Mereka JATUH di Garis TO atau GORO (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) |
GORO ternyata membawa angka 1 sedangkan nama SoehaTO mempunyai huruf S yang angkanya 1 sehingga GORO bisa disetarakan dengan TO !
Dari analisa Numerologi diatas, ada 2 garis kepemimpinan nasional yaitu :
1. Garis NO dari kepemimpinan SoekarNO dan
2. Garis TO dari kepemimpinan SoeharTO
Kedua garis itu mempunyai karakter sesuai dengan pembawanya yaitu SoekarNO dan SoeharTO.
1. Garis NO sifatnya DINAMIS, angkanya bisa bervariasi selain angka 1 sedangkan
2. Garis TO sifatnya STATIS, angkanya hanya menerima angka 1 atau A-J-S.
Dari fakta sejarah Garis TO ternyata hidupnya selalu SULIT.
1. SoeharTO, digoyang saat demo mahasiswa yang menuntutnya MUNDUR sebagai Presiden RI pada tahun 1998 yang lalu,
2. Abd Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur, jatuh karena impeacment oleh DPR. Ada desas desus Gus Dur terlibat Kasus Bulog Gate dan Brunei Gate, tetapi hal itu TIDAK DIAKUI oleh banyak petinggi negara. Ah biarlah Gus Dur tenang di Alam Baka, kita gak perlu mengungkitnya disini.
3. SBY, secara de facto, RAKYAT SUDAH GAK SUKA karena banyak skandal KORUPSI terjadi saat pemerintahan SBY. SBY jatuh secara de facto saja. Tinggal de jure nya, DPR masih dikuasai oleh Demokrat sehingga sulit menjatuhkan SBY di DPR.
Nah itu lah kajiannya mengapa mereka jatuh di Garis TO atau GORO, mereka JATUH saat memimpin Indonesia di Garis TO atau GORO.
Dalam bahasa Jawa, kata GORO artinya adalah GARA-GARA. So gak salah kalau saat itu terjadi GARA-GARA atau GORO !
Saran kita di blog ini pada Calon Presiden yang mempunyai nama depan dengan awalan huruf A-J-S atau angka 1, berhati-hatilah ketika memimpin Indonesia, karena ANDA AKAN LEKAT DENGAN KATA GORO ( Baca: KORUPSI, KOLUSI dan NEPOTISME [KKN] ) !