 |
| HIGH COST, CAPEK DEH.... |
Perhatikan ilustrasi gambar diatas.
1. Setiap Stasiun TV selain membangun STUDIO yang memang sudah keharusan, stasiun TV juga menyiapkan budget untuk pengadaan peralatan UPLINK.
2. Setelah siap dengan peralatan UPLINK, stasiun TV harus menyewa transponder pada penyelenggara satelit semisal TELKOM.
3. Setelah membayar sewa satelit, stasiun TV harus menyiapkan peralatan penerima satelit atau DOWNLINK.
4. Setelah DOWNLINK, stasiun televisi harus membeli peralatan pemancar teresterial yang nantinya akan dioperasikan oleh 4 orang operator selama 24 jam.
5. Setelah mempunyai peralatan transmitter teresterial, stasiun TV harus membeli ANTENA dan KABEL ANTENA PEMANCAR.
6. Setelah mempunyai ANTENA PEMANCAR, stasiun TV harus membeli TOWER yang tingginya sampai 250 meter diatas tanah supaya bisa siaran JAUH.
7. Setelah mempunyai TOWER, stasiun TV harus mengurus IJIN FREKWENSI yang RIBET.
8. Setelah mengurus IJIN FREKWENSI, stasiun TV harus mengurus IJIN penggunaan lahan.
9. Setelah mengurus ijin penggunaan lahan, stasiun TV harus mengurus IJIN pendirian TOWER.
10. Setelah mempunyai IJIN pendirian TOWER, stasiun TV harus mempunyai IJIN ketinggian TOWER.
11. Setelah mempunyai IJIN ketinggian TOWER, stasiun TV harus ada IJIN Bangunan.
12. Setelah mempunyai IJIN Bangunan, stasiun TV harus merekrut Kepala Stasiun.
13. Setelah mempunyai Kepala Stasiun, stasiun TV harus punya 4 operator.
14. Setelah mempunyai 4 operator, stasiun TV harus punya Office boy.
15. Setelah punya office boy, stasiun TV harus punya 2 orang security.
16. Setelah punya 2 orang security, stasiun TV harus NYOLOK LISTRIK ke PLN.
17. Setelah punya sambungan PLN, stasiun TV harus siapkan GENSET supaya gak matian.
18. Setelah punya GENSET, stasiun TV harus beli SOLAR.
19. Setelah punya SOLAR, stasiun TV harus punya UPS supaya kalau listrik mati, pemancarnya gak langsung mati.
20. Setelah beli SOLAR, stasiun TV setelah itu HAH CAPEK DEH NULISNYA.......................
