JOKOWI AJA KAGAK SETUJU DENGAN BLSM ! |
Sebagai mantan orang yang punya peran penting dalam pendirian TransTV, saat ini Mas IW telah menjadi kelompok masyarakat MISKIN.
Ketika pemerintah akan menaikkan BBM yang TETAP BERSUBSIDI setelah dinaikkan, masyarakat miskin termasuk Mas IW juga mendapatkan BLSM atau Bantuan Langsung Sementara Masyarakat.
Kata REZIM SBY, bantuan ini dirapel selama 2 bulan yang jumlahnya adalah Rp 300.000,- atau dengan kata lain BLSM yang mau dibagikan pemerintah berjumlah Rp 150.000,- per bulan.
FAKTANYA ?
Mas IW hanya mendapatkan Rp 100.000,- saja dari Rp 300.000,- yang dijanjikan oleh REZIM SBY.
Lho kok bisa ?
Kata pengurus kampung tempat tinggal Mas IW, Mas IW tidak termasuk dalam daftar penerima BLSM, jadi hanya inisiatif dari pengurus desa untuk meratakan penerima BLSM (ha ha ha BLSM aja bisa diatur, cin cai lah... apalagi membagi uang sisa subsidi di JAKARTA ! Rekening REZIM SBY makin GENDUT AJA !).
Mereka yang tidak termasuk dalam daftar penerima BLSM, jumlah yang harusnya Rp 300.000,- dibagi dengan beberapa penerima lainnya (he he he pembagian BLSM bisa direkayasa !).
Harusnya, kata pengurus kampung, Mas IW mendapatkan Rp 132.000,- tetapi ternyata hanya dikucurkan Rp 100.000,- saja.
Penerima BLSM lainnya ?
Menurut informasi yang Mas IW dapatkan, beberapa kampung menerapkan pembagian BLSM dengan cara dibagikan ke warga penerima BLSM melalui DESA dan dipotong biaya administrasi.
Lho kok?
Iya, potongan administrasinya berbeda-beda, ada yang Rp 10.000,- ada juga yang sampai Rp 30.000,-
Terus?
Gak jelas sih kok ada potongan administrasi segala, harusnya penerima BLSM itu dapat menerima BLSM secara UTUH senilai Rp 300.000,- untuk 2 bulan, tetapi nyatanya kagak kok. Heh BLSM masih bisa direkayasa. Lagian buat apa uang Rp 100.000,- untuk 2 bulan (emang bisa uang segitu mengurangi beban masyarakat miskin dengan uang Rp 100.000 untuk 2 bulan ?) yang katanya untuk membantu rakyat miskin karena dampak kenaikan BBM. Tahu kagak uang Rp 100.000,- itu HABIS dalam waktu 10 hari ! Buat beli beras DOANG sama KERUPUK UPIL !
Nah ini yang gak benernya otoritas REZIM SBY.
1.Bayangkan, Premium dinaikkan sebesar Rp 2.000,- tetapi Premium masih TETAP BERSUBSIDI. GOBLOK !
2.Kenaikan Premium menjadi Rp 6.500,- hanya menurunkan anggaran subsidi sebesar Rp 40 Trilyun. GOBLOK !
3.Sementara kalau anggaran APBN yang dialokasikan untuk SUBSIDI BBM yang jumlahnya Rp 240 Trilyun dibagikan ke 40 juta rakyat miskin, tahu kagak besarnya bisa Rp 500.000,- per bulan dan itu untuk dibagikan secara langsung selama 12 bulan atau 1 tahun, jumlahnya SAMA khan dengan anggaran subsidi REZIM SBY yang besarnya Rp 240 Trilyun itu. DASAR PENIPU ! SBY PERAMPOK !
Memang itulah KINERJA REZIM SBY, LEBIH BEJAT DARI SOEHARTO !