Megawati KUALAT karena KERAS KEPALA DAN SOMBONG ! |
Ini Transkrip Percakapan Megawati dan Kejagung tentang Jokowi
18 Jun 2014 | 16:34
Kasus Bus trans Jakarta kini memasuki babak baru. Setelah udar, kadis perhubungan DKI ditetapkan sebagai tersangka dalam pengadaan bus jakarta. Banyak spekulasi yang mengaitkan Keterlibatan orang nomor 1 DKI dengan kasus ini. Tapi apakah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat membuktikannya?
Benarkah Jokowi terlibat? belum pasti karena beberapa kali Jokowi sudah memberikan klarifikasi dan penjelasan begitu juga dengan wakil gubernur Ahok yang ikut menguatkan statemen Jokowi, bahwa kesalahan utama ada dalam kebocoran anggaran yang dilakukan oleh Udar selaku kepala dinas perhubungan DKI Jakarta.
Hari ini disejumlah media online, beredar isi transkrip percakapan ketua umum PDIP dengan Jaksa Agung Basyrief Arief tentang kasus Bus Trans Jakarta yang meminta agar kasus ini "dipetikemaskan". Entah apakah transkrip ini asli atau hanya fitnah dari oknum tertentu yang ingin menjatuhkan nama baik capres dari PDIP dan ketua umum PDIP.
Mau tahu lebih lengkap isi percakapan antara megawa dan jaksa agung yang banyak beredar bisa dibaca disalah satu media online yakni dari www.inilah.com disini. Pihak kepolisian harus menyelidiki ini, jika benar tentu hukum harus ditegakkan. tak boleh ada intervensi kasus hukum di republik ini.
Faizal Siap Menanggung Resiko Bocornya Pembicaraan Kejagung-Megawati
JAKARTA_DAKTACOM: Faizal Assegaf, mengungkapkan transkrip rekaman pembicaraan antara Jaksa Agung Basyrief Arif, dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, yang isinya meminta pihak kejaksaan agar tidak menyeret Jokowi sebagai tersangka dalam kasus korupsi TransJakarta senilai 1,5 Triliun, diperoleh dari KPK.
“Jika tak percaya, lihat saja di CCTV KPK. Dan saya sudah siap menanggung resiko atas pernyataan ini” kata ketua Progres 98, Faizal Assegaf, kepada Syifa Faradillah, dari Radio Dakta, saat berbincang dalam program Dakta Fokus, Rabu (18/6/14) malam.
Pernyataan Faizal bahwa transkrip rekaman itu diperoleh dari KPK, telah dibantah oleh KPK. Meski demikian ia tak perduli dengan bantahan KPK itu. Bahkan Faizal menuding jika bantahan pimpinan KPK Bambang Widjojanto, tak lagi seperti pernyataan negarawan. Tapi pernyataannya tak lebih sebagai pernyataan preman.
Ia mengakui sejak transkrip rekaman pembicaraan Jaksa Agung- Megawati itu bocor ke publik, sejumlah media online dan media sosial masih terus mengejarnya. Mereka mempertanyakan darimana Faizal mendapat transkrip rekaman itu.
Saya sudah katakan, transkrip rekaman itu ia peroleh Jum’at 6 Juni di KPK. Jika tak percaya lihat di CCTV KPK. “Peristiwa pembicaraan antara Kejaksaan Agung dengan Megawati itu terjadi awal Mei lalu,” tegasnya.
Saya tak mau lagi membicarakan soal darimana sumber transkrip rekaman ini. Saya tak mau menghabiskan waktu untuk membicarakan darimana sumber transkrip remakan, yang menjadi pertanyaan justru bagaimana sika Kejaksaan Agung terhadap rekaman itu. Seharusnya yang berhak untuk membutikan kebenaran transkrip itu pengadilan, paparnya.
“Kalau ingin membukti kebenaran seharus kasusnya dibawa ke pengadilan. karena pengadilanlah yang berhak untuk mengatakan benar tidaknya rekaman itu” katanya.
Untuk mengetahui isi perbicaraan Kejaksaan AgungBasyrief Arif dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, berikut isi perbincanagn tersebut.
Rame nih…Basrief Arief: … Terima kasih bu, arahannya sudah saya terima, langsung saya rapatkan dengan teman-teman…”
Megawati: “… Itu anu, sampean jangan khawatir, soal media saya ke Pak Surya, nanti beliau yang berusaha meredam…”
Basrief Arief: “… Makasih bu, eskalasi pemberitaan beberapa hari agak naik, tapi alhamdulillah trendnya mulai menurun. Tim kami sudah menghadap Pak Jokowi meminta yang bersangkutan agar tidak terlalu reaktif ke media massa…”
Megawati: “… Syukurlah kalau begitu, intinya jangan sampai masalah ini (kasus TransJakarta) melemahkan kita, bisa blunder hadapi Pilpres, tolong diberi kepastian, soal teknis bicarakan langsung dengan Pak Trimedia dan mas Todung, aku percaya sama sampaean…”
Basrief Arief: “… Tadi sore kami sudah berkoordinasi, insyallah semuanya berjalan lancar, mohon dukungan dan doanya Bu, saya akan berusaha maksimal, Pak Trimedia juga sudah menjamin data-datanya…”
Megawati: “… Amien, semua ini ujian, semoga tidak berlarut-larut, apa sih yang ga dipolitisir, apalagi situasi kini makin dinamis, tapi saya percaya sampean dan kawan-kawan bisa meyakinkan ke media, saya percaya bisa diatasi, jangan kasus ini Pak Jokowi jadi terseret dan membuat agenda kita semua berantakan…”
Basyrief Arief: “… Insyallah saya usahakan, sekali lagi terima kasih kepercayaan ibu kepada saya dan teman-teman, kita komit kok Bu, untuk urusan ini (kasus TransJakarta) saya pasang badan…”***
Redaktur : Imran Nasution