Setelah kita sampaikan bagaimana keadaan IW yang sedang mengalami kesulitan ekonomi serta bagaimana susahnya hidup yang dialami IW dalam memenuhi kebutuhan biaya sekolah anak-anaknya serta pakaian,kita akan sampaikan juga bagaimana keadaan keuangan IW yang terbelit dengan hutang yang menumpuk.
Sekali lagi ini bukan cerita bohong yang direkayasa supaya pembaca blog ini menjadi simpati dengan keadaan IW.Itu bukan tujuan kami.Kami hanya ingin menyampaikan bahwa cerita yang ada disini asli dan terjadi dengan sesungguhnya dan IW membutuhkan sekali pertolongan Anda,para pembaca setia blog ini.
Adalah sebuah kedholiman apabila kita mengetahui ada orang yang sedang membutuhkan pertolongan tetapi kita hanya menonton orang itu bergelut dengan kesulitan hidupnya.
Jadi marilah kita bantu kesulitan hidup yang dialami oleh IW.Sisihkan sebagian harta Anda untuk membantu kesulitan ekonomi IW dan apabila Anda berat menyisihkan lembaran rupiah Anda,sisihkan pakaian bekas yang masih layak pakai untuk dikirimkan ke alamat IW di jl Tangkis Timur 5 Lengkong Nganjuk atau bisa dihubungi di 08977984990.
Penderitaan hidup IW adalah FAKTA dan TIDAK direkayasa dan semua yang terjadi adalah akibat perbuatan FITNAH yang dilakukan secara BIADAB dan TIDAK BERMORAL yang dilakukan oleh WAWAN JULIANTO atas arahan AZUAN SYAHRIL yang diperintahkan oleh WISHNUTAMA seorang pejabat eksekutif DIREKTUR UTAMA TRANSTV!
WISHUNTAMA DIREKTUR UTAMA TRANSTV dengan SANGAT BIADAB telah menyengsarakan hidup IW!
Mari kita mulai dengan tanya jawab seputar hutang-hutang IW.
Tanya: Mas,kesulitan ekonomi Anda biasanya dibarengi dengan hutang.Bagaimana dengan hutang-hutang Anda?
Jawab: Saya sekarang pasrah saja seperti yang ditulis dalam buku Susah Itu Mudah karya Ustad Yusuf Mansur.Hutang saya banyak dan saya tidak mampu membayarnya.Saya juga baca dalam buku Yusuf Mansur bagaimana dia juga punya hutang masuk penjara karena hutang dan bangkit dari keterpurukan.Saya meniru lakon Yusuf Mansur.Intinya pasrah saja.
Tanya: Berapa hutang Anda?
Jawab: Kalau saya rinci banyak mulai dari hutang ke Pakde saya Rp 5 juta yang hingga beliau meninggal dunia saya belum bisa membayarnya.Kemudian ke kakak sepupu saya sebesar Rp 12,5 juta.Sampai sekarangpun saya belum bisa bayar.Saya sudah sampaikan pada kakak sepupu saya kalau saya belum bisa membayar hutang itu.
Kemudian yang troumatis hutang pada seorang rentenir.HUtang itu jumlahnya Rp 2 juta.Setiap bulan cicilannya Rp 400 ribu.Sudah hampir 2 tahun saya tidak bisa membayar hutang itu.Kalau ditotal kira-kira sudah Rp 9,6 juta bunganya ditambah Rp 2 juta jadi total hutang saya ke rentenir itu sejumlah Rp 11,6 juta.
Hutang saya yang kecil-kecil juga banyak.Hutang pada bulek saya Rp 1,5 juta.Saudara saya Rp 350 ribu.Pada sepupu yang lain kalau di total sekitar Rp 800 ribu.
Dengan keadaan ekonomi seperti itu kadang saya tebal muka kalau lagi terjepit dengan kebutuhan biaya sekolah anak-anak,saya terus terang minta uang pada siapa saja.Pernah anak saya membutuhkan uang Rp 1,5 juta untuk biaya kursus sertifikasi kelautan.Saya kemudian minta uang pada Pakde saya dan diberi Rp 1 juta.Kemudian saya menjual vacum cleaner ke seorang Kepala Desa di kota saya.Waktu itu saya jual Rp 400 ribu.Kemudian kekurangan Rp 100 ribu saya menjual gitar listrik ke pasar loak.
Tanya: Wah menyedihkan juga keadaan Anda,terus kesulitan hidup lainnya?
Jawab: Saya sering terbentur dengan pembayaran listrik.Setiap bulan antara Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu.Biaya listrik saya agak banyak karena dipakai untuk kebutuhan jualan Siomay dan Es Doger.
Ketika tagihan listrik itu datang,sering saya kelimpungan.
Tanya: Solusinya ada?
Jawab: Yah karena kepepet jadinya segala cara saya cari.Entah menjual jam tangan atau menjual gitar efek dan banyak lah barang-barang yang saya jual.
Tanya: Barang-barang berharga Anda habis dong?
Jawab: Wah kalau itu sudah mulai sejak saya di Tuban.Hampir semua barang-barang saya terjual mulai dari meja kursi,tempat tidur,lemari hias,lemari pakaian,mesin cuci,televisi,kulkas kadang pakaian juga saya jual ke pasar.
Tanya: Kok banyak yang dijual,untuk apa Mas?
Jawab: Yang utama untuk menutup kekurangan belanja.Waktu itu saya memang kerja di sebuah industri keramik.Saya tinggal di Gresik dan keluarga saya di Tuban.Jarak yang jauh itu menyebabkan biayanya tinggi.Dua dapur lah kata orang.Sementara gaji saya cuman Rp 1,2 juta.Buat kebutuhan saya saja sudah mepet apalagi 2 dapur.
Dengan keadaan itu terpaksa saya jual semua isi rumah.
Tanya: Rumah Mas yang di Gresik khan dijual juga?
Jawab: Oh iya,penjualannya dengan cara diangsur.Jadi orang itu membayar setiap 3 bulan sekali sampai lunas.
Tanya: Kenapa dijual?
Jawab: Ketika saya putuskan pindah ke Tuban,saya butuh uang banyak.Saya jual rumah itu seharga Rp 50 juta.Rp 10 juta jadi uang muka.Nah nilai Rp 10 juta pertama itulah yang saya butuhkan untuk pindahan.Kemudian setiap 3 bulan orang itu membayar Rp 2,5 juta hingga 3 tahun.Cicilan itulah yang saya pakai buat menutup kebutuhan hidup karena gaji saya kecil sekali.Dan hingga tahun ke 3,rumah itu lunas,saya juga lunas alias nggak punya apa-apa.
Tanya: Apa Mas nggak punya tabungan?
Jawab: Saya kerja di TransTV itu dengan perjuangan dan doa.Bayangkan saya kerja di Jakarta sementara keluarga di Gresik.Setiap minggu saya pulang ke Gresik.Waktu itu gaji saya Rp 2 juta.Apa ya cukup?Saya sering naik kereta eksekutif tapi jangan mengira saya naik enak-enakan.Saya naik kereta eksekutif Argobromo di ruang diesel.Bayarnya sama penjaga diesel besarnya Rp 50 ribu.Waktu itu tiket eksekutif Argobromo sudah Ro 280 ribu.Bayangkan kalau setiap minggu saya pulang.Untuk tiket saja sudah Rp 400ribu belum ongkos bis dll.Paling tidak Rp 600 ribu keluar untuk pulang pergi Jakarta-Gresik.Biaya kos di Jakarta 500ribu.Jadi buat keluarga di Gresik cuman Rp 900ribu.
Tanya: Mas,tahan dulu cerita Anda,sementara kita break dulu cerita Anda.Kita bikin penasaran pembaca blog ini.Kisah Anda ternyata begitu penyedihkan.Perjuangan Anda untuk TransTV ketika pertama kali didirikan melekat pada Anda yang juga membidani lahirnya TransTV.Namun kemudian Anda dibuang begitu saja.Memang Biadab apa yang dilakukan oleh Wishutama yang sekarang punya jabatan mentereng Direktur Urama TransTV.
Dia rupanya tidak tahu perjuangan seorang IW yang punya andil besar dalam mempersiapkan pendirian TransTV.
Sebuah prestasi luar biasa yang akhirnya TransTV bisa menyaingi RCTI,sebuah impian Alex Kumara.
Kita sudahi dulu perbincangan ini,kita akan lanjut dengan cerita seputar kesulitan yang dihadapi IW setelah dengan cara yang KEJI dan BIADAB yang dilakukan oleh WISHUTAMA Direktur Utama TRANSTV menyingkirkan IW seorang karyawan rendahanan dengan cara DIFITNAH.
JANGANLAH KITA DHOLIM DENGAN MEMBIARKAN ORANG YANG KITA TAHU SEDANG MENGALAMI KESULITAN TETAPI KITA HANYA MENONTONNYA SAJA.BANTULAH ORANG YANG SEDANG MENGALAMI KESULITAN.SEMOGA AMAL IBADAH SAUDARA MENDAPAT RAHMAT DAN HIDAYAHNYA.AMIN.
TO BE CONTINUE...............
Sekali lagi ini bukan cerita bohong yang direkayasa supaya pembaca blog ini menjadi simpati dengan keadaan IW.Itu bukan tujuan kami.Kami hanya ingin menyampaikan bahwa cerita yang ada disini asli dan terjadi dengan sesungguhnya dan IW membutuhkan sekali pertolongan Anda,para pembaca setia blog ini.
Adalah sebuah kedholiman apabila kita mengetahui ada orang yang sedang membutuhkan pertolongan tetapi kita hanya menonton orang itu bergelut dengan kesulitan hidupnya.
Jadi marilah kita bantu kesulitan hidup yang dialami oleh IW.Sisihkan sebagian harta Anda untuk membantu kesulitan ekonomi IW dan apabila Anda berat menyisihkan lembaran rupiah Anda,sisihkan pakaian bekas yang masih layak pakai untuk dikirimkan ke alamat IW di jl Tangkis Timur 5 Lengkong Nganjuk atau bisa dihubungi di 08977984990.
Penderitaan hidup IW adalah FAKTA dan TIDAK direkayasa dan semua yang terjadi adalah akibat perbuatan FITNAH yang dilakukan secara BIADAB dan TIDAK BERMORAL yang dilakukan oleh WAWAN JULIANTO atas arahan AZUAN SYAHRIL yang diperintahkan oleh WISHNUTAMA seorang pejabat eksekutif DIREKTUR UTAMA TRANSTV!
WISHUNTAMA DIREKTUR UTAMA TRANSTV dengan SANGAT BIADAB telah menyengsarakan hidup IW!
Mari kita mulai dengan tanya jawab seputar hutang-hutang IW.
Tanya: Mas,kesulitan ekonomi Anda biasanya dibarengi dengan hutang.Bagaimana dengan hutang-hutang Anda?
Jawab: Saya sekarang pasrah saja seperti yang ditulis dalam buku Susah Itu Mudah karya Ustad Yusuf Mansur.Hutang saya banyak dan saya tidak mampu membayarnya.Saya juga baca dalam buku Yusuf Mansur bagaimana dia juga punya hutang masuk penjara karena hutang dan bangkit dari keterpurukan.Saya meniru lakon Yusuf Mansur.Intinya pasrah saja.
Tanya: Berapa hutang Anda?
Jawab: Kalau saya rinci banyak mulai dari hutang ke Pakde saya Rp 5 juta yang hingga beliau meninggal dunia saya belum bisa membayarnya.Kemudian ke kakak sepupu saya sebesar Rp 12,5 juta.Sampai sekarangpun saya belum bisa bayar.Saya sudah sampaikan pada kakak sepupu saya kalau saya belum bisa membayar hutang itu.
Kemudian yang troumatis hutang pada seorang rentenir.HUtang itu jumlahnya Rp 2 juta.Setiap bulan cicilannya Rp 400 ribu.Sudah hampir 2 tahun saya tidak bisa membayar hutang itu.Kalau ditotal kira-kira sudah Rp 9,6 juta bunganya ditambah Rp 2 juta jadi total hutang saya ke rentenir itu sejumlah Rp 11,6 juta.
Hutang saya yang kecil-kecil juga banyak.Hutang pada bulek saya Rp 1,5 juta.Saudara saya Rp 350 ribu.Pada sepupu yang lain kalau di total sekitar Rp 800 ribu.
Dengan keadaan ekonomi seperti itu kadang saya tebal muka kalau lagi terjepit dengan kebutuhan biaya sekolah anak-anak,saya terus terang minta uang pada siapa saja.Pernah anak saya membutuhkan uang Rp 1,5 juta untuk biaya kursus sertifikasi kelautan.Saya kemudian minta uang pada Pakde saya dan diberi Rp 1 juta.Kemudian saya menjual vacum cleaner ke seorang Kepala Desa di kota saya.Waktu itu saya jual Rp 400 ribu.Kemudian kekurangan Rp 100 ribu saya menjual gitar listrik ke pasar loak.
Tanya: Wah menyedihkan juga keadaan Anda,terus kesulitan hidup lainnya?
Jawab: Saya sering terbentur dengan pembayaran listrik.Setiap bulan antara Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu.Biaya listrik saya agak banyak karena dipakai untuk kebutuhan jualan Siomay dan Es Doger.
Ketika tagihan listrik itu datang,sering saya kelimpungan.
Tanya: Solusinya ada?
Jawab: Yah karena kepepet jadinya segala cara saya cari.Entah menjual jam tangan atau menjual gitar efek dan banyak lah barang-barang yang saya jual.
Tanya: Barang-barang berharga Anda habis dong?
Jawab: Wah kalau itu sudah mulai sejak saya di Tuban.Hampir semua barang-barang saya terjual mulai dari meja kursi,tempat tidur,lemari hias,lemari pakaian,mesin cuci,televisi,kulkas kadang pakaian juga saya jual ke pasar.
Tanya: Kok banyak yang dijual,untuk apa Mas?
Jawab: Yang utama untuk menutup kekurangan belanja.Waktu itu saya memang kerja di sebuah industri keramik.Saya tinggal di Gresik dan keluarga saya di Tuban.Jarak yang jauh itu menyebabkan biayanya tinggi.Dua dapur lah kata orang.Sementara gaji saya cuman Rp 1,2 juta.Buat kebutuhan saya saja sudah mepet apalagi 2 dapur.
Dengan keadaan itu terpaksa saya jual semua isi rumah.
Tanya: Rumah Mas yang di Gresik khan dijual juga?
Jawab: Oh iya,penjualannya dengan cara diangsur.Jadi orang itu membayar setiap 3 bulan sekali sampai lunas.
Tanya: Kenapa dijual?
Jawab: Ketika saya putuskan pindah ke Tuban,saya butuh uang banyak.Saya jual rumah itu seharga Rp 50 juta.Rp 10 juta jadi uang muka.Nah nilai Rp 10 juta pertama itulah yang saya butuhkan untuk pindahan.Kemudian setiap 3 bulan orang itu membayar Rp 2,5 juta hingga 3 tahun.Cicilan itulah yang saya pakai buat menutup kebutuhan hidup karena gaji saya kecil sekali.Dan hingga tahun ke 3,rumah itu lunas,saya juga lunas alias nggak punya apa-apa.
Tanya: Apa Mas nggak punya tabungan?
Jawab: Saya kerja di TransTV itu dengan perjuangan dan doa.Bayangkan saya kerja di Jakarta sementara keluarga di Gresik.Setiap minggu saya pulang ke Gresik.Waktu itu gaji saya Rp 2 juta.Apa ya cukup?Saya sering naik kereta eksekutif tapi jangan mengira saya naik enak-enakan.Saya naik kereta eksekutif Argobromo di ruang diesel.Bayarnya sama penjaga diesel besarnya Rp 50 ribu.Waktu itu tiket eksekutif Argobromo sudah Ro 280 ribu.Bayangkan kalau setiap minggu saya pulang.Untuk tiket saja sudah Rp 400ribu belum ongkos bis dll.Paling tidak Rp 600 ribu keluar untuk pulang pergi Jakarta-Gresik.Biaya kos di Jakarta 500ribu.Jadi buat keluarga di Gresik cuman Rp 900ribu.
Tanya: Mas,tahan dulu cerita Anda,sementara kita break dulu cerita Anda.Kita bikin penasaran pembaca blog ini.Kisah Anda ternyata begitu penyedihkan.Perjuangan Anda untuk TransTV ketika pertama kali didirikan melekat pada Anda yang juga membidani lahirnya TransTV.Namun kemudian Anda dibuang begitu saja.Memang Biadab apa yang dilakukan oleh Wishutama yang sekarang punya jabatan mentereng Direktur Urama TransTV.
Dia rupanya tidak tahu perjuangan seorang IW yang punya andil besar dalam mempersiapkan pendirian TransTV.
Sebuah prestasi luar biasa yang akhirnya TransTV bisa menyaingi RCTI,sebuah impian Alex Kumara.
Kita sudahi dulu perbincangan ini,kita akan lanjut dengan cerita seputar kesulitan yang dihadapi IW setelah dengan cara yang KEJI dan BIADAB yang dilakukan oleh WISHUTAMA Direktur Utama TRANSTV menyingkirkan IW seorang karyawan rendahanan dengan cara DIFITNAH.
JANGANLAH KITA DHOLIM DENGAN MEMBIARKAN ORANG YANG KITA TAHU SEDANG MENGALAMI KESULITAN TETAPI KITA HANYA MENONTONNYA SAJA.BANTULAH ORANG YANG SEDANG MENGALAMI KESULITAN.SEMOGA AMAL IBADAH SAUDARA MENDAPAT RAHMAT DAN HIDAYAHNYA.AMIN.
TO BE CONTINUE...............