di Yahoo! Groups pada sekitar 2007-2008 antara IW dan Petinggi TransTV (Ishadi SK dan Wishnutama) di beberapa milis Yahoo! Gropus, kita menggunakan account email anggota milis tersebut.
Diantara yang sering digunakan adalah account email Satrio Arismunandar yang karyawan TransTV serta seorang moderator milis kondang yaitu Radityo Djadjoeri.
Account mereka yang populer di milis Yahoo! Groups, membuat serangan cyber yang dilakukan saat itu dirasakan sangat sukses. Propaganda ala NAZI atau Amerika dilakukan dengan intensif. Hasilnya musuh terbirit-birit dengan serangan itu.
Setelah penangkapan IW yang gagal pada 2008, Satrio Arismunandar masih di TransTV. Kita belum bisa mengucapkan permohonan maaf karena telah meminjam account email Satrio Arismunandar.
Sekarang, Satrio Arismunandar, per 31 Juli 2012, telah resign dari TransTV. Adalah sebuah keharusan, apabila kita meminta maaf karena telah membuat kegalauan saat serangan cyber dilakukan.
Kita ingin Satrio Arismunandar memberi komentar dibawah ini atau menulis di blog nya tentang kejadian yang dramatis saat serangan cyber dilakukan pada tahun 2008 lalu.
Kalau ditanya, kenapa menggunakan account email orang lain? Jawabannya adalah:
1. Secara teknis, hanya account email mereka (Satrio Arismunandar dan Radityo Djadjoeri) yang dapat diterima oleh server Yahoo! Groups untuk diteruskan ke anggota group.
2. Secara non teknis, menggunakan account email mereka (Satrio Arismunandar dan Radityo Djadjoeri) membuat efek shock yang luar biasa terutama pada anggota milis. Pasti ada pertanyaan, Loe ngapain email isi begituan? Loe lagi sakit hati ama kantor Loe? atau Bener nggak sih itu Loe?
Jadi sekarang, mumpung di bulan puasa, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Satrio Arismunandar dan Radityo Djdjoeri yang telah kaget, account emailnya digunakan dalam serangan cyber pada tahun 2008. Semoga permohonan maaf ini dapat diterima dengan lapang dada, sehingga puasa kita lebih lapang diterima Allah SWT. Amin.
Ini adalah contoh serangan cyber pada milis Yahoo! Groups:
http://www.opensubscriber.com/message/forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com/8071701.html
Link diatas isinya adalah:
Mas Satrio,
Itu namanya bukan meminjam, tapi "membajak" email Anda....
E-mail saya di yahoo juga pernah "dipakai" sama mereka untuk tujuan serupa. Saya juga dapat laporan dari 6 orang lainnya yang mengalami kejadian yang sama. Saya dengar, ada semacam software untuk membajak email orang lain. Orang IT di Trans Corp pasti tahu...
Saya duga ada sekelompok mantan karyawan Trans Corp yang kecewa dengan perlakuan manajemen di perusahaan tersebut.
salam,
rd
----- Original Message -----
From: Satrio Arismunandar
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Ada pengecut yang meminjam nama saya utk menghantam Trans TV
Teman-teman,
Hari Senin malam, 26 November, saya mendapat telepon
dari Pak Ishadi, Dirut Trans TV. Beliau menanyakan,
apakah saya pernah mengirim posting seperti di bawah.
Posting ini awalnya dari milis AEBI, lalu pernah
muncul di milis Naratama, dan isinya sangat tidak
santun (ini sebutan saya yang sangat sopan, untuk
tidak mengatakan sangat memuakkan), dan jelas ditulis
oleh orang yang sangat benci pada Trans TV atau benci
pada figur-figur tertentu di Trans TV.
Saya mengatakan pada Pak Ishadi bahwa saya tidak
pernah satu kali pun mengirim posting edan seperti di
bawah, yang isinya bukan saja kasar dan memuakkan,
tapi juga penuh serangan kebencian terhadap
orang-orang tertentu (pimpinan) Trans TV.
Dalam mimpi pun saya tak pernah melakukan hal macam
ini. Entah, pengecut mana yang meminjam nama saya
untuk melancarkan serangan-serangan terhadap
orang-orang Trans TV.
Sayang sekali, saya bukan ahli teknologi informasi
yang bisa melacak siapa yang menggunakan identitas
saya untuk menjelek-jelekkan lembaga Trans TV dan
pimpinan Trans TV.
Saya pribadi tidaklah anti kritik. Tetapi saya
mengecam keras sikap pengecut, yang menjelek-jelekkan
pihak lain dengan bersembunyi (meminjam) di balik
identitas orang lain.
Saya sangat prihatin, sekaligus sedih dan marah, atas
terjadinya posting yang pengecut itu. Saya sudah
menjelaskan dan mengklarifikasi hal ini pada Pak
Ishadi. Untunglah, beliau menerima penjelasan saya.
Saya katakan, saya pasti sudah gila, jika mengirim
posting yang menjelek-jelekkan Trans TV dan
pribadi-pribadi semacam itu ke Pak Ishadi, Pak Dudi,
dan Pak Wishnutama (para pimpinan tinggi di Trans TV
dan Trans 7)! Saya bukan tipe orang yang suka
melancarkan serangan personal yang menyangkut
masalah-masalah pribadi, apalagi kepada pimpinan dan
rekan satu media.
Meskipun demikian, saya tetap merasa perlu minta maaf
kepada para pimpinan dan warga Trans TV, Trans 7 dan
Trans Corp. Karena, entah bagaimana metodenya, ada
orang yang bisa menggunakan/memanfaatkan
nama/identitas saya untuk menghantam institusi dan
para pimpinan media ini.
Semoga kejadian ini tak pernah terulang lagi. Saya
juga akan lebih hati-hati, dan mungkin berkonsultasi
dengan rekan-rekan IT untuk meningkatkan keamanan
identitas e-mail saya, agar tak mudah dijebol
pihak-pihak yang tak bertanggung jaab.
Satrio Arismunandar
News Producer Trans TV
__________________________________________________________________________________
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/message/92085
Link diatas isinya adalah:
Dear Radityo and Satrio,
Aku mengucapkan banyak terimakasih atas penolakan anda menjadi saksi
atas kasus yang aku alami di POLDA METRO JAYA.
Sebagaimana tersebar di internet bahwa TransTV cq:Latif Harnoko yang
menjabat sebagai Kepala Human Capital TransTV telah melaporkan aku ke
POLDA METROJAYA sehingga aku harus masuk sel selama 25 hari sejak 13
Desember 2008.
Aku kemudian di 'tangguhkan' penahanannya karena ada 'permintaan'
keluarga.
Sebagaimana sudah jamak di kalangan penjahat bahwa 'penangguhan
penahanan' itu harus menggunakan sejumlah uang pelicin.
Tetapi faktanya adalah
Pertama, bahwa keluargaku 'tidak pernah' mengajukan penangguhan
penahanan.
Kedua, bahwa keluargaku juga tidak menggunakan uang pelicin untuk
menangguhkan penahananku.
Sehingga kasus penahananku dianggap mengada-ada sebagai bentuk lain
pressure petinggi TransTV, Wisnutama terhadap aku dalam perang ini.
Kasus penahanan itu juga sebagai mengada-ada, dan telah melanggar HAM!
Penyidik POLDA METROJAYA juga mengatakan bahwa kasus yang aku alami
adalah SUMIR!
Lebih jelasnya di http://transtvnews.blogspot.com
Terimakasih.
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - http://www.avg.com
Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.19/1860 - Release Date:
12/21/2008
3:08 PM