Setiap manusia dipergilirkan dengan persoalan hidup.Begitulah yang tersurat dalam setiap Kitab Suci agama manapun didunia ini.Persoalan hidup yang dihadapi setiap orang tidak sama.Kadar persoalan hidup juga ada yang menganggap ringan ada pula yang menilainya berat.Tergantung dari sisi mana kita menilainya.
Berat ringan sebuah persoalan hidup janganlah diartikan sempit dan negatif.Hadapilah persoalan hidup itu dengan lapang dada.Pasrah merupakan kunci dari menghadapi persoalan hidup ini.Namun demikian pasrah bukan berarti tidak melakukan ikhtiar apapun,kita tetap berusaha menyelesaikan setiap persoalan hidup ini,dengan berpasrah pada Allah SWT,kesulitan hidup apapun pasti akan dapat kita selesaikan dengan mudah.Berat ringan kesulitan hidup itu ada pada diri kita.Allah telah menganugrahkan kemampuan otak dan nurani hati kita untuk dapat keluar dan menyelesaikan setiap persoalan hidup yang kita hadapi.
Tidak perlu berpanjang kata,hal diatas hanyalah pembuka dari setiap topik yang akan dijadikan acuan untuk mengorek bagaimana seorang IW berusaha keluar dari kesulitan hidupnya.
Tanya: Mas,kita lanjutkan dengan diskusi menyambung edisi yang lalu,seputar bagaimana Anda berusaha keluar dari kesulitan hidup Anda...
Jawab: Oke.Saya siap dengan tanya jawab itu...
Tanya: Mas,kita ingin tahu bagaimana pergulatan Anda dengan kesulitan hidup termasuk ketika Anda ditangkap Unit 4 Cyber Crime Polda Metro Jaya pada 13 Desember 2008.
Jawab: Wow cerita saya panjang.Tapi ada baiknya saya buka dengan cerita-cerita teman-teman saya dulu.Bagaimana?
Tanya: Boleh.Silakan Mas...
Jawab: Begini.Saya punya 2 orang teman yang bercerita dengan kehidupannya.Pertama sebut saja namanya Nuke.Dia staf saya waktu di SCTV.Ceritanya begini.Suatu hari saya ajak dia makan malam.Kebetulan waktu itu saya masih kos.Buat nemanin makan malam saya ajak Nuke makan di sebuah warung.Ketika itu saya pesan ikan bakar.Terus saya tawari dia memilih ikan bakar.Dia menolak."Nggak Mas terimakasih" katanya."Saya pesan minuman sama tempe penyet aja" sambungnya.
Tanya: Terus...
Jawab: Saya kaget.Kok nggak mau dengan ikan bakar kenapa ya?Saya tertarik dengan hal itu.Setelah kita pesan dan makan dengan lahap,kemudian pada sebuah kesempatan,saya tanya sama Nuke,kenapa dia nggak mau makan ikan bakar?
Tanya: Pasti punya alasan dong Mas...
Jawab: Betul sekali.Dia kemudian cerita dengan kehidupannya.Begini dia cerita.Suatu hari saat dia keluar rumah,ibunya sedang memasak ikan bakar.Ibunya pinter masak dan masakan ibunya selalu disukai sama Nuke.Untuk diketahui saja,keluarga Nuke tinggal di kawasan elite di Surabaya.Sebut saja Darmo Satelite Town.Ayahnya bekerja di sebuah perusahaan yang pasti bonafide.
Tanya: Kok jadi staff Mas,kalau ayahnya kaya khan bisa kerja lebih baik Mas?
Jawab: Itulah cerita ini berawal.
Tanya: Oke lanjutnya...
Jawab: Nah Nuke kemudian pulang ke rumahnya.Setelah mandi dan berganti pakaian.Acara makan bersama dimulai.Seluruh anggota keluarga pada kumpul di meja makan.Mereka makan bersama-sama.
Tanya: Terus...
Jawab: Hidangan yang tersedia cukup enak.Ikan bakar.Ikannya besar-besar dan mengiurkan gitu.Setelah makan,mereka kemudian berkumpul di ruang keluarga.Nah Nuke ini punya acara lain.Dia biasa setelah makan kemudian dia kasih makan ikan di akuarium besar miliknya.Setelah menuju akuarium,dia kaget,kok ikannya nggak ada semua?
Tanya: Ha ha ha dibakar tuh...
Jawab: Ini cerita agak sedih loh,terenyuh saya mendengarkan ceritanya...
Tanya: Oke,maaf Mas kalau saya tertawa...
Jawab: Nggak apa-apa.Memang begitulah manusia.Melihat persoalan orang lain,kadang dari sisi berbeda.Mungkin Anda ketika itu langsung dapat mencerna cerita saya sehingga Anda ingin menunjukkan bahwa tebakan Anda benar.
Tanya: Iya Mas,terus...
Jawab: Nah Nuke kemudian menanyakan pada ibunya,kemana semua ikan peliharaannya itu berada?
Tanya: Terus...
Jawab: Dengan sabar ibunya kemudian menjelaskan duduk persoalannya.Waktu itu ibunya nggak punya uang sama sekali.Buat belanja nggak ada.Ini keluarga kaya loh.Punya rumah di Darmo Satelite Town.Nggak punya uang sama sekali coba...
Tanya: Kok bisa Mas...
Jawab: Cerita punya cerita ternyata perusahaan ayahnya itu bangkrut.Seluruh uang dan jaminan hutang disita oleh Bank.Keadaan itu sebenarnya sudah lama namun orang tua Nuke menutupi keadaan itu hingga pada suatu hari mereka tidak punya uang sepesarpun.
Tanya: Terus...
Jawab: Kemudian dengan segala usaha,ayahnya memboyong seluruh keluarga ke rumah neneknya di Jakarta.Sementara Nuke kemudian putus kuliah dan bekerja sebagai teknisi di Radio SCFM Surabaya.Setelah kenal dengan saya,saya tertarik dengan kepribadiannya dan saya hire dia menjadi staf di SCTV Surabaya.Waktu itu SCTV masih berkantor pusat di Darmo Surabaya.
Tanya: Mas,apa yang terjadi setelah NUke tahu bahwa ikannya dimasak oleh ibunya?
Jawab: Oh iya.Setelah mendengar cerita ibunya itu,Nuke muntah-muntah hingga keluar darah.Dia kemudian dirawat dirumah sakit dengan biaya dari Om nya...
Tanya: Wah,tragis juga Mas...
Jawab: Oh masih ada yang lebih tragis dari itu...
Tanya: Cerita yang kedua...
Jawab: Betul.Begini ceritanya.Saya kos di Jakarta dengan seorang teman.Sebut namanya Bambang.Dia bekerja di Bank Yudha Bakti.Dalam perjalanan hidupnya dia banyak mendapati persoalan hidup berat.Mereka termasuk keluarga besar.Dengan 7 bersaudara,ayahnya hidup sebagai kontraktor bangunan.Jatuh bangun sering dihadapi oleh keluarga itu.Maklum kadang dapat proyek kadang kosong sama sekali.Kalau kepepet nggak punya uang belanja,ibunya sering menggadaikan perhiasan atau menjual celana ke pasar.Mereka sempat tinggal disebuah kandang ayam yang lumayan besar.Itu karena ayahnya berbulan-bulan nggak dapat proyek.Sebuah rumah terjual untuk menghidupi keluarga.Hingga kemudian tinggal di bekas kandang ayam itu.
Tanya: Terus...
Jawab: Ayahnya sering stress kalau nggak ada proyek.Dan celakanya,kakak si Bambang itu suka membuat ayahnya marah.
Tanya: Terus...
Jawab: Yah inilah yang tragis...
Tanya: Apa itu Mas?
Jawab: Suatu hari ayahnya kalap sama kakak si Bambang.Saking kalapnya kakak si Bambang itu akhirnya terbunuh ditangan ayahnya sendiri...
Tanya: Loh,kok bisa sekalap gitu Mas...
Jawab: Yah itulah pelajaran hidup bagi kita semua.Jangan menyepelekan keadaan orang lain.Seperti saya ini.Kalau saya stress dan kalap bagaimana?
Tanya: Itulah Mas.TransTV dengan orang-orang yang telah mencelakakan Mas itu biadab,tidak punya hati,zalim dan keji serta kejam...
Jawab: Yah apalah sebutannya.Saya serahkan semua penderitaan saya ini sama Allah SWT,biar Allah yang menentukan hukumnya.Saya cuman pasrah saja dengan putusan Allah...
Tanya: Kembali ke cerita Bambang gimana Mas?
Jawab: Oke.Dengan terbunuhnya kakak Bambang oleh ayahnya sendiri,kemudian ayahnya masuk penjara selama 7 tahun.
Tanya: Wah,tulang punggung keluarga di penjara 7 tahun?Persoalan besar itu Mas...
Jawab: Betul sekali.Ibunya banting tulang menghidupi keluarga besar mereka.Mulai jadi pembantu rumah tangga,menerima cucian tetangga,dll lah.Segala cara dilakukan ibunya untuk tetap dapat survive dengan keadaan itu...
Tanya: Terus...
Jawab: Alhamdulillah,Insyaallah Ada Jalan.Meskipun ditinggal ayahnya dalam penjara.Mereka hidup baik.Bambang itu lulus dari UnPad Bandung dengan nilai Cum Laude.Saudara-saudara yang lain juga sama.Pendidikan mereka rata-rata baik.Allah membukakan pintu rejeki dan kemudahan hidup bagi mereka.Setelah ayahnya selesai dari masa hukuman.Lambat laun usaha kontraktornya mulai baik.Mereka dapat membeli rumah di kawasan real estate di Bandung.Sorry saya lupa namanya.Tapi ketika saya main ke rumah Bambang,lokasinya bagus,rumahnya berlantai dua dan besar.
Tanya: Puji syukur Mas,happy ending cerita Bambang ini?
Jawab: Yah begitulah.Sekarang tinggal Bambang saja yang nggak mau menikah...
Tanya: Loh kenapa?
Jawab: Dia penuh perhitungan.Takut terjadi seperti dalam lakon keluarganya.
Tanya: Sampai segitu Mas?
Jawab: Yah begitulah ceritanya...
Tanya: Oke Mas,r asa-rasanya cukup panjang juga cerita Mas disini.Nanti kita sambung dilain waktu dengan cerita Mas sendiri.Bagaimana Mas menghadapi kezaliman Wishnutama dan keluar dari kesulitan hidup Mas.Dan pembaca blog,mahon maaf kita break dulu cerita ini.Sampai jumpa dan hatur nuwun...Salam.
Berat ringan sebuah persoalan hidup janganlah diartikan sempit dan negatif.Hadapilah persoalan hidup itu dengan lapang dada.Pasrah merupakan kunci dari menghadapi persoalan hidup ini.Namun demikian pasrah bukan berarti tidak melakukan ikhtiar apapun,kita tetap berusaha menyelesaikan setiap persoalan hidup ini,dengan berpasrah pada Allah SWT,kesulitan hidup apapun pasti akan dapat kita selesaikan dengan mudah.Berat ringan kesulitan hidup itu ada pada diri kita.Allah telah menganugrahkan kemampuan otak dan nurani hati kita untuk dapat keluar dan menyelesaikan setiap persoalan hidup yang kita hadapi.
Tidak perlu berpanjang kata,hal diatas hanyalah pembuka dari setiap topik yang akan dijadikan acuan untuk mengorek bagaimana seorang IW berusaha keluar dari kesulitan hidupnya.
Tanya: Mas,kita lanjutkan dengan diskusi menyambung edisi yang lalu,seputar bagaimana Anda berusaha keluar dari kesulitan hidup Anda...
Jawab: Oke.Saya siap dengan tanya jawab itu...
Tanya: Mas,kita ingin tahu bagaimana pergulatan Anda dengan kesulitan hidup termasuk ketika Anda ditangkap Unit 4 Cyber Crime Polda Metro Jaya pada 13 Desember 2008.
Jawab: Wow cerita saya panjang.Tapi ada baiknya saya buka dengan cerita-cerita teman-teman saya dulu.Bagaimana?
Tanya: Boleh.Silakan Mas...
Jawab: Begini.Saya punya 2 orang teman yang bercerita dengan kehidupannya.Pertama sebut saja namanya Nuke.Dia staf saya waktu di SCTV.Ceritanya begini.Suatu hari saya ajak dia makan malam.Kebetulan waktu itu saya masih kos.Buat nemanin makan malam saya ajak Nuke makan di sebuah warung.Ketika itu saya pesan ikan bakar.Terus saya tawari dia memilih ikan bakar.Dia menolak."Nggak Mas terimakasih" katanya."Saya pesan minuman sama tempe penyet aja" sambungnya.
Tanya: Terus...
Jawab: Saya kaget.Kok nggak mau dengan ikan bakar kenapa ya?Saya tertarik dengan hal itu.Setelah kita pesan dan makan dengan lahap,kemudian pada sebuah kesempatan,saya tanya sama Nuke,kenapa dia nggak mau makan ikan bakar?
Tanya: Pasti punya alasan dong Mas...
Jawab: Betul sekali.Dia kemudian cerita dengan kehidupannya.Begini dia cerita.Suatu hari saat dia keluar rumah,ibunya sedang memasak ikan bakar.Ibunya pinter masak dan masakan ibunya selalu disukai sama Nuke.Untuk diketahui saja,keluarga Nuke tinggal di kawasan elite di Surabaya.Sebut saja Darmo Satelite Town.Ayahnya bekerja di sebuah perusahaan yang pasti bonafide.
Tanya: Kok jadi staff Mas,kalau ayahnya kaya khan bisa kerja lebih baik Mas?
Jawab: Itulah cerita ini berawal.
Tanya: Oke lanjutnya...
Jawab: Nah Nuke kemudian pulang ke rumahnya.Setelah mandi dan berganti pakaian.Acara makan bersama dimulai.Seluruh anggota keluarga pada kumpul di meja makan.Mereka makan bersama-sama.
Tanya: Terus...
Jawab: Hidangan yang tersedia cukup enak.Ikan bakar.Ikannya besar-besar dan mengiurkan gitu.Setelah makan,mereka kemudian berkumpul di ruang keluarga.Nah Nuke ini punya acara lain.Dia biasa setelah makan kemudian dia kasih makan ikan di akuarium besar miliknya.Setelah menuju akuarium,dia kaget,kok ikannya nggak ada semua?
Tanya: Ha ha ha dibakar tuh...
Jawab: Ini cerita agak sedih loh,terenyuh saya mendengarkan ceritanya...
Tanya: Oke,maaf Mas kalau saya tertawa...
Jawab: Nggak apa-apa.Memang begitulah manusia.Melihat persoalan orang lain,kadang dari sisi berbeda.Mungkin Anda ketika itu langsung dapat mencerna cerita saya sehingga Anda ingin menunjukkan bahwa tebakan Anda benar.
Tanya: Iya Mas,terus...
Jawab: Nah Nuke kemudian menanyakan pada ibunya,kemana semua ikan peliharaannya itu berada?
Tanya: Terus...
Jawab: Dengan sabar ibunya kemudian menjelaskan duduk persoalannya.Waktu itu ibunya nggak punya uang sama sekali.Buat belanja nggak ada.Ini keluarga kaya loh.Punya rumah di Darmo Satelite Town.Nggak punya uang sama sekali coba...
Tanya: Kok bisa Mas...
Jawab: Cerita punya cerita ternyata perusahaan ayahnya itu bangkrut.Seluruh uang dan jaminan hutang disita oleh Bank.Keadaan itu sebenarnya sudah lama namun orang tua Nuke menutupi keadaan itu hingga pada suatu hari mereka tidak punya uang sepesarpun.
Tanya: Terus...
Jawab: Kemudian dengan segala usaha,ayahnya memboyong seluruh keluarga ke rumah neneknya di Jakarta.Sementara Nuke kemudian putus kuliah dan bekerja sebagai teknisi di Radio SCFM Surabaya.Setelah kenal dengan saya,saya tertarik dengan kepribadiannya dan saya hire dia menjadi staf di SCTV Surabaya.Waktu itu SCTV masih berkantor pusat di Darmo Surabaya.
Tanya: Mas,apa yang terjadi setelah NUke tahu bahwa ikannya dimasak oleh ibunya?
Jawab: Oh iya.Setelah mendengar cerita ibunya itu,Nuke muntah-muntah hingga keluar darah.Dia kemudian dirawat dirumah sakit dengan biaya dari Om nya...
Tanya: Wah,tragis juga Mas...
Jawab: Oh masih ada yang lebih tragis dari itu...
Tanya: Cerita yang kedua...
Jawab: Betul.Begini ceritanya.Saya kos di Jakarta dengan seorang teman.Sebut namanya Bambang.Dia bekerja di Bank Yudha Bakti.Dalam perjalanan hidupnya dia banyak mendapati persoalan hidup berat.Mereka termasuk keluarga besar.Dengan 7 bersaudara,ayahnya hidup sebagai kontraktor bangunan.Jatuh bangun sering dihadapi oleh keluarga itu.Maklum kadang dapat proyek kadang kosong sama sekali.Kalau kepepet nggak punya uang belanja,ibunya sering menggadaikan perhiasan atau menjual celana ke pasar.Mereka sempat tinggal disebuah kandang ayam yang lumayan besar.Itu karena ayahnya berbulan-bulan nggak dapat proyek.Sebuah rumah terjual untuk menghidupi keluarga.Hingga kemudian tinggal di bekas kandang ayam itu.
Tanya: Terus...
Jawab: Ayahnya sering stress kalau nggak ada proyek.Dan celakanya,kakak si Bambang itu suka membuat ayahnya marah.
Tanya: Terus...
Jawab: Yah inilah yang tragis...
Tanya: Apa itu Mas?
Jawab: Suatu hari ayahnya kalap sama kakak si Bambang.Saking kalapnya kakak si Bambang itu akhirnya terbunuh ditangan ayahnya sendiri...
Tanya: Loh,kok bisa sekalap gitu Mas...
Jawab: Yah itulah pelajaran hidup bagi kita semua.Jangan menyepelekan keadaan orang lain.Seperti saya ini.Kalau saya stress dan kalap bagaimana?
Tanya: Itulah Mas.TransTV dengan orang-orang yang telah mencelakakan Mas itu biadab,tidak punya hati,zalim dan keji serta kejam...
Jawab: Yah apalah sebutannya.Saya serahkan semua penderitaan saya ini sama Allah SWT,biar Allah yang menentukan hukumnya.Saya cuman pasrah saja dengan putusan Allah...
Tanya: Kembali ke cerita Bambang gimana Mas?
Jawab: Oke.Dengan terbunuhnya kakak Bambang oleh ayahnya sendiri,kemudian ayahnya masuk penjara selama 7 tahun.
Tanya: Wah,tulang punggung keluarga di penjara 7 tahun?Persoalan besar itu Mas...
Jawab: Betul sekali.Ibunya banting tulang menghidupi keluarga besar mereka.Mulai jadi pembantu rumah tangga,menerima cucian tetangga,dll lah.Segala cara dilakukan ibunya untuk tetap dapat survive dengan keadaan itu...
Tanya: Terus...
Jawab: Alhamdulillah,Insyaallah Ada Jalan.Meskipun ditinggal ayahnya dalam penjara.Mereka hidup baik.Bambang itu lulus dari UnPad Bandung dengan nilai Cum Laude.Saudara-saudara yang lain juga sama.Pendidikan mereka rata-rata baik.Allah membukakan pintu rejeki dan kemudahan hidup bagi mereka.Setelah ayahnya selesai dari masa hukuman.Lambat laun usaha kontraktornya mulai baik.Mereka dapat membeli rumah di kawasan real estate di Bandung.Sorry saya lupa namanya.Tapi ketika saya main ke rumah Bambang,lokasinya bagus,rumahnya berlantai dua dan besar.
Tanya: Puji syukur Mas,happy ending cerita Bambang ini?
Jawab: Yah begitulah.Sekarang tinggal Bambang saja yang nggak mau menikah...
Tanya: Loh kenapa?
Jawab: Dia penuh perhitungan.Takut terjadi seperti dalam lakon keluarganya.
Tanya: Sampai segitu Mas?
Jawab: Yah begitulah ceritanya...
Tanya: Oke Mas,r asa-rasanya cukup panjang juga cerita Mas disini.Nanti kita sambung dilain waktu dengan cerita Mas sendiri.Bagaimana Mas menghadapi kezaliman Wishnutama dan keluar dari kesulitan hidup Mas.Dan pembaca blog,mahon maaf kita break dulu cerita ini.Sampai jumpa dan hatur nuwun...Salam.