Warung Siomay IW |
Sudah 3 tahun IW membuka warung di pinggir jalan raya Lengkong. IW terpaksa berjualan untuk menyambung hidup.
Jualan IW kadang baik kadang nggak baik. Untung rugi pasti ada. Yang perlu diterjemahkan dengan baik adalah ekspektasi Anda pada untung dan rugi.
Menurut IW, jualan di pinggir jalan perlu inovasi juga. Tujuannya untuk menekan kerugian. Untung pasti ada tetapi keberuntungan itu tidak setiap hari ada.
Untung dan rugi berjualan di pinggir jalan janganlah diartikan secara materil. Mendapat uang yang banyak dari jualan kita. Kalau Anda menterjemahkan itu secara materil, ketika jualan kita nggak laku, Anda akan stress.
Biarlah semua berjalan dengan alami. Kalau jualan kita laku banyak, bersyukurlah, kalau jualan laku sedikit, pikirkanlah bagaimana cara menekan kerugian.
Bakso dan Siomay sebenarnya panganan yang agak tahan lama. Jadi kalau hari ini tidak laku, masih ada hari esok. Rawatlah bakso dan siomay agar tetap baik kondisinya kalau dijual besok.
Hari ini IW hanya mendapat uang Rp 17.000,- padahal kalau lagi baik bisa dapat Rp 80.000,-, coba Anda bayangkan. Pengeluaran harian saja butuh uang Rp 25.000,-. Bagaimana caranya supaya uang Rp 17.000,- seluruh keluarga IW bisa makan besoknya.
Terimalah rejeki itu dengan ikhlas. Walaupun hanya terima rejeki Rp 17.000,- masih ada jalan lain agar uang Rp 17.000,- dapat digunakan semaksimal mungkin.
Ikuti terus pengalaman hidup IW bertahan hidup hanya di blog ini.