Hidup ini biarkan seperti air mengalir.Ikuti arusnya walau harus menerjang batu yang terjal sekalipun.Dengan kekuatan air itulah kita bisa bertahan dari kerasnya kehidupan ini.
IW telah mencoba cara itu.Dengan sedikit kekuatan yang tersisa,IW mencoba untuk bangkit dari kejatuhan yang dideritanya akibat fitnah keji dan kejam yang dilakukan oleh Wishnutama Direktur Utama TransTV pada tahun 2005.
IW tidak menyerah begitu saja.Setiap cobaan hidup yang datang bagai batu-batu yang runtuh menerpanya,dengan air yang sejuk,IW dapat mengatasi masalah-masalah hidup itu.
Persoalan hidup atau masalah hidup,lekat dengan kehidupan itu sendiri.Setiap orang yang ingin hidup,wajib hukumnya mendapat persoalan hidup.Bila ingin tetap hidup tidak ada jalan lain selain menghadapi persoalan-persoalan hidup itu.
Mungkin terlalu panjang prakata yang ingin disampaikan,marilah kita mulai dengan tanya jawab bersama IW,korban fitnah keji dan kejam mantan atasannya Wishnutama Direktur Utama TransTV:
Tanya: Mas apa kabar?Sori edisi yang lalu saya minta tolong kawan saya menggantikan tugas ini,sibuk sekali minggu kemarin.Jadi bagaimana ada yang mau diceritakan pada pembaca blog ini yang semakin banyak berkunjung?
Jawab: Oh iya nggak apa-apa,saya siap saja.Siapa saja yang mau mewawancarai saya,saya layani dengan baik.Saya punya cerita tentang seorang kakek tua renta yang menjadi pengemis.
Tanya: Nah bagaimana mulainya?
Jawab: Begini.Saya khan jualan keliling ke sekolah-sekolah.Kebetulan jualan saya belum habis terus saya nongkrong di sebuah TK.Disana saya bertemu dengan kakek tua itu.
Tanya: Oke,sebelum itu kita ingin tahu bagaimana jualannya?
Jawab: Baik.Laris manis.Sekarang saya tambah menu.
Tanya: Syukur Mas,menu tambahannya apa?Pasti yang aneh-aneh...
Jawab: Nggak salah.Selain PenQUQ,saya tambah MartabaQUQ dan ScotelQUQ.
Tanya: Ha ha ha bisa aja.Kok pakai QUQ?Merk dagang ya?
Jawab: Betul.Dari kata COOK.Supaya familier dengan bahasa anak-anak saya rubah jadi QUQ.Nanti merk dagangnya jadi The QUQ...
Tanya: Kreatif banget Mas ini...
Jawab: He he he kebetulan dulu suka jualan,nah sekarang ada kesempatan jualan ya saya keluarkan ilmu jualan saya he he he sekalian cari makan gitu...
Tanya: Ha ha ha ha boleh juga tuh...
Jawab: Yah kita musti kreatif kalau nggak ya nggak makan...jangan cuman bisa jadi karyawan...kuno!
Tanya: Kayak saya dong Mas?
Jawab: Lah apa Anda karyawan?Wah sudah waktunya cari peluang usaha sendiri jangan jadi karyawan terus.Yang untuk pemilik perusahaan.Mereka tambah kaya kalau kita tetap jadi karyawan...
Tanya: Emang sih Mas,tapi masih bingung bagaimana memulainya...
Jawab: Ya semua itu ada waktunya.Kita tidak akan lepas dari waktu.Kalau sudah waktupun ku mau tak seorangpun tahu...aku ini binatang jalang dari kumpulannya yang terbuang...
Tanya: Kayak sajak aja tuh Mas...
Jawab: Betul.Itu sajak Chairil Anwar...he he he
Tanya: Mas bisa apa saja ya?
Jawab: Yah kebetulan aja.Kalau kita mau hidup,survive di dunia ini kita mesti bisa apa saja.Nggak jadi Manager ya nggak apa-apa jadi pengusaha kecil aja cukup kok buat makan...he he he
Tanya: Kalau gengsi gimana Mas?
Jawab: Gengsi?Makanan apa itu?Bisa dimakan?He he he ngapain gengsi?Yang penting HALAL itu petuah Pakde saya.Kita nggak perlu gengsi.Pakde saya itu dipecat dari jabatan Kepala Produksi di Kolibri karena difitnah PKI sama temannya.Jadi sopir angkot ya dilakoni.Buktinya nggak apa-apa kok...
Tanya: Iya juga sih...tapi susah payah sekolah sampai tinggi terus cuman jadi pengusaha kecil nggak malu tuh Mas?
Jawab: Ha ha ha ha justru kita sekolah itu supaya bisa hidup.Meniti karier itu juga seperti meniti anak tangga.Sekarang jadi pedagang keliling,besok buka warung,besok lagi buka depot, besok lagi buka cabang, besok lagi buka perusahaan waralaba, besok lagi buka di luar negeri...jadi begitu hirarkinya.Jangan cuman cukup sampai begini saja.Harus bisa naik kelas...hidup itu seperti itu...
Tanya: Asik juga ngobrol sama Mas ini.Mungkin suatu saat saya buka Lawfirm Mas...
Jawab: Syukurlah.Mulailah dengan niat dulu.Sambil jalan wujudkan niat itu sehingga jadi.
Tanya: Oke terus tentang kakek tua itu bagaimana?
Jawab: Yah itulah.Saya kasihan.Waktu itu nggak ada uang receh jadi ya nggak saya kasih.Saya cuman teringat bahwa orang tua itu sebenarnya urusan negara.Bagaimana cara negara merawat orang tua.Memang kalau punya anak cucu ya dirawat sama anak cucu tapi kalau nggak bagaimana?Sama juga orang gila yang berkeliaran dijalan.Mestinya ya negara yang punya tanggung jawab.Itu adalah implementasi dari UUD 45.Mereka punya hak untuk dirawat negara tapi mana?Penguasa negara cuman sibuk sama perutnya sendiri!
Tanya: Kalau menurut Mas bagaimana merawat mereka?
Jawab: Yah dirikan Panti jompo yang dikelola negara didesa-desa.Rawat mereka dengan biaya negara atau biaya keluarga.Tinggal pilih...
Tanya: Dananya khan besar?
Jawab: Gampang cari dana.
Tanya: Bagaimana cari dananya?
Jawab: Negara itu punya otoritas tinggi.Mereka bisa membuat kebijakan.Tari aja pajak untuk anak-anak muda atau mereka yang dibawah umur 60 tahun.Terapkan pajak kesejahteraan atau pajak pensiun.Berapa nilanya yang hitung aja dalam persentase biar mudah.Kumpulin dana itu di sebuah Persero seperti Jamsostek.
Tanya: Nanti di korupsi...
Jawab: Yah itulah persoalannya.Rakyat ini sudah tidak percaya dengan negara.Jadi kalau mau mengeluarkan pajak harus kucing-kucingan dulu.Sebab penggunaan pajak itu nggak jelas.Katanya buat ini buat itu tapi mana hasilnya.Jalan masih b openg-bopeng fasilitas umum masih nggak karuan,bagaimana rakyat mau tertib bayar pajak.Apalagi ketahuan di korupsi.Nah makin nggak percaya aja sama negara...
Tanya: Terus penggunaan pajak pensiun itu?
Jawab: Mudah aja, sekarang jamannya teknologi.Pecahkan semua itu dengan cara teknologi.Supaya nggak di korupsi pakai teknologi canggih.Semua penggunaan dana pajak itu dikelola secara elektronik.Terus mereka yang dapat pensiun adalah orang tua yang punya KTP seumur hidup.Mereka bisa ambil di PT POS atau Bank yang ditunjuk.Orang tua yang nggak punya rumah bisa tinggal di panti jompo yang dikelola negara.Mereka yang punya rumah ya tinggal di rumahnya masing-masing.
Tanya: Pensiunan PNS,TNI dan negara dapat dobel dong Mas?
Jawab: Ya nggak apa-apa.Khan mereka juga ditarik pajak pensiun.Itu kalau mau.Kasih aja pilihan mau ikut apa nggak?Kalau cukup pensiunan mereka ya nggak usah.Kalau mau ikut kena pajak pensiun ya nanti waktu hari tuanya mereka dapat dobel.Enak khan hari tuanya tenang.Nggak susah.Kalau nggak suka tinggal dirumah sendiri karena sepi ya tinggal di panti jompo yang banyak temannya.Gitu aja kok repot.Semua itu mudah sebenarnya cuman negara aja yang bikin susah.
Tanya: Lembaganya dibawah Depsos Mas?
Jawab: Ya bisa juga.Nanti yang kontrol Depsos tetapi pengelolanya harus professional.Karena ini duit gede.Gampang dikorupsi.Jadi buat lembaga semacam Jamsostek untuk memanage keuangannya.Juga jangan sampai ada korupsi lagi.Karena nanti rakyat nggak percaya untuk membayar pajak itu.
Tanya: Selain untuk kesejateraan bagi orang tua?
Jawab: Sebenarnya itu adalah bukti bakti kita juga pada orang tua.Kalau kita bayar pajak itu sekarang mereka bisa tenang dalam menjalani hari tuanya.Mereka bisa konsentrasi beribadah dll.Selain itu kita sudah nggak terlalu kuatir dengan nasib orang tua kita.Sudah ditanggung negara.Jadi kita konsentrasi pada pekerjaan kita.Khan enak itu...Kalau sudah ada yang mengurusi orang tua,saya yakin kemiskinan itu juga bakal dapat dikikis dengan cara ini.Yang penting jangan dikorupsi...
Tanya: Oke Mas,panjang juga tanya jawab kita ini.Semoga cerita Mas dibaca oleh petinggi negara dan diimplementasikan secepatnya.Baik pembaca blog itulah tadi wawancara kita dengan IW.Sekian dan salam....