Kita break sejenak bercerita karena ada yang lebih penting untuk disampaikan terkait dengan kehidupan IW yang masih terbelit dengan persoalan ekonominya akibat didholimi oleh TransTV.
Mari kita mulai dengan perbincangan ini:
Tanya: Mas,apa yang perlu disampaikan saat ini?
Jawab: Begini,saya terus terang masih punya persoalan berat yaitu ekonomi.Sekarang saya dihadapkan pada biaya sekolah anak-anak.Pada tahun kemarin saya dibantu oleh Polda Metro Jaya untuk biaya sekolah itu.
Nah sekarang saya dihadapkan lagi dengan biaya sekolah anak-anak sementara usaha saya masih belum baik.
Tanya: Bagaimana dengan usaha Anda itu,bukannya sudah terkenal?
Jawab: Memang iya,usaha itu sudah dikenal banyak orang namun saya dihadapkan pada keadaan alam yang kurang bersahabat.Tahun kemarin usaha saya berhadapan dengan hujan yang mengguyur hampir setiap hari,
Dengan hujan yang hampir setiap hari jualan saya otomatis drop.Sementara petani pada paceklik dan gagal panen.Itu mengakibatkan perputaran uang didaerah saya turun.
Dan sekarang saya dihadapkan pada musim kemarau tetapi dingin sekali disini.
Pendapatan saya tergantung dari penjualan es doger.Bila es dogernya drop karena hujan atau cuaca yang dingin maka pendapatan saya jatuh.Sementara Siomay belum begitu populer di kota saya sehingga belum menjadi andalan saya.
Namun meskipun drop,saya masih bisa menghidupi keluarga saya.
Tanya: Kalau boleh tahu berapa pendapatan dan pengeluaran Anda?
Jawab: Setiap hari saya harus mendapatkan uang Rp 25.000,- dan itu untuk sangu anak-anak sekolah Rp 8.000,- sedang sisanya untuk beli beras dan lauk pauk.
Tanya: Apakah cukup Rp 17.000,- untuk makan sehari-hari?
Jawab: Yah sampai sekarang saya merasa cukup atas rejeki Allah SWT itu.Beras saya beli seharga Rp 6.000,- yang sisanya untuk beli sayur dan tempe atau tahu.Sehari-haru itulah makanan pokok kita.Dan Alhamdulillah kita sehat dengan makanan itu.
Tanya: Biaya lain-lain darimana Mas?
Jawab: Lain-lain seperti listrik saya dapat dari ongkos service kompor LPG.Setiap bulan saya mengeluarkan biaya listrik Rp 80.000,-.Kadang=kadang kalau terjepit ya minta bantuan saudara-saudara.
Tanya: Terus untuk biaya sekolah anak-anak?katanya punya tunggakan?
Jawab: Betul,saya punya tunggakan di sekolah menengak kejuruan di kota saya.Rinciannya yang belum saya bayar tahun kemarin biaya seragam sekolah Rp 297.000,- dan biaya attibut sekolah Rp 156.000,- kemudian SPP 3 bulan terakhir mulai April,Mei,Juni 2011 sebesar Rp 150.000,- dan sekarang disambung lagi dengan biaya daftar ulang kenaikan kelas yang diedarkan dengan nomor surat: 005/163/411.201.095/2011 oleh pihak sekolah sebesar Rp 140.000,- serta biaya pembangunan masjid Rp 50.000,-
Tanya: Mungkin ada kebutuhan biaya lain Mas?
Jawab: Ya ada seperti biaya buku SMK dan SD yang besarannya saya belum dapat nilainya.Mungkin kisarannya Rp 200.000,-
Tanya: Berapa kira-kira kebutuhan biaya pendidikan itu?
Jawab: Kalau ditotal ya ada sekitar Rp 2.000.000,- karena mereka juga butuh mengganti sepatu/seragam yang rusak dan kebutuhan lainnya.
Tanya: Kapan diperlukan biaya-biaya itu Mas?
Jawab: Dalam surat edaran Kepala Sekolah dibatasi hingga tanggal 27 Juli 2011 sebagai syarat daftar ulang.
Tanya: Baik Mas,kita akan sampaikan ke pembaca blog ini,mudah-mudahan ada yang mau menyisihkan hartanya untuk membantu biaya pendidikan putra-putra Mas.
Kalau boleh minta nomor rekening Mas supaya bisa ditransfer ke rekening Mas?
Jawab: Wah,saya sudah miskin,saya ndak ada rekening lagi.
Tanya: Jadi bagaimana mengirim ke Mas?
Jawab: Kalau tidak keberatan bisa kirim melalui POS WESEL ke alamat saya.
Tanya: Dimana alamat lengkap Mas?
Jawab: Jl Tangkis Timur 5 Lengkong Nganjuk
Tanya: Punya nomor hp yang bisa dihubungi?
Jawab: Ada Hp: 089 77 98 4 990
Tanya: Baik Mas,kita akan publish permohonan bantuan Mas pada pembaca dan sesuai pesan Mas IW,mohon maaf kami BELUM BISA menerima bantuan yang berasal dari TRANS CORP baik Direksi,Karyawan serta anak perusahaannya.Harap Maklum saja.
Selanjutnya kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan pembaca pada IW semoga Allah SWT membalas kebaikan Anda sekalian.Amin
TO BE CONTINUE........................................