Setelah sebelumnya dilakukan klarifikasi atas fitnah-fitnah yang dilontarkan oleh orang dari kubu Wishnutama Direktur Utama TransTV melalui Shout Box,kini kita mencoba menggali cerita apalagi yang dapat disampaikan ke publik agar nama baik IW yang telah dicemarkan oleh Wawan Julianto,orang suruhan Wishnutama Direktur Utama TransTV,dapat dibersihkan dengan cara ini.Tidak ada cara lain yang dapat kami lakukan selain melakukan pembersihan nama baik dengan melakukan counter dan klarifikasi atas fitnah yang disulut Wawan Julianto,orang suruhan Wishnutama Direktur Utama TransTV yang kemudian memicu perseteruan terbuka di internet.
Walaupun kasus ini ditutup-tutupi dari publik dengan tidak disiarkan di media elektronik,tv,majalah maupun koran tetapi kami tetap optimis bahwa masyarakat melalui netter akhirnya akan tahu dan menyimpulkan sendiri siapa yang telah melakukan kezaliman terhadap IW,mantan karyawan TransTV yang difitnah oleh Wishnutama Direktur Utama TransTV.
Dan ingat setelah klarifikasi ini dilakukan serta cerita perseteruan ini selesai ditampilkan semua,kita akan bercerita bagaimana IW dapat bangkit dari fitnah kejam itu.
Singkat kata kami mencoba menggali lagi apa yang perlu disampaikan agar nama baik IW,korban fitnah Wishnutama Direktur Utama TransTV dapat dipulihkan:
Tanya: Mas kita sudah mengklarifikasi fitnah-fitnah di Shout Box,komentar Anda?
Jawab: Terimakasih,fitnah itu kejam.Seperti yang tersurat dalam Al Qur'an,fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.Dengan artian bahwa janganlah kita melakukan fitnah sekecil apapun karena ekses terhadap orang yang di fitnah itu luar biasa.Saya adalah salah satu contoh nyata bagaimana saya harus mengalami penderitaan panjang setelah fitnah yang dilancarkan oleh Tama.
Tanya: Kita sedikit flash back dengan penjelasan Anda.Ada 3 direktur yang hengkang dari TransTV,Alex Kumara Direktur Operasional,Ratna Mahadi Direktur Programing,Riza Primadi Direktur News,apakah bukan sebuah kebetulan mereka hengkang dalam waktu singkat?
Jawab: Oh masih ada lagi Direktur yang hengkang dari TransTV karena merasa tidak sevisi dengan Tama.
Tanya: Wah siapa itu Mas?
Jawab: Namanya Dudi Hendrakusuma Direktur Finance dan HRD.
Tanya: Boleh cerita kronologisnya?
Jawab: Begini.Ketika saya konflik dengan kelompok Tama soal pengembangan stasiun transmisi,saya dipanggil Dudi.
Saat itu saya ditanya bagaimana hubungan saya dengan Azuan Syahril General Manager Facilities,orang kepercayaan Tama.Saya bilang baik-baik saja.Terus dia nanya ke saya kok saya dengar ribut,katanya.
Saya kemudian cerita dan dia nanya ke saya lagi apa nggak bisa diperbaiki hubungan itu.Saya bilang tergantung niat baik si Azuan.Kalau dia tidak mempresure saya dengan semena-mena saya bisa baik,saya bilang begitu.
Terus Dudi mengatakan begini,iya juga kayak pengembangan stasiun transmisi itu saya kena semprot sama Tama.
"Lho kenapa Pak" tanya saya.Dudi menjelaskan kenapa disemprot Tama.
Ceritanya,saya khan menyerahkan proposal pengembangan stasiun transmisi ke Dudi dengan harga murah low cost gitu.Terus sama Dudi di floor di meeting Direksi yang dilakukan bersama Komisaris Chairul Tanjung.
Waktu itu Tama merasa tersinggung karena pengembangan stasiun transmisi itu sekarang ada dibagian Tama.Sebenarnya maksud Dudi waktu itu hanya menyampaikan bahwa kita bisa melakukan pengembangan stasiun transmisi dengan low cost tetapi tanggapan Tama berbeda.
"Masak Tama ngomong gini,biarin aja itu khan urusan Didi(anak buah Tama)" kata Tama di meeting Board.
Dudi tersinggung dengan perkataan itu seolah-olah Dudi mengambil alih tanggung jawab Tama atau Tama merasa dilangkahi Dudi.
Karena tersinggung Dudi sempat mengatakan sesuatu pada saya begini "orangnya gitu sih" kata Dudi sambil mengangkat jari telunjuk ke arah jidatnya (maksudnya sinting gitu???).
Tanya: Ha ha ha terus Mas
Jawab: Nah saya punya perasaan bahwa Dudi juga tidak sejalan dengan Tama.
Tanya: Dudi apa langsung hengkang dari TransTV?
Jawab: Belum,Dudi masih ancang-ancang untuk hengkang waktu itu karena sudah nggak cocok dengan Tama.
Tanya: Jadi setelah Tama ditunjuk oleh Chairul Tanjung pemilik TransTV,semua Direksi pada hengkang?
Jawab: Filing saya kok sama.Mereka hengkang karena seorang Tama.
Tanya: Wah-wah rupanya tidak ada yang cocok dengan Wishnutama Mas?
Jawab: Kurang lebih begitu karena setelah saya dipanggil kemudian saya dipecat dan beberapa tahun setelah itu Dudi akhirnya hengkang diganti oleh Warnedy orang kepercayaan Chairul Tanjung.
Tanya: Siapa Warnedy Mas?
Jawab: Dia orang keuangannya Para Group,induk perusahaan Chairul Tanjung.Orang kuat di Para Group.Tama tidak berani sama Warnedy.Makanya ketika Dudi hengkang dari TransTV,CT langsung menempatkan Warnedy sebagai pengganti Dudi.
Tanya: Kalau sudah seperti itu kenapa Tama dipertahankan?
Jawab: Wah saya rasa karena tidak ada pilihan saja.Dengan kejadian hengkangnya seluruh Direktur TransTV,otomatis cerita tentang keadaan didalam TransTV didengar oleh banyak eksekutif.Siapa yang mau jadi Direktur di TransTV kalau nggak orang kepepet nggak ada kerjaan.
Tanya: Ha ha ha kalau ditawari saya mau Mas...
Jawab: Iya paling 3 bulan aja betah dengan Tama.Setelah itu hengkang.
Tanya: Ha ha ha bisa aja Mas,nti saya fitnah dulu Wishnutama supaya hengkang baru saya masuk jadi Direktur di TransTV.
Jawab: Wah kamu jadi muridnya Tama dulu biar ahli fitnahnya.Fitnah Tama itu belajarnya lama,sekolahnya di Amerika sana,Militery College Vermont Boston.
Tanya: Ha ha ha iya Mas,baik kalau tidak ada yang perlu ditambahkan,kita break dulu nanti lain waktu disambung lagi Mas.
Bukan sebuah kebetulan bila 4 Direktur TransTV hengkang ketika Wishnutama masuk di TransTV.Alex Kumara,Direktur Operasional TransTV pindah ke SCTV,Ratna Mahadi Direktur Program TransTV pindah ke ANTEVE,Riza Primadi Direktur News pindah ke AstroTV Malaysia dan Dudi Hendrakusuma Direktur Finance dan HRD pindah ke Bank Tugu.
Dalam bekerja perlu kerjasama dan situasi kerja yang kondusif,bila tidak kita tidak akan betah berlama-lama di tempat kerja itu.......
TO BE CONTINUE.................................
Berita Terdahulu silakan klik "Posting Lama" dibawah artikel.
Kalau mau kembali klik "Beranda"
